Konten dari Pengguna

Makna "NOTO NEGORO" Sang Pemimpin Indonesia

Sofyan
Dosen FKUII Yogyakarta
17 Januari 2024 6:56 WIB
Tulisan dari Sofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ki Semar Bodronoyo (foto koleksi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ki Semar Bodronoyo (foto koleksi pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin Indonesia itu memimpin sekitar 280 juta manusia. Pertanyaan mendasar dari seorang pemimpin itu adalah "mau dibawa kemana rakyat yang akan dipimpinnya". Apapun kata dan tindakan pemimpin, rakyat akan mengikutinya. Itulah sebenarnya hakikat pemimpin dan yang dipimpin. Jadi pemimpin itu contoh yang layak di ikuti oleh yang dipimpin (rakyat).
ADVERTISEMENT
Rakyat berhak bertanya, jika kami anda pimpin, kami mau dibawa kemana? Dan pemimpin akan menjawab bahwa rakyat akan dibawa oleh pemimpin sesuai peta jalan (GPS) yang pemimpin ketahui.
Ibarat rakyat naik perahu (perahu = negara), nahkodanya telah paham peta jalan (GPS) sampai ke tujuan yang akan ditujunya, sehingga pemimpin bersama rakyatnya akan selamat sampai tujuan sesuai GPS nya.
Apabila pemimpin tidak paham GPSnya, tentu perahu akan terombang ambing di tengah samudra, sehingga tidak akan sampai tujuan.
Bila rakyat mengetahui nahkoda nya tidak paham GPS tentu tidak akan di ijinkan menahkodai perahu yang penuh dengan 280 juta manusia tsb.
Sebenarnya tujuan rakyat yang jumlahnya 280 juta itu bisa dikategorikan hanya 2 macam, yaitu : SEMPURNA SPIRITUAL dan SEMPURNA EKONOMI nya.
ADVERTISEMENT
Bila pemimpin bisa mewujudkan itu, saya kira akan terpilih dengan sendirinya. Masalahnya, apakah si pemimpin tau jalan menuju itu? Dan bagaimana caranya, selayaknya dapat dijelaskan kepada rakyatnya sejelas jelasnya.
Masalahnya lagi, apakah si pemimpin sudah meraih kesempurnaan spiritual dan ekonominya sendiri? Apabila dengan diri sendirinya saja si pemimpin belum selesai, bagaimana akan memimpin orang lain?
Dengan kata lain bagaimana akan "menata negara" apabila dirinya sendiri belum tertata.
Negara itu ibarat manusia, bila baik satu bagian dari manusia itu, maka baiklah semuanya. Bagian itu adalah "Qolbu atau Hati"
Qolbu ini yang selayaknya dicari di "negara" ini. Dimana HATI atau QOLBU nya negara ini, itulah yg diperbaiki atau ditata, agar baik semuanya.
ADVERTISEMENT
Selamat mencari dimana "qolbu" nya negara Indonesia, lalu perbaikilah, pasti akan baik seluruh negeri ini.
Pemimpin suatu negara tidak perlu seorang yang bergelar tinggi, tidak perlu berpangkat tinggi asalkan bisa me "nata negara" dengan baik agar rakyatnya "sempurna secara spiritual dan sempurna secara ekonomi" itulah pemimpin sejati.
Maka carilah pemimpin yang paham benar yang mana qolbu nya negara ini. Baru dia bisa memimpin negeri ini selamat sampai tujuannya yaitu sempurna spiritual dan sempurna ekonomi bangsa ini.
Salam sehat selalu
Rahayu...