Konten dari Pengguna

Mimpi Generasi Sociopreneur

3 September 2017 16:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Soprema UGM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mimpi Generasi Sociopreneur
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Yogyakarta - Perkembangan wirausaha sosial di Indonesia menujukkan perkembangan positif. Antusiasme generasi muda untuk mengembangkan usaha berbasis sociopreneur cukup banyak, baik dari yang bergerak di bidang lingkungan hidup, ketahanan pangan, industri kreatif dan sebagainya. Meskipun ada tren positif, harus diakui antuasisme dan dukungan stakeholder terhadap perkembangan sociopreneur ini tidaklah semasif perkembangan wirausaha bisnis. Akar permasalahan dari hal ini dikarenakan mindset masyarakat seringkali terjebak ke dalam pemahaman wirausaha yang sekedar dimaknai sebagai bisnis semata. Kondisi ini mengakibatkan dukungan permodalan, lembaga inkubasi, pelatihan kapasitas bahkan kompetisi untuk pengembangan sociopreneur ini menjadi sangat minim.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari berbagai kelemahan tersebut, maka paradigma pengembangan kewirausahaan pemuda haruslah mulai digeser dari orientasi pengembangan wirausaha yang berorientasi bisnis ke wirausaha yang juga berorientasi sosial. Indikator kesuksesan wirausaha sosial tidak sekedar diukur dari sejauh mana seseorang memperoleh profit akan tetapi juga dilihat sejauh mana dampak sosial yang dimunculkan dari usaha tersebut. Isu-isu kemiskinan, ketimpangan, dan berbagai masalah sosial yang lain harusnya dijadikan sebagai peluang bagi pengembangan sociopreneur ini. Oleh karena itu menjadi penting mendorong kepekaaan sosial generasi muda sebagai dasar pengembangan sociopreneur ini. Tanpa sense sosial, maka sulit untuk mendorong inisiasi pengembangan sociopreneur ini.
Dukungan-dukungan struktural tentunya menjadi penting di dalam rangka mendorong start up pengembangan sociopreneur. Wirausaha sosial harus dipandang sebagai konsep penting di dalam pengemgangan kewirausahaan. Aksesibilitas permodalan, teknologi , jejaring/kemitraan pemasaran dan inovasi-inovasi pengembangan produk menjadi penting dilakukan.
ADVERTISEMENT
Kurikulum-kurikulum pengembangan kewirausahaan sosial haruslah memasukkan kewirausahaan sosial ini sebagai bagian penting sehingga wawasan pengembangan kewirausahaan tidak sekedar terjebak pada wirausaha yang berorientasi bisnis. Ada beberapa karakter kewirausahaan yang seharusnya dibangun yakni inovasi, kreativitas, etika bisnis, kemampuan mengambil resiko, kemampuan di dalam mengidentifikasi peluang-peluang yang muncul di sekitarnya dan kemampuan untuk menjadikan peluang tersebut sebagai rintisan bisnis.
Karakter wirausaha sosial (socio entrepreneur) akan difokuskan pada prinsip bisnis dengan memperhatikan dimensi-dimensi sosial di dalamnya. Karakter yang dikembangkan adalah mengembangkan bisnis tidak semata-mata mengejar keuntungan akan tetapi juga berorientasi untuk memecahkan sosial yang ada di sekitarnya seperti kemiskinan, penganggunan, kerusakan lingkungan hidup dan sebagainya. Lembaga-lembaga inkubasi pengembangan wirausaha sosial juga harus diarahkan untuk melakukan pendampingan secara intens pengembangan sociopreneur ini.
ADVERTISEMENT
Dukungan anggaran dari pemerintah menjadi penting untuk mengembangkan secara lebih masif kompetisi wirausaha sosial ini. Selain itu sinergi dengan perusahaan juga dapat dilakukan. Program-program Corporate Social Responsibily (CSR) perusahaan seharusnya juga perlu untuk diarahkan pengembangan program yang berbasis sociopreneur.
Bertitik tolak itulah kompetisi Sociopreneur Muda (SOPREMA) yang digagas oleh Yousure (Pusat Kajian Kepemudaan) Fisipol UGM hadir menjadi salah satu alternatif kompetisi yang tidak sekedar menjadi wahana bursa ide bagi generasi muda akan tetapi lebih dari itu SOPREMA juga menjadi wahana inkubasi pengembangan wirausaha sosial di kalangan pemuda. Dengan berpegang pada asumsi bahwa setiap individu memiliki potensi berwirausaha maka SOPREMA juga mengembangan kompetisi untuk mereka yang belum memulai usaha akan tetapi memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha. Pendek kata, SOPREMA ingin menjadi wahana penyemaian bibit-bibit potensi wirausaha sosial di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penulis : Hempri Suyatna