Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Inilah Tiga Subsektor Industri Kreatif yang Menjadi Unggulan Perekonomian Kreatif
22 Mei 2017 12:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Soprema UGM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yogyakarta – Selain pertanian, industri kreatif adalah salah satu sektor yang memberikan kontribusi cukup tinggi bagi perekonomian nasional. Ia berbeda dengan sektor lain yang sangat tergantung pada sumber daya alam. Dalam industri kreatif, sumber daya manusia adalah kekuatan utama. Hal ini karena produk-produk yang dihasilkan dari sektor ini berasal dari ide-ide kreatif hasil pemikiran manusia. Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Berkaf) telah menetapkan 16 subsektor yang didukung dalam industri kreatif, di antaranya yaitu aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film, fotografi, kriya, kuliner, music, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.
ADVERTISEMENT
Data statistik ekonomi kreatif Indonesia pada 2016 menyebutkan bahwa sejak 2010 hingga 2015, besaran PDB ekonomi kreatif mengalami kenaikan rata-rata 10,14% setiap tahunnya, yaitu dari Rp 525.96 triliun menjadi Rp 852.24 triliun. Nilai ini memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional berkisar 7,38% sampai 7,66%, yang didominasi oleh tiga subsektor, yaitu kuliner dengan 41,69%, fesyen 18,15%, dan kriya 15,70%.
Kontribusi PDB Ekonomi Kreatif Berdasarkan 16 Subsektor pada 2016, sumber: Hasil Survei Khusus Ekonomi Kreatif oleh Berkaf dan BPS.
Tak hanya itu, ketiga subsektor tersebut juga mendominasi permintaan ekspor produk ekonomi kreatif di tahun 2015. Dari infografis Realissasi Kegiatan Direktorat Riset dan pengembangan ekonomi kreatif 2016, kuliner berapa pada peringkat pertama dengan 73,41%, diikuti fesyen dengan 42,84%, dan kriya 40,60%.
Sumber : http://www.berkaf.go.id/berita/page/9/realisasi-program-kinerja-direktorat-riset-dan-pengembangan-tahun-2016.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, dukungan pemerintah terhadap para pelaku industri kreatif masih terus berjalan. Berdasarkan siaran pers Berkaf, pemerintah optimis bahwa ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Menurut Saleh Husin, Menteri Perindustrian, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri kreatif nasional, yang bertambah 7% setiap tahunnya.
Maka, YouSure FISIPOL UGM melalui Kompetisi dan Expo SOPREMA 2017 ingin mengajak para generasi muda bangsa Indonesia untuk ikut berkontribusi dalam menjalankan roda perekonomian kreatif nasional ke arah yang lebih baik. Dengan tujuan untuk menciptakan bibit-bibit unggul bangsa yang memiliki jiwa sociopreneur yang tinggi dan mampu mendorong perkembangan ekonomi kreatif nasional, SOPREMA mengajak para pemuda Indonesia untuk menyalurkan ide-ide kreatif dan mengembangkan bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Penulis : Nivita Saldyni Adiibah
Editor : Gilang Desti Parahita, SIP, MA