Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Siklus Baterai pada PLTS Off-grid
11 Februari 2022 10:52 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari SolarKita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk keperluan PLTS off-grid, baterai jenis apa pun pasti memiliki life cycle. Jadi, jika Anda merasa performa baterai menurun, hal itu tidak selalu menunjukkan kebocoran. Alasan lainnya adalah bisa juga karena life cycle baterai yang memang sudah semakin pendek. Selain itu, performa baterai yang menurun juga bisa disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaan baterai.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga performa baterai pada sistem instalasi PLTS off-grid Anda, simak ulasan mengenai siklus baterai berikut ini.
Siklus charging pada baterai PLTS off-grid
Sama seperti baterai lainnya, baterai yang digunakan pada sistem instalasi PLTS off-grid pun memiliki siklus charging atau pengisian daya. Untuk baterai off-grid, satu siklus pengisian daya berarti satu kali charge dan satu kali discharge. Bisa diartikan sebagai satu periode waktu saat baterai terisi penuh dan kemudian digunakan hingga baterai kosong kembali.
Umumnya, baterai yang digunakan untuk PLTS off-grid adalah jenis lithium. Baterai lithium sebenarnya juga banyak dipakai pada peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari, seperti laptop. Baterai lithium khusus PLTS sendiri idealnya memiliki 5.000 siklus charging yang berarti bisa digunakan kurang lebih 13 tahun (dengan asumsi 1 hari = 1 siklus pengisian).
ADVERTISEMENT
Alternatif lain untuk PLTS adalah baterai lead acid. Terkadang, baterai jenis ini juga disebut sebagai baterai deep cycle karena memiliki masa pakai yang panjang. Baterai lead acid dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu Flooded Lead Acid (FLA) dan Valve-Regulated Lead Acid Battery (VLRA).
Penggunaan baterai lithium untuk PLTS off-grid
Baterai lithium adalah pilihan yang paling umum untuk diterapkan pada PLTS off-grid. Sebab, tingkat kedalaman debit atau DoD baterai lithium cukup tinggi. Apa itu tingkat kedalaman debit? Ukuran tersebut digunakan untuk mengukur jumlah energi yang bisa dipakai dengan aman tanpa harus menurunkan daya baterai
Baterai lithium sendiri memiliki tingkat kedalaman debit kurang lebih 80-90% dari kapasitas nominalnya. Katakanlah Anda memiliki baterai dengan kapasitas total 10.000 wh, maka tingkat kedalaman debitnya adalah sekitar 8.000-9.000 wh.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, limit DoD baterai lithium pun bisa diatur sesuai kebutuhan. Caranya adalah dengan alat BMS atau Battery Management System yang sudah ada pada baterai. Saat alat tersebut aktif, maka DoD baterai lithium pun bisa disesuaikan kembali.
Penggunaan baterai lead acid untuk PLTS off-grid
Jika Anda kesulitan menemukan baterai lithium untuk PLTS off-grid, baterai lead acid bisa dijadikan alternatif. Tingkat kedalaman debit baterai lead acid memang tidah sebesar baterai lithium. Jika lithium memiliki level DoD sekitar 80-90%, maka lead acid hanya memiliki kedalaman debit sekitar 50-60% dari angka nominalnya.
Meski begitu, Anda masih bisa mengatur limit DoD baterai lead acid sesuai kebutuhan. Anda bisa memanfaatkan inverter pada sistem instalasi untuk mengatur limit DoD baterai secara manual. Dengan pengaturan manual ini, Anda bisa menambah atau mengurangi limit DoD sesuai keinginan,
ADVERTISEMENT
Pentingnya menjaga pemakaian baterai PLTS
Dalam menggunakan baterai PLTS off-grid, sebaiknya Anda selalu berhati-hati. Sebab, apabila batas penggunaannya tetap dijaga selama pemakaian, baterai dapat bekerja hingga batas siklus maksimalnya. Namun, jika baterai dipaksakan untuk bekerja melampaui batas, maka sudah pasti siklus hidupnya pun akan berkurang dengan cepat.
Sebaik apa pun kualitas baterai yang Anda pilih, tidak akan berarti banyak jika penggunaannya asal-asalan. Selalu hindari pemakaian baterai yang melampaui limitnya. Jangan melakukan overcharge atau memberikan arus berlebih pada baterai di akhir masa pengisian. Hal ini bisa memicu terjadinya elektrolisis. Adanya elektrolisis akan membuat baterai banyak mengandung gas dan kehilangan kandungan air.
Baterai adalah komponen penting pada sistem instalasi PLTS off-grid. Tanpa adanya baterai, instalasi tenaga listrik tidak akan mampu menyimpan kelebihan daya listrik yang dihasilkan. Adanya baterai juga memungkinkan instalasi listrik untuk tetap dialiri arus listrik meski saat tidak ada matahari.
ADVERTISEMENT
Apa pun baterai dan sistem instalasi yang Anda gunakan, menggunakan PLTS akan mendorong penurunan polusi udara. Mari jaga bumi kita dengan memasang PLTS Atap pada hunian atau kantor Anda. Untuk instalasi PLTS Atap yang menyeluruh, Anda bisa menghubungi SolarKita. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut!