PULAU BIDADARI "GATEWAY TO BATAVIA"

Konten dari Pengguna
18 Maret 2019 14:55 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari stanzha yuliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pulau Bidadari !!
wow...!!
Mendengarnya saja membuat saya terbayang kecantikan "sang bidadari", sebuah pulau yang indah, deburan ombak,  yang akan membuat siapapun terpesona ingin menikmatinya.
ADVERTISEMENT
Beruntung sekali, selama dua hari ini, saya dan kawan- kawan dari komunitas Backpacker Jakarta, Backpacker International, Teman Kumparan, dan Readers Kumparan, bisa #KembaliKeAncol bersama @kumparancom dan @ancoltamanimpian dalam acara #KumparanKomitUp dan mendapatkan kesempatan bertemu, berbagi dan mengeksplorasi Pulau Bidadari.
Pembicara dan peserta kumparan Komit-Up berfoto bersama usai menerima materi di Pulau Bidadari. Foto: Irfan Adi Saputra/Kumparan
Dalam acara ini, para peserta #kumparanKomitUp mengikuti workshop, yang diisi oleh :
- Travel Blogger: Marischka Prudence
- Kepala Peliputan kumparan: Ikhwanul Habibi
Travel Blogger: Marischka Prudence (kiri)-Kepala Peliputan kumparan: Ikhwanul Habibi (kanan)Foto: Stanzha Yuliana
- MC: Ario Astungkoro
- Media Relation PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk: Ariyadi Eko
Pulau Bidadari ini yang sangat dekat dengan Jakarta karena jarak tempuh sekitar 15 km dan hanya memakan waktu kurang lebih hanya 20 menit dari Dermaga Marina Ancol, dengan speed boat menuju ke pulau.
ADVERTISEMENT
Konsep yang terbentuk dari sejarah sangat melekat erat dari Pulau Bidadari ini.
Konon sejarah Pulau Bidadari pada jaman penjajahan Belanda, VOC menjadikan tempat ini sebagai tempat penampungan orang sakit, sehingga pulau ini dahulu disebut pulau sakit.
Pulau Bidadari bersama pulau-pulau lain di Kepulauan Seribu menjadi tempat penyimpanan rempah-rempah sebelum dikirim ke Belanda dan juga sebagai area pengawasan sebelum masuk ke wilayah pemerintahan di Batavia.
Pulau ini pun dikenal juga dengan sebutan Pulau Nurmarend.
Pada tahun 1800 armada laut Britania Jaya melakukan penyerangan terhadap pulau ini, dan direbut kembali oleh Belanda tahun 1803.
Tahun 1806, Britania Raya kembali menyerang dan menghancurkan tempat tersebut.
Sejak saat itu, sampai tahun 1970 pulau ini tak berpenghuni, PT Pembangunan Jaya Ancol kemudian mengganti nama pulau tersebut menjadi Pulau Bidadari dan mengelolanya sebagai sebuah kawasan wisata bahari dan resort sejak tahun 1972, sejak saat itu pulau ini menjadi objek wisata.
ADVERTISEMENT
Kini tahun 2019 , Pulau Bidadari semakin bersolek dengan tema baru yang diusung yaitu dengan mengedepankan kebudayaan pada Era Jakarta tempo dulu.
Petunjuk arah ruang menggunakan nama daerah di jakarta dan menggunakan ejaan lama membawa ingatan kita pada tulisan "tempo doeloe" (foto:Stanzha Yuliana)
Nama ruang dan bentuk cottage beragam (foto:Stanzha Yuliana)
Dilengkapi berbagai fasilitas lengkap, seperti Resto, sarana Barbeque, sarana olahraga, ruang meeting, mini bar, Mushola, benteng sejarah belanda, infinity pool, water sport (jetsky, banana boat, canoe), juga disediakan area untuk memancing ikan, hoping island/keliling pulau dan tentunya dilengkapi dengan spot foto instagramable lho...
Fasilitas yang tersedia di pulau bidadari (foto:Stanzha Yuliana)
Cantiknya panorama Pulau Bidadari (foto: Stanzha Yuliana)
Wisata bahari menenangkan, menyenangkan dengan fasilitas super lengkap, semua ada di sini.
Tertarik menikmati elok dan damainya " bidadari" ??
Yuk #KembaliKeAncol bersama keluarga, kerabat, ataupun kolega.
Pulau Bidadari "GATEWAY to BATAVIA".