Konten dari Pengguna

Antisipasi Masalah Kesehatan Mental demi SDM Berkualitas

Sonia Yulita Putri Purba
Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Medan
15 November 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sonia Yulita Putri Purba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                                   ( https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
( https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Sudah tidak asing lagi bagi kita isu Kesehatan mental atau kerap disebut sebagai mental health pada setiap manusia termasuk mahasiswa, bahkan kita ketahui di zaman sekarang banyak mahasiswa yang mengalami mental health.
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental (mental health) merupakan kondisi psikologis dan emosional seseorang yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan bertindak. Ini mencakup kemampuan dalam mengelola stress, berhubungan dengan orang lain, dan membuat keputusan yang sehat. Menurut Pieper dan Uden dalam Alifya (2016), kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang realistis terhadap dirinya sendiri serta dapat menerima kekurangan dan kelebihan nya, kemampuannya dalam menghadapi setiap masalah hidupnya, adanya kepuasan dalam kehidupan sosialnya, dan memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.
Kesehatan mental sangat penting bagi mahasiswa, karena mahasiswa merupakan generasi penerus yang akan menggerakkan perekonomian dan pembangunan bangsa di masa depan. Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, maka kita harus memperhatikan kesehatan mental mahasiswa secara serius.
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan setiap manusia termasuk mahasiswa. Apabila kita memiliki kesehatan mental yang baik akan membuat kita menjadi fokus dalam beraktivitas dan kita mampu mengatasi setiap masalah yang kita hadapi. Akan tetapi jika kita memiliki kesehatan mental yang buruk , maka berdampak pada suasana hati. Tentu kita tidak akan fokus dalam beraktivitas, mudah emosi, sulit untuk berfikir jernih, bahkan sering berlarut-larut dalam masalah.
Kesehatan mental yang terganggu dapat memicu keinginan seseorang untuk menyakiti diri sendiri maupun orang lain. Jika hal ini tidak diatasi maka akan berbahaya termasuk di kalangan mahasiswa yang ingin mengenyam Pendidikan dengan akal sehat demi masa depan yang baik.Berdasarkan data Indonesia-National Adolescent mental health survei tahun 2022, sebanyak 34,9% remaja termasuk mahasiswa di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental dan 5,5% mengalami gangguan mental.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa di zaman sekarang mudah mengalami gangguan mental (mental health) karena ada beberapa faktor penyebabnya salah satunya ialah tekanan akademik, dimana tugas yang menumpuk dan harus dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam waktu singkat tanpa melihat kondisi mental seorang mahasiswa. Tuntutan sosial juga berpengaruh akan kesehatan mental mahasiswa karena menciptakan stress dan kecemasan, contohnya harapan tidak sesuai ekspektasi yang berasal dari lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, atau masyarakat luas, yang dapat mempengaruhi perilaku dan sikap. Kekhawatiran akan masa depan juga seringkali menjadi beban yang mengganggu kesejahteraan mental mahasiswa, ditambah lagi permasalahan di dunia percintaan yang mengakibatkan stress yang berlebih.
Akibat Gangguan Kesehatan Mental
Banyak kalangan mahasiswa ketika sudah masuk gejala gangguan kesehatan mental hanya memikirkan jalan keluar dengan cara bunuh diri, padahal sebagai mahasiswa yang sudah memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas tidak sepantasnya mengambil jalan keluar dengan cara bunuh diri. Dilansir dari https://www.bbc.com ini mencatat bahwa bunuh diri menjadi penyebab ketiga kematian orang yang berusia 15-29 tahun termasuk di kalangan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Antisipasi masalah kesehatan mental bagi mahasiswa harus dimulai dengan menyediakan dukungan yang mudah diakses, seperti melakukan konseling atau sharing yang berada di kampus. Selain itu, edukasi tentang kesehatan mental perlu diperkenalkan sejak dini, baik dalam kurikulum atau melalui kegiatan yang ada di kampus, agar mahasiswa dapat lebih memahami pentingnya menjaga keseimbangan mental dan cara mengelola masalah stress. Meluangkan waktu untuk me-time (waktu sendiri) juga penting bagi mahasiswa agar lebih rileks.
Pentingnya kesehatan mental di kalangan mahasiswa sangat berpengaruh besar karena berhubungan langsung dengan cara belajar dan berdaptasi. Kesehatan mental yang bagus memungkinkan mahasiswa untuk lebih fokus, dapat mengelola stress dengan lebih efektif, serta menjaga hubungan impersonal yang sehat. Oleh karena itu, penting menciptakan lingkungan kampus yang dapat mendukung kesehatan mental mahasiswa dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesejahteraan mental guna menunjang kesuksesan akademik dan kehidupan sehari-hari setiap mahasiswa.Dengan menjaga kesehatan mental mahasiswa, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup mereka tetapi juga berkontribusi demi menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di masa depan.
ADVERTISEMENT
Penulis menyarankan mahasiswa untuk mengikuti sebuah organisasi sesuai kemampuan dalam bidang yang dikuasi, agar memiliki kesibukan tersendiri dan tidak berlarut dalam sebuah masalah. Beberapa saran internal guna menjaga kesehatan mental mahasiswa adalah menjaga pola makan sehat yang seimbang, menjaga pola tidur yang cukup, rutin berolahraga, dapat memanajemen waktu yang baik dan selalu menghargai diri sendiri (self-compassion).
Penulis mengingatkan bahwa kita harus menjaga kesehatan mental, karena ini dapat memberikan dampak buruk terhadap kepribadian kita. Unjuk lah dirimu dengan perilaku yang mencerminkan layaknya dikatakan Mahasiswa. Artinya, kesehatan mental yang harus kita perhatikan dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Tentu diri sendiri yang dapat mengendalikan suatu hal negatif agar tidak terjadi. Kita sebagai mahasiswa yang memiliki pencitraan baik perihal diri sendiri, karena itu akan berpengaruh besar terhadap masa depan kita.
ADVERTISEMENT
Saya adalah Mahasiswa dari Universitas Katolik Santo Thomas Medan