Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pembelajaran Inovatif Menggunakan PBL, Saintifik-TPACK, Metode Role playing
18 April 2023 6:25 WIB
Tulisan dari Sri Melin Wahyuni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan zaman sekarang ini sudah sangat berkembang. Dengan berkembangnya zaman menuntut semua pendidik untuk melek teknologi. Pendidikan dengan model konvensional sudah tidak efektif lagi digunakan dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu, penulis merancang sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini, penulis membuat sebuah praktik pembelajaran inovatif di SMPN 2 Mamasa. Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan agar sekiranya dapat memotivasi rekan-rekan guru yang lain untuk tetap berinovasi dalam memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi peserta didik.
ADVERTISEMENT
Situasi:
Kondisi yang melatarbelakangi praktik ini adalah beberapa peserta didik enggan dan takut dalam berbicara bahasa inggris (speaking anxiety) pada materi giving suggestion. Sebagai solusi, penulis merancang sebuah rangkaian pembelajaran yang menarik yang mampu meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam berbicara bahasa inggris.
Tantangan:
Dalam pelaksanaannya, penulis menemui beberapa tantangan sebagai berikut:
Adapun pihak yang terlibat adalah : Penulis, peserta didik, kepala sekolah, dan rekan sejawat.
Aksi:
Rencana aksi yang penulis susun menggunakan pendekatan Saintifik/TPACK, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dintegrasikan dengan metode Role Playing.
ADVERTISEMENT
Adapun fase pada model PBL adalah sebagai berikut:
1. Orientasi Siswa pada Masalah
2. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar
3. Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok
4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah.
Berkaitan dengan penilaian, guru harus menyediakan instrument penialain yang lengkap mulai dari kisi-kisi, rubric dan daftar nilai yang sesuai untuk mengukur pemahaman siswa. Terlebih aspek yang nilai adalah kemampuan berbicara (speaking skill).
Pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan : Penulis, peserta didik, kepala sekolah, dan rekan sejawat.
Adapun sumber daya yang penulis perlukan dalam praktik ini adalah:
1. LCD
2. Laptop
3. Speaker
4. Media power point
5. Bahan ajar
6. LKPD
Refleksi hasil dan dampak:
ADVERTISEMENT
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan bisa di lihat dari :
ADVERTISEMENT
Respon Orang lain terkait strategi yang dilakukan yang telah diperoleh melalui wawancara, dalam hal ini yang memberi respon adalah kepala SMPN 2 Mamasa, Rekan sejawat dan beberapa siswa yang terlibat dalam pelaksanaan Aksi. Secara umum mereka sangat terkesan dengan apa yang telah dilaksanakan , hal ini merujuk pada analisis mereka dalam membandingkan proses PBM yang saya lakukan sebelum dan setelah mengikuti PPG ini. Yang sebelumnya PBM sangat monoton kemudian pada proses aksi ini dikemas lebih menarik dan inovatif serta meningkatkan kepercyaan diri peserta didik dalam berbicara bahasa inggris. Respond siswa terhadap kegiatan pembelajaran adalah senang. Bisa di lihat saat kegiatan refleksi di akhir pembelajaran siswa memberikan refleksi bahwa pembelajaran tidak menakutkan dan tidak membosankan. Media pembelajaran juga mudah untuk dipahami. Mereka berharap hal-hal positif dan inovatif yang telah dilaksanakan pada aksi ini bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan kedepannya.
ADVERTISEMENT
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan :
1. Dukungan dan partisipasi peserta didik yang sangat mempengaruhi keberhasilan yang dicapai
2. Dukungan dari kepala sekolah
3. Dukungan dari teman sejawat yang sangat berperan aktif dalam proses persiapan dan pelaksanaan aksi
4. Dukungan, motivasi dan masukan dari ibu Hellien J. Loppies, S.Pd, M.TESOL selaku dosen serta ibu Sofia Rahanserang, S.Pd selaku guru pamong juga sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan aksi ini.
5. Persiapan plan B sebagai antisipasi dalam mengatasi tantangan yang mungkin akan dihadapi saat pelaksanaan aksi ini.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?
Pembelajaran yang penulis dapatkan melalui praktik ini adalah pentingnya menyiapkan rencana pembelajaran yang tepat. Pembelajaran yang baik, adalah pembelajaran yang seluruh proses dan targetnya dapat tercapai. Dalam mencapai sebuah target, rencana pembelajaran harus dipersiapkan secara matang. Pada awalnya penulis ragu akan kemampuan peserta didik, namun setelah penulis melaksanakan praktik ini, penulis mendapatkan pembelajaran bahwa kemampuan peserta didik dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membuat perencanaan dan praktik pembelajaran yang baik, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman dan kenyamanan dalam belajar. Bila peserta didik telah termotivasi untuk belajar, pembelajaran tidak akan terasa sulit dan secara langsung akan berpengaruh pada peningkatan kemampuan peserta didik.
ADVERTISEMENT