Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pentingnya Mengetahui Bahaya Kandungan Skincare yang Digunakan Sehari-hari
22 April 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sofiya Zahra Annas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
MALANG - Tim Kami yang beranggotakan lima orang melakukan sosialisasi dan wawancara mengenai kandungan berbahaya dalam skincare dengan tema kegiatan “What About Your Skincare (WAYS)”.
ADVERTISEMENT
Beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh tim kami terhadap mahasiswa Universitas Negeri Malang selama proses wawancara diantaranya.
“Seberapa sering anda menggunakan skincare?”
“Apakah anda tahu produk skincare yang digunakan telah terverifikasi BPOM?”
“Apakah anda juga tahu ada beberapa bahan berbahaya yang tidak diperbolehkan terkandung dalam skincare?”
5 Bahan Berbahaya Yang Terkandung Dalam Skincare
Merkuri, merupakan logam berat yang sering digunakan dalam skincare dengan label “pemutih”, dengan syarat tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1 mg/L. Akan terabsorbsi ke dalam darah dan mengakibatkan reaksi iritasi berlanjut. Diantaranya dapat membuat kulit terbakar, menjadi hitam, dan bahkan dapat berkembang menjadi kanker kulit.
Asam Retinoat, bahan ini sering digunakan untuk perawatan kulit, yaitu mengobati jerawat, mengatasi kerusakan kulit akibat paparan matahari (sun damage) dan sebagai pemutih kulit. Bahaya penggunaan bahan ini dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, serta dapat mengakibatkan cacat pada janin
ADVERTISEMENT
Formaldehida, merupakan gas tidak berwarna dan berbau tajam yang digunakan pada produk kosmetik atau skincare untuk bahan pengawet yang dapat menyebabkan alergi, iritasi kulit, serta kanker. DMDM Hydantoin biasa ditemukan pada tabir surya dan Sodium hydroxymethylglycinate pada pelembab.
Oxybenzone, biasanya berbentuk kristal berwarna putih, tetapi harus dengan perbesaran. Dapat ditemukan dalam kosmetik seperti tabir surya, lip balm, pelembab. Tidak cocok untuk pengguna kulit sensitif karena dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi. Jika digunakan secara berkepanjangan dapat menyebabkan kemerahan, gatal, perih, dan beberapa gangguan hormon.
Hidrokuinon, bahan ini dapat ditemukan pada produk topikal untuk hiperpigmentasi pada kulit. Penggunaannya harus dilakukan sesuai resep dokter karena bila dilakukan dalam jangka panjang akan menimbulkan iritasi kulit, ochronosis, dan kulit akan menjadi lebih mudah terbakar sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan kegiatan ini hanya melibatkan anggota kelompok sehingga kerja yang dilakukan lebih efisien karena komunikasi dilakukan hanya antar anggota kelompok. Partisipasi anggota kelompok dalam persiapan dan pengerjaan kelompok ini juga cukup baik dan semua anggota ikut bekerja. Anggota kelompok berkoordinasi dengan baik.
Dalam pelaksanaannya, kami membuat sebuah survey untuk mengetahui seberapa banyak mahasiswa/mahasiswi Universitas Negeri Malang yang paham akan kandungan berbahaya dalam skincare. Selain itu, survey dilakukan untuk menentukan materi yang akan dibuat dan diunggah ke media sosial. Namun, responden yang mengisi survey di bawah target yang telah kami tentukan. Kami menentukan untuk mendapatkan setidaknya 500 responden dari berbagai fakultas di dalam kampus, namun sejauh ini kami hanya mendapatkan 243 responden. Dengan responden wanita sebanyak 184 orang dan pria 59 orang.
ADVERTISEMENT
Didapatkan data sebagai berikut:
Pada projek ini yang bertema tentang “What About Your Skincare (WAYS)” memiliki beberapa dampak positif bagi masyarakat. Dampak positif dari adanya projek ini yaitu mahasiswa UM dapat mengetahui bahan-bahan yang berbahaya dalam skincare yang tidak boleh digunakan di wajah, mahasiswa UM juga dapat mengetahui beberapa efek samping dari penggunaan skincare yang berbahaya, dengan adanya projek ini kita juga mengedukasi mahasiswa UM untuk dapat memilih skincare yang baik untuk digunakan di wajah, dan bagaimana cara mengecek bahwa skincare tersebut sudah terverifikasi BPOM.
Alice Cevenna A., Azizah Shafa F.I., Hazana Syita S., Nisita Sri R., Sofiya Zahra A., mahasiswa kimia Universitas Negeri Malang (UM).
ADVERTISEMENT