Konten dari Pengguna

Kunci Menjadi Mahasiswa Hebat

Sri Erdawati
Dosen STAI Auliaurrasyidin Tembilahan bidang keahlian Pendidikan Dasar
11 Agustus 2020 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sri Erdawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen dan para Mahasiswa
zoom-in-whitePerbesar
Dosen dan para Mahasiswa
ADVERTISEMENT
Siapa pun yang duduk di bangku kuliah menginginkan dirinya menjadi mahasiswa yang hebat. Kata hebat identik dengan kata bagus dan bermakna memiliki kelebihan dibanding dengan mahasiswa yang lain.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya semua mahasiswa berhak dan mampu menjadi mahasiswa hebat, asalkan berusaha yang gigih, dan tentunya memahami kunci menjadi mahasiswa hebat.
Memang, ukuran menjadi mahasiswa hebat itu relatif, boleh jadi kunci-kunci yang akan dikemukakan dalam tulisan ini terkesan subjektif. Tetapi secara umum orang akan setuju tiga kunci berikut ini menjadi rahasia kesuksesan seorang mahasiswa di bangku perkuliahan.
COM-Ilustrasi kelulusan mahasiswa Foto: Shutterstock
Pertama, berusaha menjadi mahasiswa cerdas. Berhubungan dengan kecerdasan ini, ada tiga kecerdasan yang harus ada pada diri seorang mahasiswa.
Kecerdasan pertama adalah kecerdasan intelektual, biasa disebut IQ (Intellegence Quotient). Kecerdasan yang pertama ini merupakan kecerdasan kognitif, kemampuan berfikir, mengingat, menghafal, memahami, menganalisa, mengevaluasi, dan memecahkan problem.
Ini sangat penting dan harus ada pada diri seseorang yang sedang melalui proses belajar secara formal di institusi pendidikan, terutama bagi mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa hebat tentu menggunakan potensi akal dan pikiran yang ia miliki secara maksimal, jalan pikirannya tidak akan rancu dan bisa mengambil kesimpulan dengan tepat. Daya ingat dan hafalnya senantiasa diasah dan ditambahnya dengan pengetahuan yang baru.
Ia mampu memahami dan menganalisis, ini penting ketika mahasiswa akan menyelesaikan skripsi sehingga memperoleh hasil yang sinkron antara rumusan masalah dengan jawaban penelitian.
Begitu pula dengan kemampuan mengevaluasi dan menyelesaikan problem. Seorang mahasiswa hebat akan mampu memahami kekurangan kompetensi yang ia miliki, sehingga ia tidak akan pernah berhenti untuk terus belajar agar pengetahuannya bertambah.
Kecerdasan kedua adalah kecerdasan emosional, disebut EQ (Emotional Quotient), ini berkaitan dengan pengelolaan emosi. Seorang mahasiswa mesti bisa mengontrol perasaan diri, memahami perasaan orang lain, mampu beradaptasi, bermitra, disiplin, tanggung jawab, dan menjaga komitmen.
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswa hebat tidak cukup memiliki IQ yang tinggi, namun harus dilengkapi dengan emosional yang stabil. Sebagai cerminan kaum intelektual yang berpendidikan tinggi, seorang mahasiswa hebat tidak akan mudah marah, dapat mengerti dan mempertimbangkan perasaan orang lain sehingga orang lain tidak tersinggung dan tersakiti.
Mahasiswa hebat tidak akan mengutamakan kepentingan pribadinya dengan mengorbankan orang lain. Kecerdasan ketiga adalah kecerdasan spiritual, disebut SQ (Spiritual Quotient), kemampuan untuk bertindak jujur, adil, pandai menghargai, kasih sayang, empati, ramah, dan segala yang berkaitan dengan sikap moral masuk dalam kecerdasan ini.
Kecerdasan spiritual kebanyakan berpedoman pada ajaran agama dan norma kehidupan di masyarakat. Semua sifat dan sikap mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual akan sejalan dengan tuntunan agama dan norma.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang hebat spiritualnya tidak akan berbohong dalam ucapan, termasuk melakukan plagiasi karya ilmiah yang merupakan kedustaan tertulis yang berujung pada tindakan penipuan. Begitu pula ketika dalam berdiskusi, ia akan pandai menghargai lawan bicaranya, meski tidak sependapat, dia tidak akan menjatuhkan temannya di dalam forum.
Kedua, kunci menjadi mahasiswa hebat adalah tangguh. Mahasiswa yang hebat tidak akan mudah mengeluh dan putus asa. Mahasiswa hebat akan berupaya lebih keras demi kebaikan dan kesuksesan studinya.
Memang akan banyak tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa, boleh jadi kemampuan intelegensinya lemah sehingga prestasinya tidak dapat diandalkan, tetapi ia tidak boleh menyerah begitu saja.
Seorang mahasiswa hebat setelah mengetahui kelemahannya ia akan berusaha sekeras mungkin untuk berubah menjadi lebih baik. Ia rela bangun lebih pagi dan menambah jam belajar sendiri lebih banyak dibanding teman-temannya.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang tangguh tidak akan menjadikan faktor ekonomi sebagai penghalang cita-citanya menggapai pendidikan tinggi. Justru ia memiliki keyakinan kuat bahwa hidupnya akan berubah menjadi lebih sejahtera berkat pendidikan.
Sebagian dari mereka rela mengisi waktu-waktu kosong selain jam kuliah untuk bekerja di luar mencari pendapatan tambahan untuk menopang perekonomiannya.
Ketiga, kunci ketiga adalah berani mandiri. Mahasiswa yang berkuliah di kampus dekat dengan rumah atau kotanya sendiri akan berbeda dengan mahasiswa yang kuliah di luar kota yang jauh dari rumah orang tua.
Ketika berkuliah di kota lain, lingkungan akan membuat mahasiswa yang bersangkutan menjadi mandiri secara psikologis. Ia akan berada jauh dari keluarganya, sehingga ia harus bisa mengerjakan apa pun sendiri tanpa bergantung kepada orang yang memiliki pertalian darah dengannya.
ADVERTISEMENT
Secara sosial, ia telah terpisah dari orang-ora
ng yang dikenalnya, lingkungan baru akan memaksa dan membentuknya mengenal orang-orang baru. Dengan demikian, kecerdasan sosial untuk mampu beradaptasi lambat laun akan tumbuh.
Tetapi, bukan berarti orang yang berkuliah di kampus yang berada di kotanya sendiri tidak dapat mandiri. Mereka akan dapat mandiri, tetapi akan berbeda dengan mahasiswa yang merantau untuk menuntut ilmu.
Mandiri dapat pula berarti mahasiswa bersangkutan telah mampu berusaha mengurangi beban finansial orang tuanya, dan yang paling sederhana dapat melakukan tugas-tugas dari kampus dengan mandiri, bukan mencontek dan kerap meminta bantuan orang lain.
Tiga kunci di atas merupakan di antara beberapa rahasia utama bila seorang mahasiswa ingin menjadi mahasiswa hebat. Ia harus cerdas, tangguh, dan mandiri.
ADVERTISEMENT
Jika tiga kunci ini telah diaplikasikan oleh mahasiswa dalam dunia perkuliahan, maka ia akan menjadi calon-calon sarjana yang unggul dan mampu bersaing dalam kompleksitas kehidupan modern.