Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Timnas U-16, Si Bungsu yang Terbang Paling Tinggi
23 September 2017 17:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Irawan Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perjalanan ceria nan menyenangkan remaja-remaja Garuda Nusantara di kualifikasi piala Asia U-16 2017 Thailand rampung sudah. Meski hanya perlu hasil imbang melawan Laos, Rendy Juliansyah dkk tak mau memilih main aman dan mampu menang dengan skor telak 3 gol tanpa balas. Dalan pertandingan di Stadion Rajamanggala Bangkok (22/09/2017) itu, Sutan Zico kembali membuktikan calon kebintangannya dengan memborong 2 gol. 1 gol lainnya dicipta Rendy Juliansyah dari eksekusi penalti.
ADVERTISEMENT
Dengan hasil itu, resmi sudah tiket piala Asia Malaysia 2018 digenggam tim asuhan Fachri Husaini. Hebatnya, selain sebagai pemuncak grup G, Timnas mampu tampil impresif menyapu seluruh laga sekaligus agresif karena produktivitas gol yang mereka buat. 25 gol berhasil diciptakan oleh para punggawa Timnas U-16, dan hanya 1 gol kebobolan saat melawan Timor Leste.
Sukses ini menjadi raihan paling baik dibanding prestasi senior-seniornya terhitung sampai tahun ini. Seperti diketahui, 3 level Timnas Indonesia diatas mereka gagal jadi yang terbaik di level Asia Tenggara. Uniknya, 3 level timnas yang gagal itu selalu terganjal oleh 3 level timnas dari Thailand.
Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri hanya mampu peringkat III AFF U-18 2017 Myanmar setelah kalah adu pinalti oleh Thailand. Serupa, Timnas U-22 racikan Luis Milla harus puas meraih perunggu di Sea Games 2017 Malaysia juga dijegal Thailand 0-1 di semi final.
ADVERTISEMENT
Di level timnas senior, kompetisi terakhir level Asia Tenggara adalah gelaran piala AFF 2016 Filipina-Myanmar saat ditukangi Alfred Riedl. Thailand menjadi momok timnas Indonesia lagi. Meski melaju sampai ke final, Thailand lagi-lagi membuat kita gigit jari dengan keluar sebagai juara mengalahkan Boaz Solossa cs.
Patut disematkan pada Rendy Juliansyah dkk bahwa mereka adalah 'si bungsu' yang melesat paling tinggi tahun ini. Menilik prestasi mereka dengan rekor sapu bersih semua laga dan keluar jadi juara grup, apakah mereka akan jadi generasi emas sepakbola Indonesia?
Logikanya sederhana. Pada level U-16 lah Indonesia bisa mengatasi Thailand. Mengapa parameternya Thailand? Ya tentu saja, karena timnas Thailand berjaya di semua kelompok umur termasuk level seniornya. Artinya, Thailand sedang jadi raja sepak bola Asia Tenggara saat ini. Sepak bola Thailand memang punya kualitas di atas Indonesia di 3 level tersebut. Namun, hanya di level kelompok umur U-16 sajalah Thailand ada di bawah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jika usia mereka saat ini rata-rata ada di 15-16 tahun, maka di rentang 5-10 tahun lagi mereka akan banyak mengisi line up di level timnas senior. Dari gambaran rentang waktu tersebut, tak ada salahnya jika gelaran AFF tahun 2026 jadi target paling mungkin untuk dibidik.
Pada tahun itu pula kemungkinan paling besar Indonesia merajai Asia Tenggara melalui timnas seniornya. Sembilan tahun, apa tidak terlalu lama? Sembilan tahun itu waktu yang sangat sekejap untuk target sebuah tim sepakbola. Bayangkan, Jepang saja menargetkan menjadi juara piala dunia di tahun 2092! Itu saja hanya target, belum pasti juara.
Tapi tunggu dulu, itu pun hanya kalkulasi sederhana dari dasar pencapaian timnas U-16 tahun ini. Dalam rentang waktu sembilan tahun tersebut kita juga tak pernah tau apa yang dilakukan negara-negara Asia Tenggara demi menjaga kualitas persepakbolaannya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, tau sendiri kan penyakit nya di negara ini? Tenar dikit, wuih rame nya yang rebutan pada cari panggung, eh panggung politik lagi. Timnas ditarik sana-sini buat isi acara gak penting dan gak ada hubungannya sama sepakbola. Godaan iklan apa lagi, bisa-bisa nggak sempet tuh latihan gara-gara sibuk syuting.
Dan begitu pemain-pemain muda ini masuk lingkungan kompetisi 'profesional' Liga 1, alamak... tak kuat aku cerita lagi. Kalian lanjutkan sendiri saja ya, aku ngantuk.
By the way, conggratulation buat coach Fachri Husaini bersama adik-adik (cie... kakak... | kakak??, om-om ini yang nulis ndul) Timnas U-16 nya. Jangan cepat puas dulu ya, ulangi lagi cerita menyenangkan ini di piala Asia tahun depan!
ADVERTISEMENT