Konten dari Pengguna

Putra Ma’ruf Amin Sayangkan Video Ucapan Natal Ayahnya yang Beredar Tidak Utuh

Sonny Majid
Penggiat kajian, Nahdliyyin, Pengajar
25 Desember 2018 22:46 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sonny Majid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Putra Ma’ruf Amin Sayangkan Video Ucapan Natal Ayahnya yang Beredar Tidak Utuh
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PUTRA KH Ma’ruf Amin (KMA), Ahmad Syauqi sangat menyesalkan video ucapan selamat natal yang beredar luas di linimasa adalah video yang sudah diedit/dipotong. Di dalam video tersebut semestinya ucapan KMA adalah “Kepada, Saudara kami yang beragama Kristiani,” dipotong hingga menjadi “Saudara-saudara, kami yang beragama Kristiani.” Hal ini mengesankan bahwa KMA menyatakan diri sebagai kaum kristiani.
ADVERTISEMENT
“Sungguh menyesatkan. Hal ini sungguh membuat keprihatinan yang teramat sangat bagi keluar besar KH Ma’ruf Amin, umat Islam dan seluruh elemen Bangsa Indonesia. Logikanya mana mungkin beliau bisa menyatakan diri sebagai kaum Nasrani,” ujarnya, Selasa (25/12).
Gus Oqi, demikian ia akrab disapa menambahkan, video ucapan tersebut disampaikan sebagai kapasitas cawapres. Konteksnya, beliau (KMA, red), kata Gus Oqi, untuk menghormati saudara-saudara sebangsa dan se-tanah air. “Sebagai calon pemimpin buat semuanya, bukan untuk berubah menjadi orang lain,” paparnya.
Dalam ajaran Islam, apa yang dilakukan KMA merupakan bentuk muamalah sosial berdasarkan pada firman Allah Swt (Al Mumtahanah: 8) yang berbunyi: “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi kamu karena agama, dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
ADVERTISEMENT
Ayat di atas, kata dia, sudah sangat jelas bahwa Allah Swt tidak melarang umat Islam untuk berbuat baik kepada siapa saja yang tidak memeranginya dan mengusirnya dari negerinya. “Mengucapkan selamat Natal merupakan salah satu bentuk berbuat baik kepada non Muslim yang tidak memerangi dan mengusir, sehingga diperbolehkan,” tegas Gus Oqi.
Pendapat Gus Oqi juga berangkat dari sejarah apa yang dilakukan sahabat Umar bin Khattab ra. Dimana ketika itu sahabat Umar menjamin keberlangsungan ibadah dan perayaan kaum Nasrani Iliya’ (Quds/Palestina).
“Ini merupakan pemberian hamba Allah, Umar, pemimpim kaum Mukminin kepada penduduk Iliya’ berupa jaminan keamanan. Beliau memberikan jaminan keamanan kepada mereka atas jiwa, harta, gereja, salib dan juga agama-agama lain di sana. Gereja mereka tidak boleh di duduki dan tidak boleh dihancurkan,” mengutip Tarikh At-Thabary, Juz 3 halaman 609).
ADVERTISEMENT