Konten dari Pengguna

Keharmonisan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Anak

Soya Putri Mirena
Mahasiswi Fakultas Hukum
18 Januari 2021 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Soya Putri Mirena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Foto oleh Gustavo Fring dari Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto oleh Gustavo Fring dari Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hubungan antara orang tua atau saudara dengan anak berpengaruh dalam membangun sebuah keluarga yang harmonis. Karena suasana yang dilingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi anak dalam belajar dan berperilaku. Maka dibutuhkan suasana yang tenang dan harmonis didalam keluarga. Menurut Wiji Suwarno (2009), keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada ditengah keluarganya. Untuk mengoptimalkan kemampuan dan kepribadian anak, orang tua harus menumbuhkan suasana edukatif dilingkungan keluarganya sedini mungkin.
ADVERTISEMENT
Di dalam lingkungan keluarga, keharmonisan sangat berarti. Antar anggota keluarga merasakan suasana kasih sayang hangat, senang, dan damai sehingga mengurangi adanya pertentangan ataupun pertengkaran didalamnya. Tetapi sebaliknya, jika keluarga yang tidak harmonis dapat menyebabkan konflik, komunikasi kurang dan penuh dengan pertengkaran. Pada akhirnya menyebabkan perasaan kurang nyaman, tidak tentram, dan sedih dalam berkeluarga. Ketidakpedulian antar sesama merupakan salah satu pemicu ketidakharmonisan didalam keluarga.
Keluarga adalah institusi yang mempunyai peranan yang penting dalam membentuk dan membangun karakter anak. Dalam keluarga perlu menanamkan nilai-nilai moral dalam kepribadian seorang anak. Pada masa pertumbuhan, seorang anak memiliki banyak pertanyaan mengenai hal-hal yang dirasanya baru. orang tua merupakan pendidik utama anak-anak mereka, mereka merupakan guru pertama bagi anak-anak, menurut Marisson (2012:88). Dalam bidang pendidikan, keluarga merupakan sumber pendidikan utama. Pentingnya perkembangan pendidikan anak perlu disadari oleh orang tua terutama minat dari anak tersebut sangat mempengaruhi keaktifan anak dalam proses belajarnya. Oleh karena itu, setiap keluarga turut mempengaruhi terhadap perkembangan minat belajar seorang anak dan sangat diperlukan keikutsertaan orang-orang yang ada disekitar keluarga untuk memberikan dorongan agar anak belajar aktif sehingga perkembangan minat belajar semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya orang tua mempunyai pengaruh yang kuat terhadap minat belajar anak di sekolah, apabila orang tua bersifat membimbing dan mendorong terhadap aktifitas belajar anaknya, hal ini memungkinkan anak untuk lebih giat mencapai prestasi belajar yang lebih baik, dan sebaliknya jika orang tua tidak peduli atau tidak memperhatikan terhadap aktifitas anak biasanya kurang semangat untuk belajar, sehingga prestasi belajar tidak bisa dicapai dengan baik.
Orang tua yang mempunyai peranan penting dan efektif dalam pembinaan sikap dan perilaku anak, bagaimana orang tua mengenalkan hal yang mampu dijadikan pelajaran mulai dari hal sederhana di rumah. Lingkungan keluarga merupakan media awal anak mengenal lingkungannya, darimana ia beranjak untuk bisa menemukan jati dirinya.
Ketika anak mulai memasuki pendidikan di sekolah, anak juga akan beradaptasi dengan lingkungannya dan mendapatkan teman, pengaruh temannya ini dapat membawa pengaruh positif maupun negatif. Untuk menghindari pengaruh negatif dari interaksi antar teman sebayanya, maka orang tua dan temannya sama-sama memiliki peranan yang sangat penting guna membentuk anak yang berpendirian dan berprestasi. Oleh karena itu, orang tua sebagai pendidik yang pertama bagi anaknya yang seharusnya memberi pembelajaran yang bersifat umum dan khusus sangat diperhatikannya, yang dapat diartikan orang tua memberikan bekal pengetahuan dan sikap yang benar kepada anak.
ADVERTISEMENT
Peran serta orang tua terhadap prestasi anak antara lain :
1.Memotivasi
Memberikan motivasi kepada anak juga sangat dibutuhkan karena anak akan berhasil dalam belajar saat dirinya sendiri mempunyai keinginan atau dorongan untuk belajar. Motivasi yang diberikan bisa juga berupa perhatian dan nasihat yang diberikan, serta mendukung keinginan siswa untuk mempelajari pengetahuan atau keterampilan baru. bentuk kepedulian lainnya terhadap prestasi yang diraih anaknya dengan cara memberikan imbalan. Imbalan yang diberikan kepada anak tidaklah harus pemberian berupa benda, tetapi dengan kasih sayang yang tulus melalui pujian, senyuman, ciuman, dan pelukan hangat itu adalah yang terpenting untuk anak. Karena imbalan yang diberikan tersebut dapat memberikan dorongan atau motivasi kepada anak untuk lebih giat dan semangat dalam belajar.
ADVERTISEMENT
2.Sebagai fasilitator
Penyediaan fasilitas belajar anak juga penting. Fasilitas belajar contohnya berupa alat tulis, buku pelajaran, meja, kursi dan yang lainnya. Karena dengan adanya fasilitas belajar yang terpenuhi menjadikan penunjang kegiatan belajar yang juga berpengaruh terhadap prestasi yang diraih anak, dan fasilitas belajar yang memadai, dapat memengaruhi kelancaran proses belajar anak. Seperti Dalyono (2001:241) yang berpendapat bahwa kelengkapan fasilitas belajar akan membantu siswa dalam belajar, dan kurangnya alat-alat atau fasilitas belajar akan menghambat kemajuan belajarnya.
3.Pembimbing dan pendidik
Dalam hal ini orang tua tidak bisa hanya sibuk dengan pekerjaannya di luar, tetapi orang tua juga harus turun langsung atau meluangkan waktu untuk berkonsentrasi dalam urusan rumah tangganya sebagai pembimbing dan pendidik anak dan bukan hanya mengandalkan guru di sekolah saja. Orang tua dapat membimbing anaknya dengan memberi arahan yang benar, mendampingi dan membantu anak nya jika ada pelajaran yang tidak dimengerti atau kesulitan dalam hal lainya dan melatih keterampilan, sikap, dan mental agar anak disiplin, sopan, dan bertanggung jawab dalam melakukan sesuatu terutama dalam belajar yang memang kewajibannya.
ilustrasi belajar bersama orang tua (Foto oleh Gustavo Fring dari Pexels)
Setiap orang pasti cenderung untuk turut berinteraksi dengan sesuatu hal yang ada dilingkungannya. Apabila sesuatu itu memberikan rasa yang membuat senang dan bermanfaat untuk dirinya sendiri, kemungkinan anak akan berminat terhadap sesuatu itu. Hansen (dalam Susanto, 2013: 57) juga menyatakan bahwa minat belajar siswa erat hubungannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep diri atau identifikasi, faktor keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Susanto menjelaskan bahwa minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu obyek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan mendatangkan kepuasan dalam dirinya. Maka dari itu, minat timbul apabila anak memiliki ketertarikan kepada suatu hal yang mereka inginkan dan dianggap penting bagi dirinya. Sebagai yang mendasari kegiatan belajar berarti harus kuat/ kokoh oleh karenanya harus tetap dibina. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan hasil belajar yang baik, sebaliknya minat belajar yang lemah menghasilkan hasil belajar yang tidak baik.
Keberhasilan anak dalam menggapai prestasinya dapat terwujud saat orang tua menunjukkan keyakinan bahwa si anak mampu dan Penting untuk orang tua mendampingi anaknya belajar, semakin tinggi perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak maka semakin baiklah prestasi belajarnya. Agar semangat belajar orang tua juga harus membangun suasana di mana anak bisa merasa diterima, dihargai dan disayangi oleh orang tuanya. Mengingat betapa pentingnya minat belajar , maka diharapkan kepada orang tua untuk dapat menjauhkan diri dari hal-hal yang bersifat negatif untuk menghindarkan anak dari perbuatan yang tidak baik.
ADVERTISEMENT
Partisipasi dari orang tua yang sangat dibutuhkan dan besar pengaruhnya terhadap proses pembelajaran anak dan prestasi belajar karena merekalah yang secara langsung berhubungan dengan anak. Oleh karena itu, suatu kondisi atau suasana didalam rumah harus mendukung, dimulai dari keterbukaan antara orang tua dan anak yang harus dibangun agar komunikasi menjadi lebih baik. Sikap keterbukaan tersebut juga bergantung pada situasi dan orang yang diajak berinteraksi. Situasi yang senang atau harmonis dan perasaan yang nyaman dapat membangkitkan anak untuk lebih membuka diri. Suasana tersebut yang akan menarik minat anak agar dapat belajar dengan baik, sehingga memudahkan anak agar lebih fokus mencapai prestasi yang diinginkan dan mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dalam belajar.
ADVERTISEMENT