Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tradisi Beantar Jujuran Masyarakat Dayak Muslim di Kotawaringin Timur
22 September 2023 21:42 WIB
Tulisan dari Sopariyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tradisi beantar jujuran merupakan tradisi yang sakral dalam konstruksi budaya masyarakat tertentu. Sakralitas ini terlihat pada adat istiadat yang mengiringi prosesi pernikahan. Setiap masyarakat memiliki tahapan prosesi yang berbeda dimana perbedaan nilai budaya yang dianut oleh masing-masing masyarakat. Oleh karena itu pada tradisi ini tidak hanya sekadar prosesi penyatuan dua insan manusia dalam sebuah ikatan namun menjadi representasi identitas dan sebagai media penyampaian pesan tertentu dalam suatu masyarakat.
Tradisi ini dilaksanakan saat menjelang pernikahan bagi masyarakat Dayak muslim di kotawaringin Timur. Bagi masyarakat tradisi ini tidak dapat dipisahkan karena dalam Ritus peralihan tradisi tersebut merupakan hasil dari para leluhur. jujuran yang merupakan pemberian dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan yang berupa benda, uang dan pelengkap lainnya sebagai syarat untuk melangsungkan pernikahan. dapat dimaknai bahwa jujuran merupakan bentuk rasa kasih sayang, hormat serta menghargai pihak perempuan.
ADVERTISEMENT
Tradisi beantar jujuran masyarakat Dayak di Kotawaringin Timur berbeda dengan tradisi beantar jujuran masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan diantaranya:
ADVERTISEMENT
Banyaknya tahapan dalam prosesi beantar jujuran adat Dayak Kotim hal ini sangat menarik. Selain Budaya, masyarakat Dayak kotim memiliki hubungan yang sangat erat dan nuansana islam tidak dapat dipisahkan dari berbagai adat dan budaya yang berlaku. Tradisi jujuran bukan syarat sah nya pernikahan serta tidak ada kewajiban dalam pelaksanaanya, jujuran merupakan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.