Dukungan Psikososial Melalui Bingkisan Ramadhan

Shubuha Pilar Naredia
Dosen Sosiologi FISIP UNS. Praktisi Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Karanganyar.
Konten dari Pengguna
29 Maret 2024 9:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shubuha Pilar Naredia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang kedatangannya selalu ditunggu-tunggu bagi seluruh umat Islam di dunia. Hari dimana seluruh umat muslim di dunia menjalankan ibadah puasa selama kurang lebih 30 hari dengan menahan lapar dari sebelum terbitnya matahari hingga waktu berbuka tiba. Segala amalan perbuatan yang dilakukan di bulan suci ini, pahalanya akan dilipat gandakan atau diganti dengan berbagai kebaikan. Salah satu diantaranya seperti pahala ketika membaca Al Qur’an. Satu huruf yang dibaca di dalamnya, akan Allah lipatgandakan pahala untuknya. Selain itu, umat Islam mempercayai bahwa Allah akan memberikan kebaikan yang berlipatganda pula. Itulah sebabnya, di dalam Surat Albaqarah Ayat 148 dituliskan bahwa “Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.” Dalam ayat tersebut, Allah meminta agar seluruh umatnya berlomba-lomba dalam berbuat baik kepada sesama, tanpa memandang latarbelakang. Berbuat baik bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti ‘berbagi’. Kata ‘berbagi’ merupakan salah satu kata yang paling sering kita dengar terlebih di Bulan Ramadhan ini.
Ilustrasi Berbagi, Sumber: iStock
Menurut KBBI, kata ‘berbagi’ memiliki arti memberi atau menerima sesuatu dari barang, cerita, kisah, uang, makanan, dan segala hal yang penting bagi hidup kita, berbagi juga bisa kepada Tuhan, sesama, alam, dan setiap hal di bumi ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berbagi merupakan perbuatan memberikan sesuatu kepada sesama, dapat berupa barang, makanan, dan lain sebagainya dengan tujuan untuk meringankan beban sesama. Dalam sudut pandang sosial, berbagi dapat dilakukan kepada orang-orang yang dianggap membutuhkan secara finansial, seperti kaum fakir dan miskin. Sebagai komunitas yang bergerak di bidang sosial dan kesehatan, Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kabupaten Karanganyar tergerak untuk memberikan bantuan kepada pasien TBC yang selama ini didampingi. Sampai saat ini, MSI yang merupakan mitra Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar menjalankan program TBC. Kegiatan yang dilakukan oleh MSI diantaranya yaitu memberikan edukasi terkait TBC kepada keluarga pasien dan masyarakat umum agar dapat melakukan pencegahan penularan TBC serta lebih terbuka terkait gejala TBC yang dirasakan serta bersedia melakukan pemeriksaan dini TBC melalui dahak.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang dilakukan selain melakukan edukasi dan skrining TBC, MSI juga melakukan pendampingan pengobatan kepada pasien TBC agar taat menjalani pengobatan sampai selesai. Harapannya yaitu tidak ada pasien yang putus pengobatan, karena harus mengulang pengobatan dari awal. Hal yang dikhawatirkan ketika pasien putus berobat yaitu menjadi Resisten obat (RO) atau kebal terhadap pengobatan biasa, sehingga membutuhkan obat dengan dosis yang lebih tinggi serta waktu pengobatan yang lebih lama. Pasien TBC yang dilakukan pendampingan terdiri dari berbagai latar belakang, ada yang berasal dari keluarga berada, sederhana, bahkan kurang mampu. Latar belakang ekonomi inilah membuat MSI tergerak untuk memberikan dukungan sosial kepada pasien dampingan yang kurang mampu.
MSI menyadari bahwa dalam melakukan kegiatan sosial tersebut tidak dapat sendiri, sehingga MSI menjalin kerjasama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Karanganyar untuk mewujudkan tujuan baik tersebut. PDA Kabupaten Karanganyar merupakan mitra MSI dalam bidang sosial dan kesehatan melalui Majelis Kesehatannya. Dilansir dari wesite LAZIZMU Karanganyar, LAZISMU merupakan lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. LAZIZMU dipilih karena dianggap mampu untuk mewujudkan tujuan mulia dari MSI dan PDA Kabupaten Karanganyar untuk memberikan bantuan kepada pasien TBC berupa Paket Sembako (Bingkisan Ramadhan). Tidak hanya pasien TBC, kader komunitas MSI yang merupakan garda terdepan dalam program pencegahan dan penanggulangan TBC di Kabupaten Karanganyar tidak lepas dari perhatian. Kader MSI juga akan menerima Bingkisan Ramadhan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya selama ini. Bingkisan Ramadhan tersebut diserahkan pada Bulan Suci Ramadhan yang juga merupakan rangkaian dari Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2024. Harapannya, melalui dukungan psikososial, tidak ada lagi stigma dan dikriminasi kepada pasien TBC. Karena TBC bukan untuk dijauhi, tetapi untuk ditemukan, dan diobati hingga sembuh.
Penyerahan Bingkisan Ramadhan untuk Pasien TBC melalui Kader MSI, Sumber: Erma MSI