Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Lokasi PLTS Terbesar di Indonesia
25 Agustus 2021 11:02 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari SolarKita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PLTS sudah banyak tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini memang sudah sesuai dengan target pemerintah terhadap bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% sampai di tahun 2025. Pasalnya, saat ini masih banyak potensi energi surya yang belum termanfaatkan.
ADVERTISEMENT
Potensi pembangkit listrik yang berasal dari tenaga surya di Indonesia hanya sekitar 207,8 Giga Watt peak (GWp) dan serapannya baru sekitar 0,15 MWp atau setara dengan 0,23%. Oleh karena itu, pemerintah menargetkan penggunaan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sebesar 908 Megawatt Peak (MWp) sampai tahun 2029.
Dalam mencapai target PLTS tersebut, saat ini semakin banyak PLTS besar yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Berikut ini empat lokasi PLTS terbesar di Indonesia yang patut jadi kebanggaan kita semua.
PLTS Likupang
PLTS terbesar di Indonesia yang pertama adalah 64.620 panel surya yang tersusun di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Panel surya ini terbentang di ladang seluas 29 hektar. PLTS Likupang digunakan secara masif sebagai sumber energi listrik terbaru sejak 5 September 2019.
ADVERTISEMENT
Rata-rata panel surya ini mampu menyalurkan listrik sebesar 15 MW setiap harinya. PLTS Likupang dapat dianggap menjadi PLTS terbesar di Indonesia karena mampu mendukung sistem jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) di kawasan Sulawesi Utara-Gorontalo.
Sistem produksi listrik PLTS Likupang terhubung langsung jaringan listrik milik PLN secara online tanpa baterai. PLTS Likupang dibangun sejak adanya Power Purchase Agreement (PPA) pada akhir 2017 dan memakan waktu pembangunan sekitar 1,5 tahun dengan total biaya investasi mencapai USD 29,2 juta.
PLTS raksasa ini sudah dilengkapi dengan 120 buah arry box, 24 set inverter, serta 6 PV box dengan sistem kontrak jual-beli listrik yang berlaku hingga 20 tahun ke depan. Kontrak jual beli listrik tersebut diketahui menggunakan skema Build, Own, Operate, Transfer (BOOT).
ADVERTISEMENT
PLTS Oelpuah
PLTS terbesar di Indonesia yang kedua adalah PLTS Oelpuah, panel surya dengan kapasitas sebesar 5 MW. PLTS milik PT Lembaga Elektronik Nasional (LEN) tersebut membantu PLN mengatasi defisit di sistem Timor di mana terdapat pemadaman bergilir selama siang hari. Pemadaman bergilir tersebut bisa diatasi sejak akhir Desember 2016 lalu yang menjadi awal beroperasinya PLTS ini.
Ribuan panel surya terbentang di atas lahan seluas 7,5 Ha di mana satu unit panel mampu menghasilkan listrik sekitar 230 watt. Energi ini bisa dijual kembali ke pihak PLN dengan harga US¢25 per kWh dengan waktu kontrak selama 20 tahun. Listrik akan didistribusikan ke konsumen sesuai kebutuhan.
Diketahui, PLTS Oelpuah tidak memerlukan biaya operasional yang besar layaknya diesel yang membutuhkan ribuan liter solar untuk melistriki daerah NTT. PLTS Oelpuah beroperasi dari jam 07.30-17.00 WITA setiap harinya dengan rata-rata produksi sekitar 3-4 MW. Angka produksi ini tergantung kondisi cuaca. PLTS ini memang membutuhkan biaya investasi yang cukup mahal. Meski begitu, potensi besar dari PLTS ini cukup wajar untuk dilirik mengingat kelebihannya.
ADVERTISEMENT
PLTS CCA (CocaCola Amatil)
PLTS terbesar di Indonesia yang ketiga adalah PLTS Coca Cola Amatil yang berada di Cikarang Barat. PLTS ini memiliki atap panel surya terbesar di ASEAN dan telah diresmikan pada September 2020. Seperti yang dijelaskan di atas, saat ini pemerintah memang sedang mendorong kontribusi renewable energy (energi baru terbarukan) menjadi 23% di tahun 2025 dan akan ditingkatkan setiap tahunnya. Melalui PLTS CCA ini, pemerintah berharap negara Indonesia bisa terus mengakselerasi pengembangan energi terbarukan dan memiliki panel surya terbesar di wilayah Asia Pasifik.
PLTS Waduk Cirata
Terakhir adalah PLTS Waduk Cirata yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar) yang mulai dibangun tahun ini. Diketahui, PLTS ini merupakan PLTS yang terbesar di Asia dan PLTS terapung pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
PLTS Terapung Cirata ini dibangun oleh PT Pembangkit Jawa-Bali Investasi (PJI), anak perusahaan PT PLN yang bermitra dengan Masdar. Masdar adalah perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA). PLTS Waduk Cirata merupakan salah satu project solar panel ramah lingkungan dan terbesar di Asia Tenggara dengan besaran 145 megawatt.
Setelah mengetahui empat PLTS terbesar di Indonesia, pastinya Anda jadi semakin terdorong untuk lebih menghemat listrik dengan menggunakan panel surya di rumah. Yuk, pasang panel surya atap sendiri di rumah bersama SolarKita! Mulai dari konsultasi, instalasi, hingga maintenance, Anda akan dilayani oleh tenaga ahli profesional dari SolarKita . Klik di sini untuk informasi selengkapnya.