Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Prodi PIAUD Fakultas Agama Islam UMKLA Gelar Kuliah Umum Mendongeng untuk Anak
19 Januari 2024 17:33 WIB
Tulisan dari Humas STAI Muhammadiyah Klaten tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Klaten – (18/01/2024) Progam Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Prodi PIAUD) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Klaten (FAI UMKLA) selenggarakan kegiatan kuliah umum mengenai pembelajaran mendongeng. Kegiatan ini mengundang Muhammad Ngirhason, S.Sos.I (Kak Irhas) selaku pendongeng kondang Klaten. Kuliah umum ini diselenggarakan pada hari Kamis (18/01) bertempat di Kampus 1 FAI UMKLA (Gedung PIAUD lantai 2).
ADVERTISEMENT
Kuliah umum kali ini mengambil tema, “Menciptakan Pembelajaran PAUD yang Menyenangkan Dengan Berkisah dan Mendongeng” yang diikuti oleh 66 orang dari mahasiswa PIAUD FAI UMKLA. Kegiatan ini bertujuan untuk Mengenalkan metode ajar kepada pendidik khususnya guru PAUD.
Muhammad Syafe’i dalam sambutannya sebagai Kaprodi PIAUD mengatakan dongeng menjadi alternatif yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada anak didik. “Agar pendidik dapat menanamkan karakter yang baik di lingkungan anak usia dini, karena melalui mendongeng, pesan moral dapat tersampaikan kepada anak secara efektif.” tutur Syafe’i.
Di samping itu beliau juga menyampaikan harapannya agar lulusan PIAUD FAI UMKLA dapat menjadi pendidik profesional dengan bekal public speaking yang baik.
Pada acara inti, Kak Irhas memberikan rumus agar menjadi ustaz/ustazah yang kreatif dan menyenangkan dengan cara 5 S (senyum, salam, sapa, sopan santun, serta simpatik). “Metode ini penting sekali agar para murid tidak jenuh ketika pembelajaran sedang berlangsung.” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kak Irhas juga menambahkan pentingnya teknik suara ketika kita bercerita, yakni gestur (gerak gerik tubuh), pernafasan, tempo ketukan, artikulasi, serta ekspresi. “Agar kita bisa membuat antusias peserta didik untuk memperhatikan kita pada saat bercerita atau mengajar. Berkisah atau mendongeng ini berfungsi sebagai sarana pendidikan moral, pendidikan emosi, hiburan, pendidikan agama, selain itu juga sebagai sarana kontak batin.” tambah Kak Irhas. (Rizal Kurniawan/Humas)