Konten dari Pengguna

Gen-Z Mendominasi Sebagai Raja: Dalam Pemilu 2024

Sonia Wulandari
Sebagai Mahasiswa di Universitas Pancasila, Aktif dalam dunia media sosial dan membuat konten di Youtube
2 Januari 2024 11:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sonia Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Partsipan dalam pemilihan capres-cawapres ini Gen-Z mendominasi dalam pemilu 2024 (Sumber Foto: Freepik/https://www.freepik.com/free-photo/friends-social-media_4191298.htm)
zoom-in-whitePerbesar
Partsipan dalam pemilihan capres-cawapres ini Gen-Z mendominasi dalam pemilu 2024 (Sumber Foto: Freepik/https://www.freepik.com/free-photo/friends-social-media_4191298.htm)
ADVERTISEMENT
Indonesia akan segera Kembali memasuki tahun politik. pada bulan februari 2024, Indonesia akan menggelar pemilihan umum secara serentak untuk presiden, wakil presiden dan anggota legislatif. Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, akan menggelar pemilihan umum dengan jumlah total pemilih diperkirakan mencapai 74% dari total populasi Indonesia, sebagai di antaranya adalah pemilih pemula. Dalam masa pemilihan ini, para capres-cawapres pastinya melakukan kampanye dan pada masa kampanye target para calon ini adalah Gen-Z. karena sekarang ini yang mendominasi dalam pemilihan ini adalah pemilih pemula.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 200 juta pemilih di dalam negeri dan 1,75 juta diaspora Indonesia di seluruh di seluruh dunia akan mendatangi tempat pemungutan suara pada 14 Februari 2024 untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk masa berikutnya. Pemilihan legislative juga akan digelar bersamaan pada hari yang sama.
Keterlibatan generasi muda dalam Pemilu 2024 ini menjadi sorotan, keterlibatan Generasi muda merupakan suatu keharusan guna mensukseskan demokrasi yang digadang-gadang sebagai gerbang strategis menuju Indonesia emas 2024. Generasi muda ini menjadi suatu yang penting yang dapat mempertahankan eksistensi dan pengaruh dari sebuah kebijakan yang dilakukan pemimpin. Terutama pada Gen-Z kelompok demografis yang secara luas dianggap apatis secara politik. Gen-Z ini juga cenderung apatis terhadap perkembangan politik dan tidak se-nasionalis seperti Generasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pemilu seringkali memicu munculnya berbagai macam perspektif yang dapat menimbulkan kegaduhan, ujaran kebencian, informasi yang dipertanyakan kebenarannya. yang terdistribusi melalui media online yang mudah dijangkau juga oleh Generasi muda.
Pemilih muda ini juga tidak bisa dengan mudah didorong oleh preferensi keluarga terhadap kandidat tertentu, karena jumlah muda sangat besar para kandidat juga harus menerapkan strategi media social untuk menarik mereka (Gen-Z) dalam menyukseskan Pemilu 2024 menjadi masa depan demokrasi yang sehat.