Konten dari Pengguna

Pengalaman Menarik Penari Merak Asal Garut

SRI RAHAYU
Mahasiswa Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta
10 Juni 2022 20:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SRI RAHAYU tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tari merak (sumber photo: Dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tari merak (sumber photo: Dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Marsha Rabiatunnisa adalah perempuan kelahiran Garut pada 2006. Ia memiliki ketertarikan dalam dunia seni tari. Awalnya, Marsha tidak berminat berkecimpung dalam seni tari daerah, karena basic yang ia miliki hanyalah dance.
ADVERTISEMENT
Namun, perempuan yang akrab disapa Aca itu tak bisa menolak, saat sahabat karib di SMK-nya mengajak untuk ikut bergabung dalam grup Tari Merak.
Tari Merak adalah tarian daerah yang berasal dari Jawa Barat. Filosofi gerakan Tari Merak merupakan salah satu perwujudan kekaguman terhadap keindahan burung merak.
Setelah mempertimbangkan beberapa hal, akhirnya Aca menyanggupi untuk bergabung ke dalam grup tari tersebut. Toh, tidak ada ruginya untuk ia pelajari.
Aca dan teman-temannya dilatih menari oleh pembina esktrakulikuler seni tradisional di SMK KBU Limbangan-Garut. Selama latihan, kesulitan yang kerap Aca alami adalah menghafal setiap detail gerakan, ekspresi wajah, dan cara mengibaskan selendang sesuai tempo. Meski begitu, Aca mempunyai kawan yang tak jemu membantu mengajarinya belajar tarian merak.
ADVERTISEMENT
Selain di sekolah, Aca juga acap kali disibukan dengan latihan di rumahnya sendiri. Tak kenal siang atau malam. Yang ada di benaknya, ia harus menampilkan yang terbaik bila suatu saat harus tampil di sebuah acara.
Baru empat hari latihan tari merak, ia dan grup tarinya harus tampil menari dalam acara pelepasan kelas-12 di SMK-nya.
Tibalah hari di mana ia harus menampilkan hasil kerja keras latihannya selama ini. Saat itu waktu menunjukkan pukul tiga pagi, dan sang surya pun belum muncul dari ufuk timur. Namun, Aca sudah sibuk dengan peralatan make up dan kostum tari meraknya.
Menjelang tampil, Aca gugup. Penyakit demam panggungnya kambuh. Namun, ia harus percaya diri dan mengalahkan rasa demam panggung tersebut.
ADVERTISEMENT
Aca pun tampil dengan kostum Tari Merak berwarna ungu, bermotif ekor burung merak. Dipadupadankan dengan mahkota di atas kepalanya, menambah anggun penampilannya.
Kepala Aca berlengak-lengok ke kanan dan kiri, tangan dan kakinya bergerak mengikuti irama musik.
Aca dan grup meraknya, mampu menyihir mata penonton agar hanya tertuju pada penampilan tarian meraknya. Pada saat itu, Aca dan penari lain adalah bintangnya panggung.
Setelah ia tampil menari di depan penonton, Aca menyadari bahwa tarian merak ini perlu dilestarikan dan diketahui banyak orang. Caranya dengan memperbanyak mengisi acara pernikahan, dan penyambutan tamu-tamu penting dengan menampilkan tarian merak.
Tari Merak ini juga bisa dipelajari di sekolah saat ekstrakulikuler seni. Sehingga orang-orang akan mengetahui, bahkan tertarik untuk mempelajari tari merak.
ADVERTISEMENT
Pelajaran yang Aca dapatkan adalah tidak perlu takut untuk memulai mempelajari hal yang baru. Karena hal baru itu bisa menjadi pengalaman berharga.
Aca berharap, semoga tarian merak dapat dikenal banyak orang. Bukan hanya di Jawa barat atau Indonesia, melainkan sampai ke luar negeri. Bukankah sangat disayangkan jika orang-orang tidak mengetahui tarian merak yang indah ini?
Penulis: Sri Rahayu