Konten dari Pengguna

Meningkatkan Literasi Digital dan Kebiasaan Membaca Buku bagi Mahasiswa

sri cahyati
Mahasiswa, Universitas Ahmad Dahlan
16 Januari 2025 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari sri cahyati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan, Kampus 4
zoom-in-whitePerbesar
Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan, Kampus 4
Di era digital yang serba cepat ini, mahasiswa dihadapkan pada tantangan dalam mengakses dan memanfaatkan informasi yang tersedia di dunia maya. Kemajuan teknologi mempermudah akses informasi, tetapi juga memunculkan masalah terkait kualitas dan kevalidan informasi yang beredar. Fenomena disinformasi dan penggunaan AI (Artificial Intelligence) secara berlebihan yang semakin meluas dapat menyebabkan kesalahan pemahaman yang berimbas negatif pada kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Oleh karena itu, literasi digital dan kebiasaan membaca buku perlu diperkuat terutama di kalangan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi yang ada di dunia maya secara efektif dan bijaksana. Mengingat sebagian besar informasi yang diperoleh mahasiswa berasal dari internet, kemampuan literasi digital sangat dibutuhkan untuk memilah informasi yang valid dan kredibel. Survei "Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)" pada 2023 menunjukkan 78, 19% pengguna internet di Indonesia mengakses media sosial untuk memperoleh informasi. Berdasarkan dari segi umur, orang yang berselancar di dunia maya ini mayoritas adalah Gen Z (kelahiran 1997-2012) sebanyak 34, 40%. Lalu berusia generasi milenial (kelahiran 1981-1996) sebanyak 30, 62%.
Literasi digital bukan hanya sekadar keterampilan teknis dalam menggunakan teknologi, tetapi juga tentang kemampuan untuk mengkritisi informasi yang diterima dan memverifikasi sumbernya. Hal ini penting agar mahasiswa tidak terjebak dalam penyebaran hoaks atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, pendidikan literasi digital harus diintegrasikan dalam kurikulum perguruan tinggi. Kampus juga perlu aktif memberikan pelatihan kepada mahasiswa tentang cara memilah dan mengevaluasi informasi yang beredar di dunia maya.
ADVERTISEMENT
Selain literasi digital, kebiasaan membaca buku juga sangat penting dalam dunia pendidikan. Buku menawarkan struktur yang lebih sistematis dan mendalam, memungkinkan mahasiswa memperoleh pemahaman lebih komprehensif tentang topik yang sedang dipelajari. Berbeda dengan informasi yang cepat dan sering kali dangkal di media sosial, buku memberikan wawasan yang lebih luas dan melatih kemampuan berpikir kritis. Dilansir dari data UNESCO, hanya 0, 001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca. Hal ini juga tercermin di kalangan mahasiswa yang sering kali lebih memilih mencari informasi cepat melalui internet daripada membaca buku teks yang lebih kompleks.
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan
Buku dalam bidang ilmu sosial atau humaniora merupakan sumber pengetahuan yang penting untuk menggali konsep dan teori secara mendalam. Memperkuat kebiasaan membaca buku di kalangan mahasiswa harus menjadi prioritas, baik melalui penyediaan fasilitas membaca yang lebih baik di kampus dengan menggencarkan program literasi digital yang menekankan pentingnya buku sebagai sumber pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Literasi digital dan kebiasaan membaca buku seharusnya saling melengkapi. Literasi digital memungkinkan mahasiswa untuk mengakses dan mengevaluasi informasi dengan cepat, sementara kebiasaan membaca buku memberikan kedalaman dan perspektif yang lebih luas. Jika keduanya digabungkan, mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk menyaring informasi yang ada di internet dan memperdalam pemahaman melalui sumber yang relevan.
Pendidikan yang berkualitas bukan hanya tentang menguasai teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut digunakan dengan bijaksana. Literasi digital dan kebiasaan membaca buku harus menjadi bagian integral dari kehidupan akademik mahasiswa. Dengan memperkuat literasi digital dan menumbuhkan kebiasaan membaca buku, kita dapat mencetak generasi mahasiswa yang lebih cerdas dan siap menghadapi tantangan global.
Mari mulai hari ini lebih sering membaca buku dan mengasah keterampilan digital kita. Dunia terus berkembang dan kita harus siap untuk berkembang bersamanya.
ADVERTISEMENT