Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Daerah dengan Potensi Pemanfaatan Panel Surya Terbesar di Indonesia
30 Desember 2022 11:35 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari SolarKita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan Indonesia di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) setiap tahun selalu mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Indonesia memiliki potensi surya yang sangat berlimpah, dimana intensitas harian matahari yang ada di Indonesia sendiri dapat mencapai 4,8 kWh/m2. Hal ini dapat berarti bahwa Indonesia berpotensi menghasilkan listrik dari sumber energi matahari dengan kapasitas mencapai 207,8 GWp.
ADVERTISEMENT
Perkembangan PLTS Atap di Indonesia memiliki potensi yang besar. Hari ini, semakin banyak masyarakat yang ingin menggabungkan energi listrik konvensional dengan energi alternatif tenaga surya. Selain diminati di skala perumahan, kedepannya PLTS atap juga diharapkan dapat berkembang secara pesat pada skala industri atau pabrik. Lantas daerah mana yang memiliki potensi besar dalam pengembangan panel surya ?
Daerah dengan Potensi Pemanfaatan Panel Surya di Indonesia
Daerah yang memiliki potensi tinggi untuk pemanfaatan panel surya biasanya memiliki tingkat sinar matahari yang cukup tinggi sepanjang tahun. Dimana Sinar matahari merupakan sumber utama energi yang digunakan sebagai pemanfaatan panel surya untuk menghasilkan listrik. Daerah tropis biasanya memiliki tingkat sinar matahari yang cukup tinggi sepanjang tahun, sehingga merupakan daerah yang potensial untuk pemanfaatan panel surya.
ADVERTISEMENT
Selain itu Daerah yang terletak dataran yang memiliki ketinggian biasanya memiliki tingkat sinar matahari yang lebih tinggi dibandingkan daerah yang terletak di dataran rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya lapisan udara yang lebih tipis di ketinggian, sehingga sinar matahari lebih mudah masuk ke bumi. Selain itu, daerah yang terletak di dekat garis khatulistiwa biasanya memiliki tingkat sinar matahari yang lebih tinggi dibandingkan daerah yang terletak di daerah dingin. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat sinar matahari di daerah dingin dan panas.
Potensi energi baru terbarukan yang di miliki Indonesia adalah sangat besar. Dalam sektor energi surya, Indonesia memiliki lebih dari 3.600 GW yang dapat dikembangkan melalui pembangkit listrik tenaga panel atap. Potensi energi surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Timur 369,5 GWp, Riau dengan 290,41 GWp, dan Sumatra Selatan 285,18 GWp.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, potensi energi baru terbarukan (EBT) tersedia dengan sangat melimpah. Dimana potensi dalam sektor pengembangan Energi matahari sebagai sumber listrik mencapai 10x lipat dari panas bumi, yakni mencapai sebesar 207,8 giga watt (GW). Hal ini senada dengan pernyataan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. Dimana dalam Webinar Peta Jalan Menuju Ketahanan dan Percepatan Transisi Energi Nasional, Arifin Tasrif mengatakan bahwa salah satu wilayah yang memiliki potensi energi surya tinggi adalah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Nusa Tenggara Timur
Secara teoritis, potensi energi surya di Nusa Tenggara Timur mencapai 66.205 mega watt (MW) dan potensi teknis mencapai 9.931 MW. Hal ini dapat dilihat bahwa potensi energi surya di Nusa Tenggara Timur ini sangat lah besar. Potensi listrik yang dihasilkan dapat mencapai 66 ribu MW. Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Nusa Tenggara Timur memiliki tingkat sinar matahari yang cukup tinggi, yaitu sekitar 4,5 - 6,5 jam per hari. Tingkat sinar matahari yang cukup tinggi tersebut membuat Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu daerah yang potensial untuk pemanfaatan panel surya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Nusa Tenggara Timur juga memiliki akses yang cukup mudah terhadap sumber daya untuk pemasangan pemanfaatan panel surya. Daerah ini juga memiliki biaya pemasangan yang cukup terjangkau, sehingga menjadi salah satu daerah yang potensial untuk pemanfaatan panel surya.
