Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
20 Finalis SOPREMA 2017 Siap Lalui Babak Penjurian
13 Oktober 2017 20:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Soprema UGM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hendri Harjanto, Co Founder Tentrem Hypnotherapy Center saat memberikan materi pada coaching clinic untuk kategori kick off dengan tema ketahanan pangan di FISIPOL UGM (11/10).
ADVERTISEMENT
Yogyakarta – Kompetisi SOPREMA 2017 telah mencapai babak final. Dua puluh tim telah dinyatakan lolos masuk ke dalam babak final yang terdiri dari 10 tim untuk masing-masing kategori kick off dan start up. Sebelum melalui penjurian terakhir, para finalis diberikan arahan dan bekal untuk mempersiapkan diri dihadapan para juri melalui coaching clinic.
Adapun nama-nama tim yang lolos ke babak final untuk kategori start up dengan tema Ketahanan Pangan yaitu Angkringan Jogja, Agradaya, Kejamuran, Noesa Berdaya, dan Sayok Kite. Sedangkan untuk tema Industri Kreatif ada lima tim yaitu Eufoni Musika, Keripik Tempe Sarjana, Kisara, Yourspark, dan Sorgum Lombok. Untuk kategori kick off dengan tema Ketahanan Pangan Corbula Sidoarjo, Arasy Creative, BBQ Project, Kang Puj Farm, dan Nutra Brownies. Sedangkan Farid Anggara Tim, Sanggare, Studio Dapur, D’Milk Juara, dan Putra Rafflesia adalah finalis kategori kick off dengan tema Industri Kreatif.
ADVERTISEMENT
Terbagi dalam empat ruangan berbeda, masing-masing tim dengan tema dan kategori yang sama dikumpulkan dan mendapatkan materi dari pakar di bidangnya. Untuk tim kategori start up diisi oleh Rika Fatimah, dosen FEB UGM untuk tema Industri Kreatif dan Taufan Bahari Umbara, Business Coach Smartpreneur Community untuk tema Ketahanan Pangan. Sedangkan tim dengan kategori kick off mendapatkan arahan dari Hendri Harjanto, Co Founder Tentrem Hypnotherapy Center untuk tema Industri Kreatif dan Amir Panzuri, Direktur Asosiasi Pengembangan Kerajinan Republik Indonesia (Apikri) untuk Ketahanan Pangan.
Para finalis diajak untuk mendalami socioentrepreneur, apa saja yang penting dan dibutuhkan untuk memulai dan mempertahankan bisnisnya hingga berkelanjutan, serta mereka juga diajak merefleksikan diri dengan usaha yang dijalankan dan kebermanfaatan yang diberikan terhadap lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Amir Panzuri mengatakan,”Menjadi seorang sociopreneur bukan berarti mencari keuntungan finansial semata. Namun juga dituntut untuk memberikan kemanfaatan bagi pelaku usaha dalam rantai nilai-nilai yang berkaitan dengan usahanya serta lingkungan dan berbagai aspek lain secara kelanjutan.” Menurutnya, para peserta tidak boleh hanya berhenti seraya kompetisi ini berakhir, namun juga harus mempertahankan dan memiliki efek kelanjutan bagi usaha dan kemanfaatan bagi lingkungan sekitarnya.
Hal ini pula disampaikan oleh Taufan Bahari Umbara kepada para finalis. Ia menyampaikan bahwa ada empat aspek yang harus dan wajib dimiliki agar bisnis yang dijalankan bisa berkelanjutan, yaitu development product, marketing, financial, dan people development. “Hal terpenting yang harus dilakukan sebelum membuat bisnis adalah menentukan masalah apa yang ingin diangkat dan diselesaikan karena ini bermanfaat untuk kita membaca kebutuhan pasar,” imbuh Taufan.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan pembekalan dari para mentor, para finalis mengaku menjadi lebih memahami dunia bisnis, khususnya sociopreneur. Hal ini disampaikan Adam, Manager Produksi Corbula Sidoarjo. “Pikiran kami lebih terbuka setelah mendapatkan materi dari Pak Hendri. Kami jadi lebih siap dan percaya diri untuk mempresentasikan bisnis kami kepada para dewan juri saat final nanti,” kata Adam.
Begitu juga dengan Agus yang merupakan Marketing Noesa Berdaya. Ia mengaku bahwa coaching clinic membuatnya semakin percaya diri dalam presentasi di hadapan para dewan juri. “Saya mendapatkan bekal untuk berpresentasi dengan baik dari Bu Rika. Saya jadi lebih percaya diri dan jadi tau apa yang harus dipersiapkan saat presentasi dan meyakinkan dewan juri nanti,” kata Agus.
ADVERTISEMENT