Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Republik Afrika Tengah dalam Dinamika Politiknya di Kawasan Afrika Tengah
6 Juli 2021 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:48 WIB
Tulisan dari Cornelius Daniel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Latar Belakang
Republik Afrika Tengah mendapatkan kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1960.Berbagai hal seperti Krisis politik, ekonomi, dan sosial. Central Republik of Africa , adalah salah satu perwujudan perlawanan terhadap kaum elite politik. damai telah ditandatangani antara pemerintah dan kaum pemberontak sebagai satu Implementasinya adalah menstabilkan peranan dinamika politik di kawasan Afrika Tengah .
ADVERTISEMENT
Pengaruh dari adanya Elite politik Dalam sistem Pemerintahan Di Afrika Tengah
Pada tahun 1960 , terjadi pergerakan evolusi Afrika (MEDAC) yang dibentuk oleh Abel Goumba yang dipimpin oleh dacko. yang mengubah konstitusi dan membuat satu-satunya partai yang sah dengan melakukan aturan Otoriter. Dengan Kasus, pemerintah secara ilegal mulai membuka izin untuk melakukan penjual ilegal dan melakukan tindakan penyuapan. Dikutip dari (Le Vine, 1968, pp 13-14). Berlian menjadi ekspor negara dan berhasil meningkatkan nilai ekspor sebesar 75%. Pada tahun 1993 , Terjadi sistem Multi-Partai yang mengakibatkan dispensasi politik dan gagal dalam mengembangkan instruktur dan pembangunan keberlanjutan (SDG) disebabkan oleh ambisi para elite politik yang ingin berkuasa dan menghancurkan oposisi di mana mementingkan kepentingan politik antar Golongan dan dapat disimpulkan bahwa, elite politik yang terjadi mengembangkan kebijakan negara dalam konteksnya yaitu negara sentris (sentrisme atau partai tengah menggambarkan pandangan politik atau posisi tertentu yang melibatkan penerimaan atau dukungan terhadap keseimbangan antara tingkat egalitarianisme dan tingkat hierarki sosial atau kesenjangan sosial tertentu.) Dikutip dari Oliver H. Woshinsky. Explaining Politics: Culture, Institutions, and Political Behavior. Oxon, England, UK; New York, New York, USA: Routledge, 2008. Pp. 141, 161.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan Kelompok pemberontak dalam Integrasi politik Di Afrika Tengah
Dalam Kepentingan Elite Politik dalam kepentingan politik di Kawasan Afrika tengah. Terjadinya Integrasi dari sebuah kelompok pemberontak, bernama Kelompok seleka, mereka terdiri dari golongan muslim yang didukung oleh tentara bayaran dari Chadian dan Sudan dalam tiga kepentingannya yaitu: Penaklukan Rezim, Menguasai Afrika, dan Sumber Daya Alam. Dikutip dari (International Crisis Group, 2013). Kemudian Pada Maret 2013 , milisi anti-balaka mulai meningkatkan serangan mereka pada kelompok Sehak dan warga sipil. Dan Kelompok Anti-balaka tersebut dari negara tersebut dan menghilangkan semua umat Islam di dalam mobil. Anti-Balaka terdiri dari tiga kelompok: kelompok pertahanan lokal, mantan anggota tentara nasional, yang dikenal sebagai Faca, dan kelompok pidana.Anti-Balaka ini berdasarkan kepentingan Anti-Balaka, dan sementara tidak ada informasi yang jelas tentang kepemimpinan milisi Anti-Balaka, sangat percaya bahwa mantan presiden Bozize adalah tokoh terpenting di belakangnya. Dikutip dari (Amnesty International, 2014). Kesimpulannya adalah Lemahnya keamanan di Kawasan Afrika Menjadi indikator utama penyebabnya munculnya kelompok pemberontak, dan menjadi sebab Krisis Politik dan Kebijakan yang tidak transparan dan Adil.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan Organisasi Internasional dalam Hegemoni Nya untuk menjaga stabilitas perdamaian dan keamanan Di Afrika Tengah
Keterlibatan Organisasi International telah terlibat aktif dalam kedamaian dan keamanan di dalam Kawasan Afririka, AU mengerahkan pengoperasian penjaga perdamaiannya (MISCA) kepada negara tersebut pada tanggal 19 Desember 2013, terdiri dari 3.500 tentara, dengan orang lain dari Gabon, Chad, Congo-Brazzaville, dan Kamerun. Pada bulan Desember 2013 Au (MISCA) mengambil alih misi penjaga perdamaian ECCAS (MIKOPAX ). Tugas utama misi dukungan internasional yang dipimpin oleh organisasi Republik Afrika Tengah. (Dikutip dari Al-Jazeera).
Conclusion
Salah satu alasan terpenting konflik kekerasan di dalam dinamika Politik di Afrika Tengah adalah perjuangan kekuatan di antara kelompok elite. Identitas religius dan nasional warga telah disalahgunakan oleh elite yang berkuasa, termasuk Anti-seleka dan Seleka, yang keduanya mengisi vakum daya dengan mengeksploitasi identitas religius dan etnis bangsa sehingga mencapai kepentingan pribadi mereka, untuk mengambil alih negara dan sumber daya alam. Masalah ekonomi dan ketidakstabilan politik telah melemahkan legitimasi negara di mata warga negara. Selain itu, aktor regional dan internasional telah terlibat aktif dalam konflik namun kebijakan dan strategi mereka terhadap kepentingan dan ambisi regional dan global mereka.
ADVERTISEMENT