Cerita Jovi Adhiguna tentang Label dan Rasa Optimismenya

Speakup Id
Kami merupakan anak muda indonesia yang ingin mengajak para remaja di indonesia untuk berpartisipasi dalam gerakan berani berbicara.
Konten dari Pengguna
1 Desember 2017 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Speakup Id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita Jovi Adhiguna tentang Label dan Rasa Optimismenya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang social media influencer dan vlogger, Jovi mulai dikenal massal beberapa tahun belakangan. Ia mulai dikenal semenjak terlihat secara tidak langsung di video adiknya Sarah Ayu yang juga dikenal sebagai Beauty Vlogger dan selebgram. Mereka dikenal dengan sebutan "Hunter Siblings".
ADVERTISEMENT
Pria dengan tinggi badan 173 cm itu mengaku amat pemalu tadinya dan ingin menekuni karirnya di fashion designer, akan tetapi setelah mulai terjun ke dunia Youtube ia mulai menyadari bahwa apa yang ia takuti ternyata malah menjadi kekuatannya dan ada banyak orang yang menyukai opini bahkan pendapatnya. Akhirnya ia pun meneruskan kariernya tersebut dan memiliki 112.736 subscibers saat tulisan ini dibuat.
Ia terkenal dengan gayanya yang energik, ekspresif, dan ceplas-ceplos. 
Menerima dirinya yang sebenarnya, yang menurutnya "eksentrik sejak kecil", bukan perjalanan yang gampang. Ada suatu masa dalam hidupnya karena ingin menyenangkan orang lain, Jovi memutuskan mengubah dirinya. "Namun, sama sekali nggak enak, sehingga akhirnya aku go back to being me. Dan itu tidak ada salahnya. Sama sekali tidak salah," sebut Jovi.
Cerita Jovi Adhiguna tentang Label dan Rasa Optimismenya (1)
zoom-in-whitePerbesar
Akhirnya Jovi mulai mencari jati dirinya yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Iapun menemukan bahwa dirinya adalah gender binary. Apa itu gender binary? Gagasan bahwa gender merupakan pilihan mutlak satu dari antara dua, laki-laki/pria/maskulin atau perempuan/wanita/feminin, berdasarkan jenis kelamin yang dinyatakansaat lahir, dan bukan sebuah rentang atau spektrum dari identitas dan ekspresi gender. Binari gender dianggap membatasi dan problematik bagi mereka yang tidak tepat cocok dalam kategori satu di antara dua tadi.
Beberapa orang mulai menerka-nerka apakah ia seorang transgender atau transeksual. Berbeda dengan transgender yang memang ingin merubah identitas gender biologisnya. Jovi justru menikmati hidupnya yang seperti sekarang tetapi dengan tingkat kromosom y yang lebih tinggi di tubuhnya. Padahal seharusnya kromosom x nya yang lebih dominan .
Cerita Jovi Adhiguna tentang Label dan Rasa Optimismenya (2)
zoom-in-whitePerbesar
“It takes time pasti untuk berani menjadi diri sendiri. Namun, in the end of the day, itu yang paling penting. Aku selalu bilang sama orang yang me-reach aku untuk don’t worry, you will be fine," tambah Jovi.
ADVERTISEMENT
Jovi juga sempat menjadi salah satu content creator (jumlah total 30 orang) yang dipilih untuk membuat YouTube Creators of Change.
Kisah Jovi ini menunjukkan yang terpenting dari semuanya adalah mulai berani menunjukan dirinya sendiri dan mulai berani mencintai diri kalian sendiri.