Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Wujudkan Masyarakat Bebas TBC dengan Program PUNTEUN
14 Februari 2025 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sovia Septiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mulyaharja, 5 Februari 2025 – Kelompok 2 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) UIN Jakarta berhasil menyelenggarakan program intervensi tuberkulosis, yaitu Pelatihan dan Koordinasi Tanggap Tuberkulosis dan Edukasi yang Nyata (PUNTEUN). Program tersebut dirancang sebagai upaya meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat mengenai Tuberkulosis (TBC). Kegiatan ini berlangsung di Aula Kelurahan Mulyaharja pada pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh 28 peserta yang terdiri dari perwakilan kader setiap RW serta ketua RW Kelurahan Mulyaharja. Pelatihan ini bertujuan memperkuat peran mereka dalam memberikan edukasi terkait TBC di masyarakat.

Pada kegiatan ini, Bapak Baequni, S.K.M., M.Kes., Ph.D., yang merupakan dosen Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta sekaligus Dosen Pembimbing Kelompok 2 PBL UIN Jakarta tahun 2025, hadir sebagai narasumber utama. Selain itu, hadir menyampaikan sambutan Bapak Muslim Yuliantono, S.Sos., selaku Lurah Kelurahan Mulyaharja dan Ibu drg. Husnul Khatimah selaku Kepala Puskesmas Mulyaharja
ADVERTISEMENT
Materi yang disampaikan yaitu mengenai strategi komprehensif dalam pencegahan serta pengendalian TBC. Materi tersebut dirancang agar peserta memiliki pemahaman yang lebih mendalam serta kesiapan menghadapi tantangan dalam upaya pencegahan TBC di masyarakat. Penyampaian materi yang menarik mendorong peserta untuk aktif bertanya dan berbagi pengalaman.
Selama tiga jam berlangsung, acara tersebut tidak hanya berisi pemaparan materi, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai kegiatan interaktif. Salah satu sesi yang menarik perhatian peserta adalah Focus Group Discussion (FGD), di mana kader dan ketua RW mendiskusikan berbagai permasalahan nyata yang mereka hadapi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di masyarakat . Selain itu, sesi role play turut melatih peserta dalam menyampaikan edukasi kepada masyarakat dengan lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari dukungan terhadap kader dan ketua RW, panitia juga membagikan booklet yang berisi informasi penting mengenai TBC. Booklet ini dirancang sebagai referensi praktis yang dapat digunakan dalam menyampaikan edukasi kepada masyarakat. Dengan adanya panduan ini, diharapkan kader dan ketua RW lebih percaya diri dalam memberikan informasi terkait pencegahan TBC melalui Terapi Pencegahan TBC (TPT), pengobatan yang tepat, serta mengurangi stigma negatif yang masih melekat di masyarakat terhadap TBC.
Harapan dari terselenggaranya program ini adalah terjalinnya kolaborasi yang lebih kuat antara kader dan ketua RW dalam upaya menyebarluaskan edukasi mengenai TBC. Dengan mengusung slogan “Bersama, Wujudkan Masyarakat Bebas TBC”, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan serta pengobatan TBC yang tepat, sekaligus mengurangi stigma terhadap penderita TBC.
ADVERTISEMENT