Konten dari Pengguna

Makan Siang dan Susu Gratis: Pastikan Sumber Air Minum Aman Berkualitas

Sofie Wasiat
Public Policy Advocate (Alumni SMA TN - FH UGM - FIA UI)
31 Oktober 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sofie Wasiat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak minum air putih Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak minum air putih Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Inisiatif kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto berupa rencana Program Makan Siang dan Susu Gratis membawa harapan baru bagi kesehatan masyarakat. Dalam menghadapi tantangan gizi yang kompleks, program penyediaan makan bergizi dan susu gratis di sekolah menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan gizi anak serta mendukung tumbuh kembang yang optimal.
ADVERTISEMENT
Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kemajuan bangsa khususnya dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Keseriusan Presiden RI Prabowo Subianto dalam implementasi program ini, dapat dilihat dari pilot project yang dilakukan sebelum jadwal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI tanggal 20 Oktober 2024, di berbagai kota atau daerah.
Meski tak sedikit yang memberi kritikan pedas terhadap program ini, namun program ini patut untuk didukung mengingat bahwa program ini berfokus pada kesehatan anak, demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi penerus bangsa.

Peran Vital dalam Komposisi Makan Siang dan Susu Gratis

Air memiliki peran penting sebagai komposisi pembuatan pangan. Dalam konteks program ini, kualitas air yang digunakan sebagai campuran pangan dan susu sangat mempengaruhi kualitas yang berdampak pada kesehatan anak. Setelah pilot project dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa produk susu yang paling ideal dikonsumsi dalam program ini adalah susu bubuk yang akan dilarutkan di dapur umum sebelum di distribusikan ke sekolah-sekolah. Selain harga yang lebih terjangkau, susu bubuk lebih ideal dan aman selama proses pengangkutan ke berbagai daerah, serta lebih sedikit menimbulkan sampah, mengingat terdapat sekitar 80 juta target anak sekolah yang menjadi target untuk memperoleh susu ini.
ADVERTISEMENT
Meski dinilai paling ideal, baik terhadap makan siang dan susu gratis keduanya harus dipastikan menggunakan air minum yang berkualitas agar justru tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi anak-anak, seperti diare, keracunan, gangguan gizi, dan lain-lain. Selain itu, paparan terhadap air yang mengandung logam berat, dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Oleh karenannya, penting bagi pihak terkait untuk memastikan bahwa sumber air minum yang digunakan dalam program ini, memenuhi standar kesehatan dan keamanan.

Kesehatan Anak bukan Hal yang Dapat Dikompromikan

Strategi dalam memastikan keamanan dan kualitas air minum sangat krusial untuk keberhasilan Program Makan Siang dan Susu Gratis. Tentunya dengan melibatkan pemahaman tentang berbagai risiko terkait dengan penggunaan setiap jenis sumber air minum sebagai langkah awal untuk mencegah terjadinya risiko kesehatan. Alternatif sumber air minum yang biasa digunakan masyarakat di antaranya adalah menggunakan air mentah yang direbus (air rebusan), air isi ulang dari Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU), dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan brand atau merk tertentu (Air Galon).
ADVERTISEMENT

Air Rebusan

Meski sepertinya tak mungkin bahwa dapur umum program makan siang dan susu gratis akan menggunakan air rebusan, kemungkinan ini tetap ada di beberapa daerah terpencil dengan sarana infrastruktur transportasi yang terbatas. Penggunaan air rebusan, sebenarnya merupakan salah satu pilihan yang relatif aman untuk diminum dan dijadikan komposisi bahan masakan.
Namun, dengan catatan air tersebut bebas dari kontaminan kimia sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Dr. Ir. Suprihatin dari Institut Pertanian Bogor (30/7/2024). Hal ini didukung oleh pernyataan Prof. dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, PhD dari FKM Universitas Indonesia menjelaskan bahwa keberadaan logam berat seperti merkuri yang tidak bisa hilang dengan cara direbus, di mana paparan logam berat tersebut memiliki dampak jangka panjang seperti gangguan endokrin (25/8/2015).
ADVERTISEMENT
Serupa dengan pernyataan dari Ir. Rofiq Iqbal Water Specialist dari FTSL Institut Teknologi Bandung bahwa air yang mengandung logam berat tidak akan hilang meskipun air sudah mendidih.

