KBRI Muscat promosikan Batik di Nizwa, Ibukota Budaya Islam di Oman

(19/12/2021) Sebanyak 65 orang seniman, anggota Asosiasi Perempuan Oman, mahasiswa, dan pengrajin dari berbagai wilayah Provinsi Dakhiliyah, Kesultanan Oman, sangat antusias mengikuti pelatihan membatik dalam acara Indonesian Batik Workshop yang diselenggarakan oleh KBRI Muscat di Kota Nizwa.

Pelatihan membuat batik tulis ini merupakan kegiatan promosi seni budaya Indonesia KBRI Muscat bekerja sama dengan the Omani Women Association dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Muscat serta Yayasan Batik House Indonesia Jakarta sebagai instruktur pelatihan.

Duta Besar RI untuk Kesultanan Oman, Mohamad Irzan Djohan, dalam sambutan pembukaan acara menyampaikan bahwa industri batik merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, serta banyak membuka lapangan kerja. Hal ini adalah salah satu aspek yang dapat menjadi contoh dalam upaya pemberdayaan perempuan dan UMKM di Oman.

Indonesian Batik Exhibition yang dibuka oleh Ketua DWP KBRI Muscat, Ibu Rina Puspitasari Djohan bersama Kepala Bagian Perkumpulan dan Komunitas Asosiasi Perempuan Oman, Mrs. Rahma Yahya Al Fadl Al Ubadiah, memamerkan berbagai kain batik tulis dan busana batik dari sejumlah daerah termasuk Yogyakarta, Cirebon, Pekalongan, Madura, Bengkulu. Selain itu dipamerkan juga aplikasi batik pada kerajinan tangan berupa hiasan rumah, ukiran kayu, dan berbagai jenis tas batik.

Promosi batik Indonesia kali ini mengangkat keunggulan pewarna alam yang digunakan dalam membuat batik di Indonesia. Dalam hal ini hadir secara daring ahli batik dari Universitas Negeri Semarang, Dr. Ir. Rodia Syamwil M.Pd. yang memberikan paparan mengenai Batik Natural Dyeing: Sustainable Eco Coloring.

Selain praktik membuat batik tulis, para peserta serta undangan yang hadir juga mendapatkan kesempatan menyaksikan Batik Fashion Show. Enam orang ibu-ibu warga Indonesia yang berdomisili di Muscat memperagakan berbagai busana batik dengan desain yang cocok bagi masyarakat Oman.

Kegiatan promosi seni budaya Batik Indonesia ini menarik perhatian para pemangku kepentingan seni budaya di Provinsi Dakhiliyah. Hadir sebagai tamu kehormatan dalam acara ini salah seorang anggota Parlemen Oman (Majelis Syuro) Al Sheikh Ali bin Abdullah Al Busaidi yang merupakan salah seorang tokoh dan pemerhati warisan seni budaya di Nizwa.

Al Sheik Ali menyampaikan pengharagaan dan terima kasih atas inisiatif dan perhatian Indonesia kepada masyarakat Oman. Khususnya di Nizwa, pelatihan seperti ini dinilai sangat tepat sasaran mengingat kerajinan tangan serta wisata budaya merupakan mata pencaharian sebagaian besar penduduk Nizwa.

Kota Nizwa merupakan salah satu kota terbesar dan tertua di Oman dan dikenal dengan warisan seni budaya dan peradaban yang tua khususnya seni budaya Islam. Pada tahun 2015 Islamic Educational, Scientific, and Cultural Organization (ISESCO) menetapkan Nizwa sebagai Ibukota Budaya Islam untuk wilayah Timur Tengah bersama Almaty, Kazakhstan (wilayah Asia) dan Cotonou, Benin (wilayah Afrika).

Guna memberikan kesempatan melanjutkan kegiatan membatik di Nizwa, Duta Besar RI menyerahkan dua set perangkat membatik kepada Asosiasi Perempuan Oman wilayah Manah.

Dari kegiatan promosi ini diharapkan juga dapat mendorong berdampak pada peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dan Oman, termasuk peluang ekspor produk batik dan tekstil lainnya serta bahan dan peralatan.