Konten dari Pengguna

Melawan Arus Bisnis Makanan Viral Dengan Jajanan Rebusan

Ssarah Azzahra
Sharia Banking Undergraduate Student at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
29 Desember 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ssarah Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kacang rebus (gambar oleh penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Kacang rebus (gambar oleh penulis)
ADVERTISEMENT
Apakah kalian pernah terpikirkan bagaimana suatu ide menjual suatu barang itu muncul di kepala penjual yang seringkali kita jumpai? Disini saya akan menceritakan pengalaman saya terkait itu.
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan yang lalu, saat saya sedang mencari jajanan di malam hari, ada satu hal yang menarik perhatian saya.
Seorang pemuda, umurnya kisaran 20 tahun-an, sedang menjual dagangannya yang berupa rebusan. Ada kacang rebus, jagung rebus, ubi rebus, dan lain sebagainya.
Satu hal yang langsung saya pikirkan, di zaman sekarang yang semuanya serba menjual jajanan yang sedang viral dan hits, apa yang melatarbelakangi penjual itu memilih berjualan jajanan rebusan? Apakah dagangan itu akan laku dan bisa bersaing dengan berbagai macam makanan lain yang kekinian?
Dan akhir-akhir ini, orangtua saya sering sekali membeli kacang atau jagung rebus disana. Sampai pada hari Kamis, 26 Desember 2024 kemarin ketika saya menemani orangtua saya membeli kacang rebus, saya menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya waktu itu.
ADVERTISEMENT
Di sana saya melihat antrian pembeli dari jajanan rebusan itu yang umurnya berkisar antara 40-50 tahun. Akhirnya saya menyadari bahwa penjual itu bukan tertinggal zaman, tapi ia pintar dalam menentukan strategi penjualannya. Dia memilih segmentasi pasar berdasarkan umur. Dengan target pasar yaitu bapak-bapak dan ibu-ibu berumur 40-60 tahun. Dimana umur 40-60 tahun kebanyakan sudah tidak peduli dengan tren makanan zaman sekarang. Mereka hanya ingin membeli makanan yang familiar dengan kehidupannya dahulu.
Dan sekarang, tidak hanya para bapak-bapak atau ibu-ibu yang menyukai jajanan rebusan. Tetapi anak muda juga sudah mulai banyak yang menyukainya. Menjadikan penjualan jajanan rebusan cukup menjanjikan.
Sedangkan terkait banyak atau tidaknya yang membeli dagangan, itu semua tidak luput dari rezeki yang diatur oleh Tuhan. Yang harus kita lakukan hanyalah bekerja keras, usaha, dan berdoa. Karena seperti pepatah yang sering kita dengar, bahwa "usaha tidak akan mengkhianati hasil".
ADVERTISEMENT
Seperti penjual jajanan rebusan di atas, yang awalnya pembelinya hanya hitungan jari, tapi sekarang sudah mempunyai pelanggan yang setia berkat usahanya yang tidak mudah menyerah dan berhenti begitu saja.