Trend Thrifting Jadi Solusi Belajar Bisnis Pelajar Masa Kini

Sri Suci Nurhayati
Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2019 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2020 9:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sri Suci Nurhayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wawancara bersama Aura, Hari Rabu (28/10)
zoom-in-whitePerbesar
Wawancara bersama Aura, Hari Rabu (28/10)
ADVERTISEMENT
Istilah thrifting saat ini sudah tidak asing lagi di telinga, apalagi semenjak pandemi semakin banyak orang yang menjual barang-barang thrift tersebut, termasuk Aura Arsani (16). Thrift adalah barang yang sudah pernah dimiliki atau dipakai oleh seseorang yang masih memiliki kualitas bagus sehingga masih layak untuk dijual.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang pelajar di masa pandemi mengharuskan ia untuk belajar di rumah saja. Untuk mengisi kekosongan waktunya Aura memilih untuk menjual barang-barang thrift sebagai alat untuk belajar bisnis dan menambah penghasilan karena tuturnya sejak kecil ia sudah senang berjualan dan Aura memang dididik oleh orang tuanya untuk membeli sesuatu yang diinginkan dengan uang sendiri.
Sebelum ia menjual pakaian thrift seperti sekarang, Aura juga hobi berbelanja barang-barang thrift. Baginya dengan harga yang murah asalkan pintar dalam memilah dan memilih dengan thrift kita bisa membeli pakaian yang branded dan jarang ditemui. Selain itu Aura juga mengungkapkan bahwa dengan thrifting sama halnya dengan menjaga lingkungan.
“Menurutku dengan thrifting sama saja dengan mengurangi limbah pakaian dalam jangka panjang yang mungkin dengan hal itu turut membuat pabrik mengurangi jumlah baju baru yang diproduksi” kata Aura, Rabu (28/10).
ADVERTISEMENT
Tidak butuh waktu lama untuk Aura berpikir kapan waktu yang tepat untuk menjual barang-barangya. “Aura ingin merintis usaha ini dari sekarang. Kalau sudah ada niat, sepertinya lebih cepat lebih baik” ungkap Aura. Dengan tekad yakin dan pengalaman berjualannya semasa kecil Aura mulai merintis usahanya sejak bulan Agustus 2020 lalu.
Dengan mengandalkan media internet Aura mulai mempromosikan barang-barangnya. Media saat ini memang menjadi alat promosi yang paling canggih dan cepat menurut Aura. Dengan media sosial ia dapat menjangkau banyak orang yang sesuai dengan target pasarnya. Sebagai seorang perempuan Aura sangat menyukai perkembangan fashion untuk remaja seusianya, sehingga target pasarnya pun adalah para remaja perempuan untuk seorang pelajar maupun mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Meskipun bisnis pakaian thrift yang Aura rintis masih seumur jagung, tapi tidak menjamin bahwa Aura tidak memiliki berbagai hambatan. Mulai dari harus mengatur waktu antara belajar dan berjualan, adanya berbagai macam karakter pelangga juga barang tidak sesuai dengan harapan. Namun bagaimana pun itu Aura tetap semangat dan yakin suatu hari bisnisnya akan menjadi besar dan mimpi untuk mempunyai toko pakaian sendiri juga akan tercapai.
“Untuk memulai usaha kuncinya jangan takut dan ragu untuk mengeluarkan modal. Kita harus percaya diri dan yakin kalau barang kita akan ada yang beli. Kalau semisalkan pelanggan sepi, jangan pantang semangat, berarti promosinya yang harus dikencengin. Pokoknya harus konsisten” kata Aura.
ADVERTISEMENT