Konten dari Pengguna

Perjuangan dan Harapan Pak Tarsono dari Bus-Bus kotor di Terminal Pulogebong.

4 November 2017 18:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Soezono Eben Ezer Sarsum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Usia 54 Tahun tidak membatasi pak Tarsono untuk berjuang dan menggantungkan harapan pada bus-bus yang beroperasi di sekitaran parkiran Terminal Pulogebong, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Perjuangan dan  Harapan Pak Tarsono dari Bus-Bus  kotor di Terminal Pulogebong.
zoom-in-whitePerbesar
Dibalik deretan bus-bus antar kota dan provinsi yang parkir di terminal Pulogebong
,kakek Tarsono bekerja membersihkan bagian dalam bus tempat duduk penumpang, mencuci bagian kaca bus,dan badan luar bus secara keseluruhan dan diberi upah secara sukarela oleh sopir bus.
"ya kalo upahnya tergantung sopirnya pak,kalo bawa penumpang banyak ya bisa dikasi 25.000 ribu,kalo penumpang sepi dapatnya 15.000 pak,jadi ya gak nentu gitu,sehari saya kadang dapat bersihkan 3-4 bus" ujar pak tarsono.
Perjuangan dan  Harapan Pak Tarsono dari Bus-Bus  kotor di Terminal Pulogebong. (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sejak di terminal Pulogadung hingga saat ini digeser ke Terminal Pulogebong kurang lebih selama 35 Tahun pak Tarsono mengabdikan diri dan menggantungkan mata pencahariannya dari Bus-Bus Kotor di terminal.
ADVERTISEMENT
Walaupun dengan segala keterbatasan materi tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan, pria berkulit cokelat gelap tetap semangat dalam menjalani pekerjannya, "Selama saya sanggup, ikhlas dan hasilnya halal saya akan tetap bersyukur, Mas". Ujar pak Tarsono.