Konten dari Pengguna

Literasi sebagai Fondasi: Peran Perempuan dalam Mencetak Generasi Penerus

Muhammad Sopiyan
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta
16 Oktober 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Sopiyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Literasi sebagai Fondasi: Peran Perempuan dalam Mencetak Generasi Penerus
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagiaman yang kita ketahui Bersama dan mungkin sering terdengar dan terbaca, bahwasanya tingkat literasi yang ada di bangsa Indonesia ini sangat rendah dan kurang. Maka dari itu perlu adanya upaya-upaya yang mendorong untuk membantu meningkatkan tingkat literasi yang rendah ini, peran perempuan yang massif sangat diharapkan adanya, dalam rangka peningkatan literasi ini.
ADVERTISEMENT
Literasi sendiri merupakan kemampuan dasar yang sangat penting dalam kehidupan individu maupun masyarakat. Dalam konteks literasi ini, perempuan memainkan peran yang sangat krusial dan penting dalam mempromosikan dan meningkatkan kualitas literasi, baik di tingkat keluarga maupun komunitas.
Mengapa peran Perempuan dalam literasi itu sangat krusial dan penting? Mari kita refleksikan Bersama, pertama karena perempuan sering kali menjadi penggerak utama dalam pendidikan anak-anak khususnya dalam keluarga. Mereka memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendidik dan menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing dan kompeten dalam segala aspek, termasuk mengajarkan keterampilan membaca dan menulis sebagai pondasi awal. Dengan meningkatkan kemampuan literasi di kalangan anak-anak, perempuan membantu setidaknya 80% menyiapkan dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan mereka.
ADVERTISEMENT
Kedua, perempuan juga banyak berkontribusi dalam program-program literasi yang ada di sektor masyarakat. Banyak perempuan yang terlibat sebagai relawan atau pengajar dalam inisiatif literasi, baik di sekolah maupun dalam kelompok masyarakat. Mereka tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Selain itu, dewasa ini khususnya dalam era digital saat ini, perempuan memiliki kesempatan yang sama tanpa adanya kesenjangan dengan pria untuk mengakses informasi dan pengetahuan yang sama dengan kaum pria melalui media sosial dan platform online yang ada. Dengan memanfaatkan teknologi, perempuan dapat memperluas jaringan mereka, berbagi pengalaman, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi di kalangan teman-teman dan keluarga.
Perempuan juga sebagai tampuk calon pimpinan umat, yang akan melahirkan pemimpin-pemimpin, para penerus generasi, dan calon pembawa perubahan bagi bangsa hendaknya senang dan senantiasa semangat dalam hal menguatkan dan memperkokoh tingkat literasi anak-anak yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun peran perempuan dalam literasi sangat signifikan, tantangan dan rintangan pastinya tetap ada dan mesti dilewati dengan lapang dada. Akses terhadap pendidikan dan sumber daya yang memadai sering kali terbatas, terutama di daerah terpencil sringkali menjadi permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah dan organisasi masyarakat sipil sangat penting untuk memberdayakan perempuan dan memastikan mereka memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses literasi.
Secara keseluruhan, peran perempuan dalam literasi tidak dapat dipandang sebelah mata. Mereka adalah agen perubahan yang dapat membentuk masyarakat yang lebih cerdas dan berdaya. Dengan meningkatkan literasi, perempuan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi secara keseluruhan. Dan apalagi saat ini bangsa Indonesia sedang diharapkan dan digadang-gadang akan mencapai Indonesia emas pada tahun 2045 nanti, maka dari itu pentingnya kiranya para perempuan mengambil peran yang lebih dalam penguatan literasi.
ADVERTISEMENT
Melihat kejadian-kejadian yang menimpa bangsa Indonesia saat ini, tidak lain dan tidak mungkin penyebab dari kegagalan pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri dan hanya memandang sebelah mata rakyat yang ia pimpin adalah hasil dari literasi yang kurang dari para pemimpin-pemimpin itu. Maka dari itu perempuan saat ini hendaknya senantiasa mau dan tidak malas dalam memperkokoh tingkat literasinya.
Konklusi yang dapat kita amabil dari tulisan diatas yakni, perempuan memiliki peran yang sangat vital dalam meningkatkan literasi di masyarakat. Mereka berfungsi sebagai pendidik utama bagi anak-anak yang akan menjadi penerus dan pemimpin bangsa, berkontribusi dalam program literasi, dan memanfaatkan teknologi untuk memperluas akses informasi dalam upaya menyiapkan pemimpin bangsa.
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, termasuk akses pendidikan yang terbatas, dukungan dari berbagai pihak sangatlah penting untuk memberdayakan perempuan. Dengan meningkatkan literasi, perempuan tidak hanya memperbaiki kualitas hidup mereka, tetapi juga mendorong pembangunan sosial dan ekonomi yang lebih luas. Oleh karena itu, memperkuat peran perempuan dalam literasi adalah langkah kunci menuju masyarakat yang lebih cerdas dan berdaya.
ADVERTISEMENT