5 Kutukan Terbesar dalam Dunia Sepak Bola

Konten dari Pengguna
4 April 2020 15:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sportainment tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Korea Selatan kalahkan Jerman 2-0. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Korea Selatan kalahkan Jerman 2-0. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
ADVERTISEMENT
Sepak bola sebagai salah satu olahraga paling diminati di dunia memiliki banyak sekali daya tarik. Termasuk cerita tentang kutukan yang pernah terjadi dalam sejarah sepak bola.
ADVERTISEMENT
Percaya atau tidak, kutukan dalam sepak bola memang beberapa kali terjadi. Biasanya tim yang terkena kutukan akan mengalami kesialan selama beberapa waktu.
Ada beberapa kutukan yang tercatat dalam sejarah sepak bola. Salah satunya yaitu kutukan juara Piala Dunia. Namun, ada cerita kutukan lain dalam dunia sepak bola yang tak kalah menarik. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Kutukan Juara Bertahan Piala Dunia

Laga Jerman vs Meksiko. (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
Kutukan satu ini biasanya menimpa negara yang menjuarai Piala Dunia. Mitosnya, negara yang menjadi juara bertahan biasanya tidak lolos penyisihan grup Piala Dunia selanjutnya.
Beberapa negara yang pernah mengalami kutukan ini di antaranya, Italia pada tahun 2010 (juara Piala Dunia 2006), Spanyol tahun 2014 (juara Piala Dunia 2010), dan Jerman tahun 2018 (juara Piala Dunia 2014).
ADVERTISEMENT

2. Kutukan Bayer Leverkusen

Logo Bayer Leverkusen. Foto: Shutter Stock
Kesialan ini dirasakan skuat Bayer Leverkusen sejak tahun 1999 hingga 2002. Selama itu menjadi masa-masa sulit bagi Leverkusen. Mereka seakan-akan mengalami kesialan secara beruntun.
Pada tahun 1999 hingga 2002, Leverkusen harus puas pada posisi kedua Bundesliga. Tidak hanya itu, pada tahun 2002 mereka juga menempati posisi kedua pada ajang DFB Pokal dan Liga Champions.
Kutukan Leverkusen ini juga berimbas pada Timnas Jerman. Pada Piala Dunia 2002, ada lima pemain Leverkusen yang memperkuat tim Jerman. Entah ini hanya kebetulan atau tidak, Timnas Jerman kala itu kalah di final. Mereka harus puas pada peringkat kedua.

3. Kutukan Nomor 7 di Manchester United

Jersi nomor 7 Manchester United, dengan nama Michael Owen. Foto: ANDREW YATES / AFP
Banyak pemain sepak bola bertalenta menggunakan nomor 7, termasuk Cristiano Ronaldo. Namun, nomor 7 di Manchester United dianggap terkutuk. Anggapan ini muncul setelah Ronaldo hengkang ke Real Madrid pada 2009.
ADVERTISEMENT
Anggapan ini muncul, sebab selama 10 tahun terakhir hanya 15 gol Premier League yang disumbangkan oleh pemain bernomor punggung 7.
Pemain yang memakai nomor punggung 7 setelah Ronaldo juga bukan pemain sembarangan. Owen, Di Maria, Memphis Depay, dan Alexis Sanches pernah menggunakan nomor tersebut. Itulah alasan para penggemar sepak bola menganggap nomor 7 MU memiliki kutukan.

4. Kutukan Piala Liga Champions

Trofi Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy. (Foto: Lluis Gene/AFP)
Mitos ini beranggapan bila ada pemain yang menyentuh piala Liga Champions sebelum pertandingan final, maka tim yang ia bela berkemungkinan besar untuk kalah. Hal inilah yang menimpa Ludovic Giuly, pemain AS Monaco.
Sebelum pertandingan final Liga Champions 2004, ia menyentuh piala tersebut. Hasilnya AS Monaco kalah 0-3 dari lawannya, FC Porto.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Gennaro Gattuso (AC Milan) dan Anatoliy Tymoshchuk (Bayern Muenchen) juga pernah melakukan hal yang sama. Hasilnya, AC Milan kalah pada laga final tahun 2008. Begitu juga dengan Muenchen, yang kalah pada laga final tahun 2012.

5. Kutukan Bela Guttmann untuk Benfica

Benfica, sulit lepas dari kutukan. (Foto: REUTERS/Pedro Nunes
Guttmann adalah salah satu pelatih yang sempat menangani Benfica. Ia berhasil membawa Benfica menjadi juara Piala Eropa pada tahun 1961 dan 1962.
Atas pencapaiannya itu, Guttmann pun meminta kenaikan gaji. Namun, permintaannya itu tidak disetujui oleh presiden Benfica kala itu.
Karena kesal, Guttmann pun mengutuk Benfican dan menyumpah, "dalam 100 tahun dari sekarang, Benfica tidak akan pernah menjadi juara Eropa!"
Saat ini terhitung sudah setengah abad Benfica belum mencicipi titel juara sejak tahun 1962. Benfica sudah lima kali masuk final Liga Champions dan tiga kali final Piala Eropa. N,amun mereka selalu kalah pada pertanding final. (jul)
ADVERTISEMENT