Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Model-model Plot dalam Pementasan Drama
26 November 2022 14:40 WIB
Tulisan dari Sri Hayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Drama berasal dari Kata "draomai" adalah bahasa Yunani untuk "melakukan", "menerapkan", "bertindak", dan kata kerja lainnya. Perilaku dramatis mengacu pada bagaimana karakter dalam dialog menggambarkan kehidupan. Menurut KBBI, drama adalah cerita atau cerita yang disusun khusus untuk pementasan teater dan mengandung konflik atau emosi.
ADVERTISEMENT
Menurut Syahid (2008:27), dalam (Solihat, 2017), drama didefinisikan dengan konflik, menekankan wacana, gerak, dan tindakan, diproduksi secara khas, dan membutuhkan ruang, waktu, dan penonton. Drama termasuk dalam kategori karya sastra yang menggabungkan tuturan, aksi, dan kisah hidup, seperti yang ditunjukkan oleh definisi di atas.
Menurut KBBI, pementasan adalah perbuatan, prosedur, atau proses pementasan. Pertunjukan adalah kegiatan apresiasi seni yang berusaha menampilkan karya seni sebagaimana diciptakan dan diapresiasi oleh masyarakat.
Jadi, pementasan drama adalah kegiatan yang menampilkan sebuah drama yang plotnya merinci kehidupan para tokohnya. Bertujuan untuk berupaya menghargai karya sastra, khususnya teater.
Sekitar 2.300 tahun yang lalu, pertunjukan drama pertama kali dipentaskan di Yunani. Pertunjukan Yunani relatif mudah. Tanpa atap, dibangun panggung berbentuk setengah lingkaran dengan tempat duduk melengkung.
ADVERTISEMENT
Dalam naskah drama disusun oleh beberapa unsur pembangun drama yakni tema, tokoh/penokohan, plot/alur, dan dialog. Pada pembahasan kali ini penulis hanya membahas plot (alur). Dalam pementasan drama plot memiliki peran penting, karena plot adalah bagaimana cerita diceritakan dalam buku, drama, dan bentuk media lainnya. Definisi lain plot adalah sebagai urutan peristiwa yang disusun secara kronologis yang terjadi di seluruh narasi. Plot cerita menetapkan bagaimana berbagai peristiwa harus terkait satu sama lain. Pertimbangkan bagaimana satu insiden terhubung dengan yang lain, dan bagaimana karakter yang digambarkan dan memainkan peran penting dalam narasi semuanya terhubung ke waktu tertentu.
Alur yang biasa kita ketahui yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Namun, penulis akan mengenalkan model-model plot dalam pementasan drama pada zaman Yunani. Namun, demikian model-model plot ini masih digunakan dalam pementasan drama masa kini.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Itulah model-model plot dalam pementasan drama yang perlu dikembangkan pada masa kini. Karena akan bermanfaat dalam pengembangan drama.