Konten dari Pengguna

Menguak Risiko: Dampak Paparan Pelarut Bagi Kesehatan Lingkungan Kerja

Srideva Salsabila
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Lingkungan Universitas Andalas
30 September 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Srideva Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Chemical Lab, Source: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Chemical Lab, Source: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelarut merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan dalam kegiatan manusia terutama dalam kegiatan industri, seperti cat, pembersih, hingga produk obat-obatan (farmasi). Pelarut memiliki peran yang penting dalam proses produksi, namun penggunaan pelarut memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan lingkungan kerja. Paparan pelarut dalam lingkungan kerja dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi pekerja, serta mempengaruhi kualitas udara dan keseluruhan kondisi lingkungan di tempat kerja.
ADVERTISEMENT

Pengertian Pelarut dan Jenisnya

Pelarut adalah zat yang dapat melarutkan zat lain dalam pembentukan larutan. Terdapat dua jenis pelarut utama yaitu pelarut organik dan pelarut anorganik.
Pelarut organik memiliki sifat volatil dan berpotensi menimbulkan bahaya. Adapun jenis - jenis pelarut organik seperti:
Sebaliknya, pelarut anorganik seperti air memiliki sifat yang lebih aman, tetapi masih perlu dikelola dengan baik.
Pada sektor industri, pelarut banyak digunakan sebagai pembersih, pengencer, dan pelarut bahan kimia lainnya. Penggunaan pelarut adalah hal yang umum, namun kesadaran akan dampak negatifnya terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja sering kali terabaikan.

Risiko Kesehatan dari Paparan Pelarut

Paparan pelarut dapat terjadi melalui inhalasi, kontak kulit, atau terkonsumsi secara tidak sengaja. Risiko kesehatan yang ditimbulkan dapat bervariasi tergantung pada jenis pelarut, durasi paparan, dan cara paparan. Beberapa efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang akibat paparan pelarut meliputi:
ADVERTISEMENT
a. Efek Jangka Pendek
b. Efek Jangka Panjang
ADVERTISEMENT

Dampak Terhadap Lingkungan Kerja Secara Keseluruhan

a. Kualitas Udara di Lingkungan Kerja
Penggunaan pelarut di industri sering kali menyebabkan peningkatan konsentrasi senyawa organik volatiles (VOCs) di udara. VOCs ini dapat berkontribusi terhadap pembentukan ozon troposfer yang merupakan polutan berbahaya. Kualitas udara yang buruk tidak hanya berdampak pada kesehatan pekerja, tetapi juga dapat mempengaruhi produktivitas dan kenyamanan kerja.
b. Keberadaan Limbah Berbahaya
Pelarut yang tidak dikelola dengan benar dapat menjadi limbah berbahaya. Pembuangan limbah yang tidak tepat dapat mencemari tanah dan air, serta mengancam ekosistem sekitar dan kesehatan masyarakat. Limbah pelarut harus dikelola dengan baik untuk mencegah pencemaran lebih lanjut.
c. Kondisi Fisik Ruang Kerja
Paparan pelarut dalam durasi yang cukup panjang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan dan struktur bangunan. Misalnya, senyawa kimia dapat mempercepat proses korosi dan mengurangi masa pakai peralatan, yang nantinya dapat berpengaruh terhadap peningkatan biaya pemeliharaan dan penggantian.
ADVERTISEMENT

Langkah - Langkah Pengelolaan dan Pencegahan

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak pelarut terhadap kesehatan lingkungan kerja yaitu:
a. Pelatihan dan Pendidikan Pekerja
Pekerja harus diberikan pelatihan yang memadai mengenai bahaya pelarut dan cara pengelolaannya. Pengetahuan tentang penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur keselamatan sangat penting untuk melindungi diri pekerja dari bahaya.
b. Penggunaan Bahan Pelarut Ramah Lingkungan
Perusahaan harus mempertimbangkan penggunaan pelarut yang lebih ramah lingkungan, seperti pelarut berbasis air atau alternatif lain yang memiliki dampak lebih rendah terhadap kesehatan dan lingkungan. Hal tersebut tidak hanya mengurangi risiko kesehatan, tetapi juga dapat meningkatkan citra perusahaan.
c. Memiliki Sistem Sirkulasi Udara atau Ventilasi yang Baik
Sistem sirkulasi udara atau ventilasi yang baik harus dimiliki setiap tempat kerja untuk memastikan sirkulasi udara yang baik. Ventilasi yang efektif dapat mengurangi konsentrasi pelarut di udara serta mengurangi risiko paparan pekerja.
ADVERTISEMENT
d. Pengelolaan Limbah yang Tepat
Pengelolaan limbah pelarut harus dilakukan sesuai dengan regulasi lingkungan yang berlaku. Limbah harus dikumpulkan, disimpan, dan dibuang dengan cara yang aman untuk mencegah pencemaran.
e. Pemantauan Kualitas Udara
Penting untuk melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas udara di tempat kerja. Dengan mengukur konsentrasi VOCs dan polutan lainnya, perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan apabila tingkat polusi udara melebihi batas baku mutu konsentrasi dari peraturan yang berlaku.
Dampak pelarut terhadap kesehatan lingkungan kerja sangat signifikan. Paparan pelarut dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi pekerja dan memengaruhi kualitas udara serta kondisi lingkungan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan yang efektif, mulai dari pelatihan pekerja hingga pengelolaan limbah yang baik.
ADVERTISEMENT
Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya pelarut dan mengambil tindakan proaktif, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat, serta melindungi kesehatan pekerja dan lingkungan sekitar. Keberlanjutan industri tidak hanya ditentukan oleh keuntungan finansial, tetapi juga oleh tanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat.