Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenali Toxic Relationship dan Mengatasinya
31 Desember 2022 18:46 WIB
Tulisan dari Sofia Ayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hubungan antar kekasih akan memperkuat, mendukung dan membahagiakan pasangannya. Keduanya akan membantu pasangannya menjadi orang yang baik. Setiap manusia pasti ingin memiliki hubungan yang nyaman dan menyenangkan baik itu dengan keluarga, teman maupun pasangan. Namun tidak dapat dimungkiri bahwa dalam setiap hubungan pasti terdapat kontradiksi atau konflik antar anggota. Toxic relationship adalah hubungan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, bisa satu arah atau dua arah, sampai ada bagian yang terluka dan merasa tidak nyaman, alih-alih menciptakan kebahagiaan dalam sistem hubungan, justru membuat diri mereka sendiri tidak bahagia. Akan ada berbagai jenis konflik yang menguras tenaga, emosi, dan pikiran. Hubungan toxic seringkali sulit untuk didefinisikan dalam suatu hubungan. Pasalnya, sebagian besar pasangan cenderung menganggap hal itu hal yang biasa saja dilakukan atau terjadi pada pasangan kekasih, padahal tidak. Pelaku seringkali tidak menyadari toxcinya pasangan tersebutpun menyadari sendiri karena terlalu sibuk, terlalu emosi dan mementingkan tujuannya sendiri, untuk menyadari kebutuhannya, memikirkan preferensi, kebutuhan, tujuan, minat, dan perasaan orang lain. Seorang peneliti yang bernama Sekarlina mengatakan bahwa dari beberapa orang menganggap bahwa adanya hubungan yang erat dan harmonis dengan hal-hal yang menarik dan romantis, dan tidak ada kekerasan. Namun, beberapa pasangan tidak merasakan hubungan cinta manis dan romantis yang digambarkan dalam film tersebut. Kekerasan dalam pergaulan mudah terjadi, terutama pada tahap remaja selanjutnya, kekerasan dalam masa pacaran ini dianggap hanya sebagai dalam bentuk kekerasan pribadi dalam suatu hubungan. Jika tidak paham dan tidak bisa cepat-cepat dalam menanganinya, kekerasan ini akan terus berlanjut hingga menikah.
ADVERTISEMENT
Untuk makin menyadari hubungan itu kita seharusnya mengetahui tanda-tanda agar tidak terjadi dengan diri kita atau pada hubungan yang sedang kita jalani, tanda yang pertama krisisnya rasa kepercayaan pada pasangan yaitu ketika pasanganmu sangat membatasi dirimu dalam hal apa pun, harus melaporkan apa pun yang sedang kamu lakukan, kemudian buruknya komunikasi pada pasangan juga akan membuat anda sering berdebat dan mempermasalahkan hal yang kecil, bukan justru memperbaiki tetapi justru menambah masalah yang ada. Lalu pasangan menjadi tidak sabaran, pasanganmu akan selalu menyuruhmu untuk melakukan sesuatu sesuai kehendak mereka. Dia juga akan sangat tidak sabaran jika kamu mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya, jika hal ini sering dilakukan pasanganmu seperti sering berbohong pada pasangan juga menjadi indikasi bahwa adanya hubungan yang tidak baik, sehingga seringkali kamu dimanfaatkan oleh pasanganmu. Lalu ada berbagai cara untuk menghindari toxic relationship yaitu dengan cara :
ADVERTISEMENT
1. Pahami mengenai hubungan yang sehat dan bertumbuh itu seperti apa.
2. Tuliskan hal-hal yang menjadi harapanmu dalam hubungan lalu refleksikan dalam kehidupanmu Kenali gejala-gejala stres pada dirimu yang berasal dari hubungan itu Sadari dan menerima jika memang hubungan tersebut membuat dirimu rugi.
3. Minta bantuan orang lain jika dirimu tidak bisa menyelesaikannya,Selesaikan secara bersama untuk mengubah toxic relationship tersebut karena harus adanya niat dan komitmen pada diri sendiri dan diri pasangan agar hubungan sehat kembali.
Kebahagiaan dalam satu hubungan tidak akan tercapai jika kedua dari pasangan tidak mengerti arti dari hubungan tersebut yang sebenarnya. Toxic relationship seperti kekerasan dalam berpacaran ini termasuk kedalam kekerasan pribadi. Ada tiga tingkat kekerasan dalam pacaran, yaitu pelecehan verbal, pelecehan seksual dan kekerasan fisik. Ketika pasangan menyelesaikan salah satu tingkat kekerasan sebagaimana mestinya hubungan dilepaskan. Dari itu yang penting bagi yang mau menjalin hubungan untuk itu tanyakan tentang tujuan hubungan akan hidup. Dari beberapa kasus yang telah terjadi menunjukkan harga diri dan harapan penting tentang tingkat kebahagiaan seseorang. Ketika seseorang toxic dalam hubungan, dari yang merasakan kebahagiaan cenderung menurun karena harapan dan rasa harga diri dalam suatu hubungan rendah,hal ini akan memengaruhi kesehatan psikologis individu.Seharusnya ketika kita memiliki harga diri dan harapan yang tinggi dalam suatu hubungan,hubungan saat bahagia terasa terlalu tinggi. Perlu berhati-hati dalam memilih hubungan karena itu akan memengaruhi kehidupan kita kedepannya.
ADVERTISEMENT
(Sofia Ayu Ashari, Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta)