Konten dari Pengguna

Apresiasi Cerpen WS Rendra 'Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu'

SRI YUNDIANI
Mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
14 Oktober 2022 15:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SRI YUNDIANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buku kumpulan cerpen Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu (foto milik pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Buku kumpulan cerpen Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu (foto milik pribadi)
ADVERTISEMENT
“Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu” merupakan cerpen yang bertemakan romantik atau percintaan yang agak tragis dan menyakitkan, karena menceritakan tentang cinta tulus namun, tak sampai di antara dua sejoli yang terhalang oleh ego dan kemunafikan sehingga berujung pada penyesalan.
ADVERTISEMENT
Terdapat kurang lebih empat tokoh dengan penokohan yang berbeda pada cerpen ini. Tokoh pertama yang juga menjadi peran utama dalam cerpen ini adalah saya (si wanita). Dalam cerpen ini saya digambarkan sebagai wanita yang sangat pemalu, sehingga dia tidak mampu mengungkapkan perasaan cintanya terhadap lelaki pujaannya. Egois karena bersikap semaunya tanpa memikirkan perasaan lelaki pujaannya yang juga mencintai dirinya. Munafik karena membohongi lelaki pujaannya dengan sebuah penolakan padahal dia sendiri pun sebenarnya menyimpan cinta yang begitu besar pada lelakinya , juga setia karena demi menebus rasa bersalah dan sumpah cinta tulus dari lelaki pujaannya, dia bertekad bahwa hatinya tidak akan berpindah ke lain hati dan akan tetap berbakti dan mengabdi pada lelakinya, meski yang tersisa abunya saja.
ADVERTISEMENT
Tokoh kedua, adalah Karnaen. Karnaen merupakan tokoh utama yang menjadi lelaki pujaan si wanita. Karnaen digambarkan sebagai pemuda simpatik dan berkarisma yang dikagumi banyak wanita, badannya yang tinggi dan tegap, rambutnya hitam berombak, dan panjang sebahu, serta alis yang tebal makin menambah pesona yang tiada tanding di hadapan saya. Karnaen juga digambarkan sebagai sosok yang penuh kegembiraan, murah senyum dan pandai melucu.
Tokoh ketiga, Tuti. Tuti merupakan sahabat tokoh saya yang sudah dipercaya oleh tokoh saya untuk berbagi cerita. Tutilah yang selalu menghibur dan menenangkan kegelisahan tokoh saya mengenai perasaannya kepada Karnaen. Namun, Tuti tidak amanah dia menceritakan cerita saya kepada Karnaen yang menjadi awal terjadinya kesalahpahaman antara tokoh saya dan Karnaen. Selanjutnya tokoh keempat, yaitu Endang. Endang diceritakan sebagai sosok yang juga mengagumi Karnaen dan orang yang dicemburui oleh tokoh saya karena kedekatannya bersama Karnaen.
ADVERTISEMENT
Latar tempat pada cerpen ini adalah kota Klaten,karena merupakan kota di mana para tokoh tinggal, rumah tokoh saya, tempat tamasya, di bawah pohon kemuning tempat Karnaen menyatakan cinta tulusnya kepada tokoh saya. Latar waktu yang ditunjukan pada cerpen ini adalah pagi, siang, dan sore hari. Gambaran suasana yang tercipta dalam cerpen tersebut adalah bahagia, penuh cinta, penyesalan, duka, dan luka.
Alur yang digunakan merupakan alur mundur, karena tokoh saya menceritakan kembali kisah percintaannya di masa lalu. Sedangkan sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama, yaitu Saya.
Terdapat beberapa hikmah yang dapat diambil dari cerpen ini, yaitu kita boleh menjadi wanita pemalu untuk menjaga harga diri tetapi jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain. Jangan pernah membohongi diri sendiri maupun orang lain meski tujuannya baik, karena itu akan menjadi bumerang di kemudian hari. Janganlah menyakiti perasaan orang yang sudah dengan tulus mencintai kita, jika memang kita tidak bisa membalas cintanya maka katakan saja dengan jujur dan cara yang baik, agar tidak menyesal di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, cerpen “Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu” adalah cerpen yang ditulis oleh pujangga besar yang pernah dimiliki Indonesia. W.S Rendra bernama lengkap Dr.Willibrordus Surendra Broto Rendra, S.S., M.A.. Beliau lahir pada 7 November 1935, di Surakarta. Rendra merupakan seorang sastrawan, penyair, dramawan, pemeran dan sutradara teater berkebangsaan Indonesia, dia memiliki pengalaman yang luas karena kiprahnya di dunia sastra ini sudah tidak diragukan lagi. Pengalaman-pengalamannya ditambah pergaulannya yang luas, menjadi sumber inspirasi serta motivasi yang tiada batas bagi Rendra dalam berkarya.
Hal itulah yang membuat karya-karyanya begitu menawan dan kaya. Tulisan-tulisan atau cerpen-cerpennya memuat tentang pemahaman yang mendalam tentang sifat-sifat manusia yang memiliki jalan hidupnya masing-masing. Sejak muda Rendra sudah mulai menulis puisi, skenario drama, cerpen dan esai sastra di berbagai media massa. Rendra wafat di usianya yang ke 74 tahun, pada tanggal 6 Agustus 2009, di Depok.
ADVERTISEMENT
Karyanya yang berjudul “Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu" merupakan karya yang bagus, Rendra dapat membawa pembacanya hanyut pada alur cerita yang dia tulis. Pembaca diberikan kesempatan untuk ikut merasa geram kepada saya yang terlalu pemalu dan tak berani mengungkapkan perasaannya pada karnaen dan kesempatan untuk merasakan adanya ketulusan cinta yang begitu besar dan dalam pada saya dan Karnaen.
Penilaian setiap orang mengenai sebuah karya tentunya akan berbeda antara satu dengan lainnya. Sama halnya dengan penilaian saya terhadap cerpen ini pasti akan berbeda dengan teman-teman yang lain. Menurut saya cerpen “Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu” merupakan cerpen yang bagus. Cerita yang dimuat masih relevan dengan cerita muda-mudi pada zaman sekarang serta bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Penulisan nya pun dikemas dengan bahasa yang lugas dan sederhana tetapi tetap mudah dipahami, membuat pembacanya tidak mengalami kesulitan dalam mencerna kisah yang diceritakan pada cerpen tersebut.
ADVERTISEMENT