Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pahami Cara Kerja Panel Surya Sebelum Melakukan Pemasangan
10 Desember 2021 10:14 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari SolarKita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bagaimana cara kerja panel surya? Energi surya merupakan salah satu jenis energi terbarukan. Mengutip penghitungan yang dilakukan Kementerian ESDM, penerapan energi surya di Indonesia memiliki potensi yang besar, sekitar 4,80 kWh/m2/ hari.
ADVERTISEMENT
Bukan suatu hal yang aneh karena Indonesia merupakan negara tropis di mana matahari bersinar sepanjang tahun. Sayangnya, pemanfaatan energi surya di Indonesia belum maksimal. Masih menurut data dari Kementerian ESDM, pemanfaatan energi surya di Indonesia baru mencapai 0,06% saja.
Meski begitu, pertumbuhan panel surya mengalami tren positif. Data dari Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menyebutkan bahwa dari tahun 2018 hingga Maret 2021, jumlah pengguna panel surya meningkat hingga 486% dari yang semula hanya 500 pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat terhadap pemanfaatan energi surya sebagai pembangkit listrik.
Anda berminat untuk turut serta dalam pertumbuhan panel surya di Indonesia? Sebelumnya, mari simak penjelasan tentang cara kerja panel surya berikut ini!
ADVERTISEMENT
Pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan
Hingga saat ini, energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi masih menjadi sumber listrik utama di Indonesia. Padahal, penggunaan energi fosil tidak menawarkan sustainability. Sebab, energi fosil terbatas jumlahnya dan tidak dapat diperbarui.
Selain itu, proses pengolahan energi fosil juga sangat mengganggu lingkungan. Untuk bisa dijadikan sumber listrik, batu bara harus melalui proses pembakaran terlebih dahulu. Proses pembakaran ini kemudian menyebabkan polusi udara.
Lain halnya dengan energi terbarukan. Energi terbarukan seperti energi surya tidak terbatas jumlahnya. Selama matahari tetap bersinar, maka akan tetap ada pasokan listrik. Proses pengolahan energi surya pun tidak memerlukan pembakaran dan tidak menimbulkan polusi udara yang membahayakan lingkungan. Lalu, bagaimana proses pengolahan energi surya sebagai sumber listrik?
ADVERTISEMENT
Apa itu sel surya?
Untuk mengolah energi surya agar bisa menjadi pembangkit listrik, maka diperlukan sel surya. Sel surya merupakan elemen aktif yang dapat mengubah energi surya menjadi energi listrik melalui suatu proses yang disebut efek fotovoltaik. Kebanyakan sel surya yang beredar saat ini berbahan dasar kristal silikon dan memiliki umur pemakaian hingga 25 tahun.
Agar penggunaan sel surya optimal, maka beberapa sel kemudian dikumpulkan menjadi satu menjadi panel surya. Sebab, satu sel surya hanya memiliki kapasitas kurang lebih 3-5 W. Jika digabungkan menjadi panel surya, maka kapasitasnya bisa meningkat hingga 20-350 W. Panel surya yang dijadikan pembangkit listrik tenaga surya biasanya memiliki kapasitas 250-300 W. Lalu, bagaimana cara kerja panel surya ini?
ADVERTISEMENT
Cara kerja panel surya
Cara kerja panel surya berhubungan erat dengan partikel cahaya matahari (foton). Saat matahari bersinar, maka foton akan menjatuhkan elektron bebas dari atomnya. Elektron inilah yang nantinya akan diubah menjadi energi listrik. Lantas, bagaimana cara kerja panel surya untuk menangkap elektron dari foton?
Tiap sel fotovoltaik pada panel surya terdiri dari bahan semikonduktor (kristal silikon) yang dibagi menjadi dua muatan berbeda, positif dan negatif. Untuk menciptakan muatan yang berbeda, biasanya fosfor akan diinjeksikan ke dalam sel fotovoltaik. Nah, saat kedua muatan tersebut dipisahkan, medan listrik akan otomatis terbentuk.
Saat foton menjatuhkan elektron bebas, maka medan listrik akan mendorong elektron dari kedua muatan agar keluar dari sambungan elektron. Dari sinilah elektron kemudian mengalir ke sumber listrik.
ADVERTISEMENT
Komponen pada panel surya
Tiap panel surya memiliki beberapa komponen standar. Komponen utamanya jelas sel surya atau sel fotovoltaik. Selain itu, ada pula AC/DC Inverter, baterai, dan perangkat charging controller. Di samping komponen pokok tersebut, Anda juga bisa menemukan komponen pendukung seperti kabel, connector, hingga bracket yang menahan panel.
AC/DC Inverter bertugas mengubah arus DC panel surya menjadi arus AC agar bisa digunakan pada peralatan elektronik rumah tangga. Sedangkan baterai berfungsi sebagai penyimpan daya. Sementara itu, charging controller bertindak sebagai pengatur sumber energi yang terserap agar pengisian baterai tetap efisien.
Bagaimana proses pemasangan panel surya?
Setelah mengetahui cara kerja panel surya, kini saatnya Anda mulai pemasangannya. Proses pemasangan panel surya umumnya diawali dengan konsultasi konsumen. Dalam tahap konsultasi ini, konsumen bisa memaparkan kebutuhan listriknya. Dengan mengetahui kebutuhan listrik konsumen, maka jumlah panel yang harus dipasang beserta biaya pemasangannya bisa diketahui dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, pihak penyedia layanan pemasangan panel surya akan melakukan site survey. Mengingat ukuran panel surya yang cukup besar, survei akan membantu tim pemasangan mengetahui luas lokasi pemasangan serta besaran Watt yang tersedia.
Jika Anda melakukan pemasangan panel surya melalui SolarKita, seluruh proses pemasangan akan didampingi oleh konsultan ahli dari tahap awal hingga akhir. SolarKita bahkan memberikan layanan pemantauan setelah pemasangan untuk memastikan panel surya bekerja optimal.
Bisa disimpulkan bahwa cara kerja panel surya adalah dengan memanfaatkan sel-sel fotovoltaik untuk mengolah sinar matahari menjadi energi listrik. Dengan menggunakan panel surya, Anda tidak hanya mendorong pertumbuhan pemanfaatan energi surya di Indonesia, tapi juga menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi polusi udara. Klik di sini untuk beralih pada energi yang lebih ramah lingkungan!
ADVERTISEMENT