Konten dari Pengguna

Hidroponik Statis: Telusuri Jenis, Keunggulan, dan Kelemahannya

Sophia Dwiratna (Founder Dr Hidroponik)
Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas Padjadjaran, Peneliti, Praktisi dan Instruktur Hidroponik Tingkat Nasional
5 Februari 2024 8:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sophia Dwiratna (Founder Dr Hidroponik) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hidroponik  statis menggunakan sistem SmartWatering (Foto : Penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hidroponik statis menggunakan sistem SmartWatering (Foto : Penulis)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertanian hidroponik, sebuah metode tanpa tanah yang semakin populer, telah melahirkan berbagai sistem yang inovatif. Salah satu varian menarik dari hidroponik adalah sistem yang tidak disirkulasikan, di mana nutrisi tidak bergerak secara terus-menerus. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi jenis-jenis hidroponik statis, serta merinci keunggulan dan kelemahan yang melekat pada pendekatan ini.
ADVERTISEMENT

Jenis Hidroponik Tanpa Sirkulasi

1. Wick System (Sistem Wick)
Sistem ini menggunakan sumbu, kain flanel atau kapas sebagai perantara untuk mengalirkan larutan nutrisi ke akar tanaman. Kelebihannya terletak pada kesederhanaannya, tanpa perlu pompa atau peralatan listrik tambahan. Namun, ini bisa menjadi kurang efisien untuk tanaman yang membutuhkan lebih banyak nutrisi.
2. Water Culture (Kultur Air)
Metode ini melibatkan penempatan tanaman di atas permukaan air yang kaya nutrisi. Akar tanaman menyentuh larutan nutrisi langsung. Keuntungannya termasuk kesederhanaan dan biaya rendah, tetapi bisa kurang efektif untuk tanaman tertentu yang membutuhkan aerasi akar lebih baik.
3. Kratky Method (Metode Kratky)
Metode Kratky, menciptakan gebrakan dalam dunia hidroponik, menawarkan pendekatan tanpa listrik yang sederhana namun efektif. Dikembangkan oleh Bernard Kratky dari Universitas Hawaii, teknik ini memungkinkan pertumbuhan tanaman tanpa memerlukan sirkulasi air atau listrik. Tanaman ditempatkan dalam netpot di atas reservoir air nutrisi, dengan akar yang berkembang di celah udara saat permukaan air berkurang. Ini menghasilkan akar oksigen yang menyerap udara di dalam wadah, meminimalkan kebutuhan akan sistem aerasi yang kompleks.
ADVERTISEMENT
Keunggulan metode Kratky di antaranya adalah kemudahan perawatan dan penghematan energi, menjadikannya pilihan populer baik untuk petani rumahan maupun produksi pangan komersial. Selain itu, sistem ini dapat dikembangkan pada berbagai skala ukuran sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Sistem Kratky tidak memerlukan tambahan air atau nutrisi setelah pemberian awal untuk mengoptimalkan efisiensi. Metode ini memungkinkan penanaman sayuran daun seperti selada, ataupun sayuran buah seperti tomat tanpa perlu terus-menerus mengisi ulang air. Dengan keseimbangan yang unik antara sederhana dan efektif, metode Kratky menjadi pilihan menarik dalam dunia pertanian tanpa tanah.
4. SmartWatering system
SmartWatering, sebuah terobosan dalam dunia hidroponik yang diciptakan oleh Dr. Sophia Dwiratna (dosen dan peneliti hidroponik dari Universitas Padjadjaran) , memperkenalkan sistem penyiraman otomatis dan mandiri tanpa bergantung pada energi listrik. Menggunakan prinsip self-watering system, produk ini memanfaatkan gaya gravitasi, prinsip Archimedes, dan kapilaritas untuk mengalirkan dan mengontrol larutan nutrisi dari tandon/tangki ke tanaman.
ADVERTISEMENT
Kelebihan utama SmartWatering adalah eliminasi penggunaan listrik (zero electricity), menjadikannya ramah lingkungan dan hemat energi. Teknologi self-watering yang diaplikasikan pada SmartWatering memungkinkan proses budidaya hidroponik tanpa ketergantungan pada sumber listrik, dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi tanpa kehilangan air dan nutrisi.
Sistem ini tersedia dalam tiga model yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. SmartWatering dapat diaplikasikan pada berbagai sistem hidroponik, termasuk kultur air dan substrat. Kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan SmartWatering bahkan dapat melampaui sistem hidroponik umum yang ada di pasaran. Dengan ini, SmartWatering tidak hanya menyederhanakan proses hidroponik, tetapi juga meningkatkan hasil panen tanaman. Dengan inovasi ini, masa depan pertanian hidroponik menjadi lebih efisien, hemat energi, dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

Keunggulan Hidroponik Tanpa Sirkulasi

Budidaya sayuran daun dan sayuran buah menggunakan sistem SmartWatering di Hydrophonic Learning Centre Universitas Padjadjaran (Foto : Penulis)
a. Sederhana dan Hemat Energi
Salah satu keunggulan utama adalah kesederhanaan sistem tanpa sirkulasi ini. Tanpa pompa dan sistem pergerakan air, biaya operasional dan penggunaan energi dapat dikurangi secara signifikan.
b. Biaya Rendah
Sistem hidroponik tanpa sirkulasi cenderung lebih murah karena memerlukan peralatan yang lebih sedikit. Ini dapat menjadi pilihan terjangkau bagi petani dengan anggaran terbatas.
c. Kemudahan Perawatan
Dikarenakan kurangnya komponen yang bergerak, sistem ini memerlukan perawatan yang lebih sedikit. Ini membuatnya cocok untuk pemula atau mereka yang mencari pendekatan hidroponik yang lebih rendah perawatannya.

Kelemahan Hidroponik Tanpa Sirkulasi

a. Keterbatasan Nutrisi
Sistem ini mungkin kurang efisien dalam memberikan nutrisi yang cukup kepada tanaman. Tanaman yang membutuhkan lebih banyak nutrisi mungkin tidak tumbuh dengan optimal dalam lingkungan ini.
ADVERTISEMENT
b. Aerasi Akar yang Terbatas
Beberapa metode tanpa sirkulasi mungkin kurang efektif dalam menyediakan aerasi yang memadai untuk akar tanaman. Ini dapat membatasi pertumbuhan tanaman tertentu.
c. Risiko pH Tidak Stabil
Stabilitas pH larutan nutrisi menjadi faktor penting, dan tanpa sirkulasi, kesulitan dapat muncul dalam menjaga pH tetap stabil di waktu yang lama.

Menyelami Dunia Hidroponik Tanpa Sirkulasi

Hidroponik tanpa sirkulasi menawarkan pendekatan yang sederhana dan hemat energi dalam bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Meskipun memiliki keunggulan, seperti biaya rendah dan kemudahan perawatan, tidak boleh diabaikan pula kelemahannya, seperti keterbatasan nutrisi dan aerasi akar yang terbatas.
Sebelum memutuskan metode hidroponik, penting untuk mempertimbangkan jenis tanaman yang ingin Anda tanam, lingkungan tempat hidroponik beroperasi, serta tingkat keterampilan dan pemahaman Anda terkait hidroponik. Dengan memahami baik kelebihan dan kelemahan, Anda dapat membuat keputusan yang lebih informan dan membangun sistem hidroponik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
ADVERTISEMENT