Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
KKN Bersama Ibu-Ibu Kelompok Wanita Tani, Serunya Melakukan BUDIKDAMBER!
15 Agustus 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sreshi Asa Mahendra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
#KKNUndipTim2 #p2kknundip #lppmundip #undip
ADVERTISEMENT
Alasan pemilihan program karena terdapat banyaknya anggota KWT di Desa Kragan yang mana program tersebut bertujuan untuk mengembangkan produktivitas dan ketahanan pangan rumahan dengan memanfaatkan waktu luang. Pelaksanaan program dilakukan dengan pemaparan dan penjelasan produk, keuntungan, cara pembuatan, dan pemeliharaannya melalui PPT dan selebaran serta pendampingan pemeliharaan secara langsung terhadap produk yang diberikan kepada ibu-ibu KWT.
Apa sih Budikdamber itu? Kenapa harus Budikdamber? Apakah tidak susah pembuatannya? Bagaimana cara pemeliharaannya?
Budikdamber merupakan singkatan dari Budidaya Ikan dalam Ember. Namun bukan hanya ikan saja yang dibudidayakan, melainkan juga sayuran sekaligus dalam satu sistem Budikdamber. Budikdamber memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat dilakukan dilahan sempit dan mudah untuk dipindahkan, tidak memerlukan banyak air, Relative mudah untuk dilakukan, dan dapat menjadi sumber pangan bagi keluarga serta dapat dijual.
ADVERTISEMENT
Pembuatan Budikdamber hanya membutuhkan ember, solder/bor, kawat jaring dan lem tembak dengan melubangi tutup ember sebagai wadah pot dan tempat pemberian pakan ikan serta bagian bawah ember untuk saluran pembuangan air. Jenis ikan yang digunakan cukup beragam, dapat menggunakan ikan lele, patin, dan gabus. Sedangkan tanamannya dapat menggunakan kangkung, bayam, sawi, ataupun tanaman air lainnya.
Tahapan Budikdamber yang pertama yaitu pembuatan wadahnya kemudian dilanjutkan dengan penyemaian tanaman hingga muncul daun ketiga sehingga bisa dipindah tanam pada sistem dan penebaran ikan. Selanjutnya untuk pemeliharaan dilakukan pembuangan air setiap sebelum diberi pakan untuk membuang sisa pakan dan fases yang mengendap, pemberian pakan secukupnya atau biasanya 3% per hari dari total bobot biomassa ikan dengan frekuensi sebanyak 2 kali, dan apabila air sudah tercium bau busuk makan dilakukan pergantian air sebanyak 50% dari ember. Terakhir pada panen, ikan yang dibudidayakan dapat diambil kurang lebih 2 bulan setelah penebaran dan untuk tanaman kangkung dapat dipanen dengan memotong batangnya sehingga dapat dipanen kembali kurang lebih 14-21 hari setelah pindah tanam.
ADVERTISEMENT
Produk yang diberikan ke ibu-ibu KWT telah berjalan dan tanamannya tumbuh subur. Anggota KWT terlihat senang dan melakukan pemeliharaan sesuai dengan arahan dan moitoring secara rutin setiap harinya. Diharapkan dengan pelaksanaan program ini, dapat meningkatkan keberagaman hasil di KWT dan dapat menjadi peluang ekonomi untuk masyarakat di Desa Kragan.