Susi: Museum Berjalan untuk Kita yang Gampang Lupa

Soezono Saragih
Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka penulis tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi
Konten dari Pengguna
15 November 2017 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Soezono Saragih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Susi Pudjiastuti (Foto: AFP/BAY ISMOYO)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti (Foto: AFP/BAY ISMOYO)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangkaian acara kumparan Onboarding Batch 2 di Kuningan City Mall Jakarta Selatan (14/11), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hadir menyapa 125 orang karyawan baru beserta orangtua karyawan yang sudah lolos seleksi dan bergabung dalam keluarga besar kumparan Tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Dalam rangkaian acara Onboarding Batch 2 ini, Susi memaparkan kondisi sektor perikanan dan kelautan Indonesia. Mulai dari bagaimana peningkatan konsumsi akan ikan, peningkatan PDB dari sektor perikanan, hingga pada program penengelaman kapal. Hingga saat ini sudah 363 kapal ikan ilegal yang ditangkap dan ditenggelamkan sesuai konstitusi yang belaku.
Disinggung mengenai rencana pembangunan musem berjalan, Susi menuturkan pembangunan museum ini tujuannya untuk mengingatkan, menyadarkan masyarakat yang gampang lupa akan sesuatu hal serta memberikan efek jera dan pembelajaran bagi kapal-kapal asing yang akan menangkap ikan secara illegal di Indonesia.
"Kita ini sekarang kan gampang lupa, saya takut nanti modus-modus baru muncul kita lupa, semua kembali lagi seperti dulu. Saya ingin membuat monumen dan museum ini untuk semua dari kita bisa melihat dan mendidik generasi kita mengenai ilegal fishing dan masalah masalah lainya," tutur Susi.
ADVERTISEMENT
Museum berjalan ini rencanya akan dibuat dari kapal Silver Sea 2 berukuran sebesar 2.285 GT dari Thailand kemudian dijejer dengan kapal-kapal lain (yang ditangkap) seperti kapal dari Filipina, Thailand dan lainnya di museum Pangandaran yang ditangkap karena mencuri ikan di perairan Indonesian.