Air Isi Ulang DAMIU

Pilihan lain selanjutnya adalah dengan menggunakan air isi ulang yang sudah menjadi bagian dari masyarakat, di mana sebesar 31,1% Rumah Tangga di Indonesia menggunakan sumber air minum dari air isi ulang DAMIU, sedangkan AMDK bermerk hanya sebesar 10,7% (Kemenkes, 2020). Tak hanya Rumah Tangga, pelaku UMKM bidang makanan dan minuman pun juga mengandalkan air isi ulang agar dapat menekan biaya produksi. Namun, sayangnya pada Tahun 2021 lalu terdapat temuan oleh Kementerian Perdagangan RI bahwa:
ADVERTISEMENT
Selain itu, kerap ditemukan pelanggaran pada bisnis DAMIU yang menyediakan stok air minum dalam wadah yang siap dijual yang menggunakan galon bermerk milik perusahaan-perusahan AMDK yang bertentangan dengan Kepmenperindag RI No. 651/KEP/MPP/10/2004, karena menggunakan yang bukan miliknya. Adapun DAMIU hanya boleh mengisi ulang galon bermerk yang dibawa oleh konsumen, dan menyetok/menyediakan galon polos tanpa label merk lain. Dalam hal ini, Pemerintah harus benar-benar memastikan agar dapur umum bekerja sama dengan DAMIU yang Layak Higienitas Sanitas dan menggunakan alat UV yang bersertifikat, serta memenuhi standar-standar kesehatan yang diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan.
Selain itu, perlu dipikirkan penggunaan air isi ulang pada penyelenggaraan 40.000 dapur umum setiap harinya, mengingat direncanakan bahwa setiap satu dapur akan melayani 3000 anak sekolah. Secara praktis, kemungkinan yang terjadi adalah:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Air Minum dalam Kemasan Bermerk

Tak bisa dipungkiri, penggunaan Galon AMDK bermerk di dapur umum untuk kebutuhan 40.000 dapur umum setiap hari memang menawarkan jaminan kualitas yang lebih tinggi dari segi kebersihan, keamanan, dan higienitas. Dengan standar pengawasan yang ketat, AMDK bermerk dapat menjadi pilihan yang andal untuk menyediakan air minum di area yang sulit dijangkau atau mengalami kesulitan air bersih karena kondisi geografis.
Selain itu, dukungan regulasi pemerintah dan pengawasan dari pihak berwenang memastikan bahwa kualitas air tetap konsisten dan aman untuk dikonsumsi. Dalam hal ini, jika terjadi masalah, ada jalur pertanggungjawaban yang jelas yang memungkinkan penanganan cepat dan transparan.
Namun di sisi lain, penggunaan Galon AMDK bermerk, dalam skala besar tersebut juga menimbulkan tantangan penumpukan sampah apabila menggunakan yang sekali pakai, serta biaya yang tinggi sehingga membutuhkan anggaran yang besar, sehingga bisa menjadi tantangan utama bagi keberlanjutan program, terutama apabila anggaran pemerintah terbatas.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan dan Langkah yang Dapat Diambil Pemerintah

Berbicara mengenai kesehatan anak yang menjadi target sasaran dari program makan siang dan susu gratis ini, kualitas sumber air minum tidak bisa dikompromikan. Terdapat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing penggunaan sumber air minum. Untuk mencapai hasil yang optimal, pemerintah perlu mempertimbangkan kombinasi dari berbagai sumber air ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi geografis masing-masing daerah.
Pengawasan yang ketat merupakan elemen kunci dalam memastikan keberhasilan makan siang dan susu gratis, di mana tercapainya status gizi yang baik dan kesehatan anak adalah tujuan utama dari program unggulan ini. Kualitas sumber air di 40.000 dapur umum benar-benar harus dijaga dan terjamin keamanan dan kehigienitasannya. Pengujian kualitas air minum secara berkala sangat penting untuk dilakukan dengan bekerja sama atau berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ahli Lingkungan, dan lain-lain agar program dapat berjalan lancar dan dipastikan bahwa setiap anak sekolah mendapat asupan yang aman dan berkualitas demi tumbuh kembang yang optimal.
ADVERTISEMENT