Sumatera Selatan
Selain Nusa Tenggara Timur, Salah satu pemanfaatan energi surya yang akan digencarkan oleh pemerintah adalah dengan melakukan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang terletak di atas waduk atau danau yang ada di Sumatera Selatan. Dimana melihat bahwa total potensi listrik yang dapat dihasilkan dapat mencapai 28.197,6 MW.
Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi tinggi untuk pemanfaatan panel surya. Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sumatera Selatan memiliki tingkat sinar matahari yang cukup tinggi, yaitu sekitar 4,5 - 6,5 jam per hari. Tingkat sinar matahari yang cukup tinggi tersebut membuat Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang potensial untuk pemanfaatan panel surya.
ADVERTISEMENT
Selain dengan potensi yang besar, Sumatera Selatan memiliki Infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sangat baik. Dimana di Jakabaring, terdapat PLTS yang berkapasitas 2 Megawatt (MW)dan telah mulai beroperasi pada April 2018 dan akan beroperasi sampai 20 tahun ke depan. Selain infrastruktur yang sudah terbangun, Sumatera Selatan juga memiliki potensi pengembangan energi baru dan terbarukan yang besar mengingat Sumatera Selatan memiliki sungai besar, wilayah pegunungan, dan perbukitan. sumber energi seperti arus air, angin, dan matahari, terbuka lebar untuk dimanfaatkan.
Hingga kini, capaian energi baru dan terbarukan di Indonesia sudah mencapai 9 persen dari target 23 persen hingga tahun 2025. Saat ini, potensi yang hendak dicapai dalam pembauran energi nasional pada 2025 mencapai 45,1 gigawatt (GW).
ADVERTISEMENT
Riau
Derah dengan potensi besar pengembangan Energi terbarukan melalui pemanfaatan panel surya selanjutnya adalah Riau. Pembangkit listrik tenaga surya dipandang sangat potensial dibangun di Provinsi Riau karena memiliki radisasi panas yang cukup untuk bisa menghasilkan listrik. Riau punya potensi tropis khatulistiwa, karena memiliki radiasi matahari 4,8 kwh/m2 dalam satu hari. Lebih dari negara maju seperti Jerman telah menggunakan PLTS yang hanya 2,4 kwh pwe meter persegi. Dengan radiasi 4,8 kWh/m2 itu bisa memenuhi kebutuhan rata-rata rumah yang berkisar 5-6 kWh per hari.
Dalam pengembangan panel surya skala besar, tentu membutuhkan lahan yang cukup luas. Dimana dalam prakteknya, pengembangan potensi surya membutuhkan sekitar 1,2 hektare untuk memproduksi 1 MegaWatt listrik. Hal ini tentu sangat berpotensi dikembangkan di daerah Riau. Dimana lahan tersebut juga dapat digunakan sebagai lahan untuk infrastruktur seperti panel surya dan peralatan elektronik yang digunakan untuk menghubungkan ke transmisi PLN akan ditempatkan di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain potensi yang tersebar di Indonesia, faktor kemudahan akses pembiayaan dengan biaya yang terjangkau, insentif, serta fasilitas pembiayaan lainnya juga menjadi factor pendukung dalam pengembangan panel surya di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Hal ini terutama bermanfaat untuk memberikan kelayakan finansial dan meningkatkan investasi pada energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya guna mencapai target energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 sesuai Perpres 22/2017.
Dalam Prakteknya, upaya dan dukungan pemerintah dalam pengembangan pemanfaatan energi surya melalui panel surya menargetkan hingga 2 GW per tahun. Harapannya adalah pemanfaatan potensi energi surya dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan listrik sebagai kebutuhan primer sehari-hari. Nah itulah daerah di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan listrik yang ramah lingkungan dan sumber energi yang sangat berlimpah.
ADVERTISEMENT