Konten dari Pengguna

Pembangunan dan Pengembangan Daerah Melalui Perpustakaan

Sofia Nur Aisyah
Lulusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Universitas Airlangga, Surabaya Pustakawan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
4 November 2022 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sofia Nur Aisyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perpustakaan? Satu kata yang terdengar tidak asing di telinga masyarakat, namun keberadaannya dianggap asing oleh masyarakat. Perpustakaan yang merupakan ruang publik bagi siapa saja sebagai pusat segala informasi dan ilmu pengetahuan untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa di situlah peran penting dari perpustakaan. Namun, keberadaan perpustakaan tidak selalu menjadi ruang publik yang dapat menarik minat masyarakat. Hal ini karena pola pikir masyarakat Indonesia terhadap perpustakaan masih pada pola pikir yang kolot, di mana mereka menganggap perpustakaan sebagai tempat yang hening dengan pegawai yang kaku dan hanya tempat penyimpanan buku.
ADVERTISEMENT
Pola pikir itu saat ini berubah, di mana para pemangku kebijakan di pusat maupun daerah sekarang berlomba-lomba untuk dapat membangun perpustakaan, di daerah maupun perpustakaan untuk kementerian atau lembaga yang ada di pusat. Hal ini merupakan awal dari perkembangan perpustakaan masa kini yang sudah beralih fungsi menjadi ruang publik bagi masyarakat untuk dapat berkegiatan, selain membaca buku atau sekedar mencari referensi saja. Perpustakaan Nasional di Ibu Kota Negara saat ini menjadi acuan bagi perpustakaan yang ada di daerah untuk dapat berkembang dan diangkat eksistensinya.
Bangunan 24 lantai Perpustakaan Nasional RI yang menjadi perpustakaan tertinggi di dunia, menjadi motivasi daerah untuk dapat membangun perpustakaan di daerah. Bahkan daerah terpencil pun saat ini memiliki motivasi untuk dapat membangun perpustakaan bagi masyarakat daerahnya agar mudah dalam mengakses informasi dan ilmu pengetahuan. Kira-kira dengan dana apa daerah dapat membangun perpustakaan yang seyogyanya untuk pembangunan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pembangunan gedung layanan perpustakaan dapat melalui dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dan melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) Subbidang Perpustakaan.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan dana ini memang merupakan isu yang sangat sensitif apalagi di daerah, namun bagi daerah yang memang punya perhatian khusus dan ingin membangun daerahnya melalui perpustakaan pasti para pemangku kebijakan mengusahakan APBD untuk dapat dialokasikan dalam terciptanya perpustakaan di daerah. Berbeda dengan APBD, DAK subbidang perpustakaan ini merupakan dana dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan bidang pengembangan Perpustakaan yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan Prioritas Nasional.
DAK subbidang perpustakaan ini melibatkan beberapa kementerian dan lembaga, salah satunya perpustakaan nasional untuk dapat daerah memiliki perpustakaan. Melalui perjuangan dan usaha dari daerah untuk dapat memiliki perpustakaan, daerah perlu berkonsolidasi secara berkala dengan perpustakaan nasional maupun Bappeda di daerah untuk dapat nanti akhirnya mendapatkan hasil dari pembangunan gedung layanan perpustakaan. Gedung layanan perpustakaan yang dibangun dari DAK subbidang perpustakaan ini tentunya untuk mendukung daerah dapat menjalankan setiap fungsi perpustakaan di daerahnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Diharapkan dengan pembangunan layanan perpustakaan yang megah pada setiap daerah, masyarakat dapat memiliki minat lebih untuk datang dan berkegiatan di Perpustakaan. Di mana nantinya masyarakat dapat menggali informasi dan ilmu pengetahuan di perpustakaan. Selain itu, melalui perpustakaan keterampilan masyarakat pun dapat diasah dengan banyaknya kegiatan yang diadakan oleh perpustakaan, terutama dalam melatih skills yang nantinya masyarakat memiliki modal keterampilan, agar menjadi masyarakat yang mandiri dari segi ekonomi, sosial, budaya, maupun bidang lainnya.
Selain itu, diharapkan dengan adanya gedung perpustakaan di setiap daerah, minat baca masyarakat Indonesia dapat meningkat dan hal ini nantinya akan berpengaruh pada indeks peningkatan literasi masyarakat melalui perpustakaan. Perpustakaan Nasional RI yang menjadi role model bagi perpustakaan di daerah pun terus mengembangkan dan memperbaiki setiap layanan yang ada. Hal ini tidak semata-mata untuk terlihat megah di luar saja, namun dapat dijadikan sebagai motivasi dalam membangun masyarakat yang memiliki skills dan ilmu pengetahuan.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT