Memahami Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap yang Sangat Berguna

Semoga para pembaca senantiasa dalam lindungan Tuhan. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk atap. Sudah tahu atau belum ? kalau belum, mari kita bahas dengan saksama.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS merupakan sebuah pembangkit yang memanfaatkan energi surya untuk dijadikan energi listrik yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk listrik yang memadai.

Bagaimana apakah sudah paham? Pastinya sudah. Kalau seperti itu mari kita bahas mengenai mendesain PLTS atap. PLTS atap merupakan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dipasang di atap rumah ataupun gedung yang sangat bisa dimanfaatkan untuk memenuhi listrik di rumah atau gedung yang dipasang PLTS.

Untuk memperoleh performa dan output yang maksimal, desain dan konfigurasi sistem PV meliputi beberapa parameter yakni sizing modul PV, sizing baterai, sizing regulator voltase, dan sizing inverter.

Setelah itu apa saja sih yang memengaruhi kapasitas maksimal sistem dari PLTS atap ? Ada bebrapa yang memengaruhi kapasitas maksimal dari hal tersebut yaitu kebutuhan energi rata-rata per hari, lokasi geografis yang memengaruhi tilt angle, orientasi, panel, dan lain-lain, desain rumah/fasilitas komersial, penggunaan peralatan elektronik yang energi efisien, penggunaan peralatan elektronik bertegangan rendah, dan frekuensitas swithing (menyalakan dan mematikan peralatan).

Kapasitas maksimum sangat berpengaruh dalam pemasangan PLTS karena dalam hal ini sangatlah memengaruhi keluaran dari PLTS yang dimanfaatkan. Jika sudut kemiringan tidak diketahui maka pengukuran tidak akurat. Kenapa bisa beitu ? karena sudut kemiringan sangat dibutuhkan dalam perhitungan pemasangan PLTS.

Langkah awal yang dapat dilakukan adalah menggunakan pengukuran satelit yang bisa diakses salah satunya melalui global solar atlas. Karakteristik atap rumah yaitu ada dua yakni roof plan dan side view.

Dalam menghitung tagihan listrik yang dipasang PLTS yakni maximum inverter capacity, minimum billing, maximum saving, daily energy consumption, assumption day/night time consumption ratio, max PV capacity based on self consumption, max energy to feed to the grid, max PV capacity based on axcess, dan maximum total PV capacity.

Kemudian setelah itu ada pemilihan komponen modul surya yakni panel lebih baik di atas 500 Wp maka efisiensi lebih besar, produsen terpercaya maka lebih murah, garansi produk seopuluh tahun performa dua puluh lima tahun (degredasi maksimum 2,5 % tahun pertama, 0,5 % ditahun berikutnya), dan efisiensi lebih dari 20 %. Jenis half-cut modul untuk kinerja yang lebih baik saat ada bayangan.

Kemudian setelah itu ada pemilihan komponen inverter yaitu produsen terpercaya yakni SMA, Sungrow, Huawei, ABB, Fronius, Solaredge, dan lain-lain. Garansi produk minimum 5 tahun (extendable), rasio modul surya dan output inverter minimum 1,2 : 1, dan multi-input string inverter.

Losses dipengaruhi oleh beberapa variabel yakni horizontal global irradiation, effective irradiance on collectors, dan array nominal energy. Dalam hal ini losses memiliki dampak yang signifikan dalam perhitungan PLTS yang mana hal tersebut akan berdampak pada keluaran yang diperoleh.

gambar losses diambil dari meteri Gerilya

Objektif desain ada beberapa yaitu independet variables yakni modul tilt dan row spacing. Setelah itu ada constraints yakni positive dan negatif space, interconnected shading requirements, maximum grid power, dan target ILR range. Kemudian ada objective function yakni project IRR, total revenue energy, dan LCOE.

Langkah penghitungan kebutuhan energi yakni identifikasi peralatan elektronik (beserta lama penggunaan), hitung nilai penggunaan dalam kWh per hari, hitung penggunaan peralatan elektronik selama sebulan, dan lakukan perhitungan tersebut untuk seluruh peralatan elektronik untuk memperoleh estimasi penggunaan energi di rumah selama sebulan.

Secara umum, nilai penggunaan listrik tertinggi berada pada malam hari, tepatnya pada antara pukul 18.00 dan 23.00. Setelah sample data penggunaan listrik sehari-hari diperoleh untuk beberapa waktu, data tersebut akan diagregasi untuk menentukan beban puncak dari rumah tangga atau cluster yang akan dipasangkan solar PV.

Dalam PLTS terdapat konfigurasi sistem yakni sizing modul PV, sizing baterai, sizing regulator voltase, sizing inverter, dan sizing perkabelan (wiring). Konfigurasi tersebut penting diperhatikan karena akan berpengaruh pada keluaran dari solar panel yang menghasilkan listrik.

Sangat dipahami bahwa panel surya tidak lepas dari perhitungan-perhitungan yang sangat fundamental, hal tersebut memanglah harus dipahami dan diperhatikan dengan baik untuk memaksimalkan solar panel yang sangat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan listrik khusunya bidang energi baru terbarukan.

Tidak dipungkiri lagi bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang ramah akan lingkungan memiliki potensial yang sangat signifikan terhadap bidang kelistrikan di suatu negara, karena hal tersebutlah elektrifikasi nasional dapat dicapai dengan bantuan PLTS. Mengapa hal tersebut bisa seperti itu ? Karena dengan PLTS maka akan berdampak positif terhadap hal yang sangat signifikan yaitu listrik yang notabene dipakai dalam sehari-hari.