Konten dari Pengguna

Proses Grieving : Pemahaman Psikologis dalam Menghadapi Kehilangan

Stefanie Angel agatha
Undergraduate Psychology student from University of Brawijaya
5 Desember 2024 8:49 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Stefanie Angel agatha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
mawar dapat menjadi gambaran proses berduka -potret pribadi penulis
zoom-in-whitePerbesar
mawar dapat menjadi gambaran proses berduka -potret pribadi penulis

Kehilangan seseorang merupakan hal yang akan terjadi selama kita hidup , dari orang tersayang kita meninggal maupun memilih untuk berpisah.Hal ini tentunya akan memberikan rasa sakit yang tidak dapat dibayangkan , Membahas tentang sakit yang didapati. kematian merupakan salah satu duka yang paling menyakitkan untuk dialami.

ADVERTISEMENT
Secara teori menurut Sigmund Freud , Hal ini bisa disebut dengan Grieving atau Proses duka dimana hal ini merupakan reaksi yang alami diterima saat kita kehilangan orang yang kita sayangi (Prigerson,2021. Masa ini merupakan situasi yang penuh dengan emosi negatif yang bergelut dalam diri.
ADVERTISEMENT
Mulai terlihatnya kekosongan yang terjadi dari hal yang kecil sampai hal besar sehingga membutuhkan waktu yang panjang untuk berdamai dengan luka yang ada.
Hal ini juga dijelaskan oleh Elisabeth kubler-loss yang memperkenalkan sebagai The five stage of grief yaitu perasaan seseorang yang sedang mengalami kehilangan , dalam hal ini terdapat rasa penyangkalan,marah,negosiasi , depresi lalu penerimaan.
The five stage of grief :
1. Penyangkalan
Terjadinya rasa tidak terima atas hal yang menimpa pada dirinya.
2. Kemarahan
Amarah yang muncul saat hal ini terjadi dan mulai mencari kesalahan terhadap tragedi yang dialami.
3. negosiasi
merasa hal ini memiliki solusi agar masih bisa bersama , akhirnya seorang individu melakukan negosiasi atau penawaran agar dapat kembali dengan orang yang berpisah dengannya.
ADVERTISEMENT
4. Depresi
Menurut Who hal ini merupakan gangguan mental yang diawali dengan penuruan mood , kehilangan energi , mengalami gangguan tidur dan terganggunya nafsu makan.
5. Penerimaan
Mulai menerima dan perasaannya terasa lebih baik dari sebelumnya.
Mengingat rasa sakit yang dimiliki tentu sebagian dari kita pasti mencari cara untuk beranjak pergi dari fase ini , mengetahui bahwa peristiwa ini memberikan efek yang kurang baik bagi individu yang sedang berduka seperti mengisolasi diri , sedih berkepanjangan , meninggalkan hal hal yang dahulu kita gemari , mengalami penurunan kualitas hidup dan banyak hal merugikan lainnya terjadi.
Melewati fase ini tentu memerlukan proses yang ada hingga pada akhirnya dapat lepas dari fase kehilangan menuju fase yang berhasil mengikhlaskan. Menurut Worden ( 2018 ) , ada 4 hal yang harus diselesaikan selama masa kehilangan itu sedang dialami.
ADVERTISEMENT
1. Menerima fakta tentang kehilangan
Hal ini bisa dilakukan dengan memilih untuk menghadapi kenyataan yang terjadi bahwa seseorang terdekat kita telah tiada.
2. Mengakui dan mengatasi rasa sakit yang dialami
Saat kehilangan beberapa orang cenderung memilih untuk menghindari rasa sakit yang dialami , hal ini dapat mempersulit mereka menghadapi rasa sakitnya saat emosi itu datang kepada kembali.
3. Kembali beradaptasi dengan kehidupan yang baru
Menata kembali kehidupan yang dijalani setelah ditinggalkan dengan menyesuaikan diri dalam aktivitas sehari hari,beberikan refleksi diri perihal kehilangan yang dialami dan meningkatkan nilai spiritual.
4. Mempertahankan hubungan dengan almarhum
Bagi mereka yang berduka karena orang tersayangnya telah dipanggil oleh tuhan. Di masa mereka yang sudah mulai berdamai,bisa menepatkan emosi kita terhadap almarhum ditempat yang semestinya,seperti tempat terakhir kehidupan bagi mereka yang telah dipanggil agar kira dapat berduka tetapi tetap bisa melanjutkan hidup bagi yang berduka.
ADVERTISEMENT
Hal sebelumnya merupakan fase yang dapat dijalani secara individu , namun proses grief atau trauma pasca ditinggalkan adalah hal yang kompleks dan membutuhkan banyak dukunganini juga dapat diartikan bahwa mereka tidak sendirian disaat peristiwa ini terjadi dilihat dari lingkungan eksternal yaitu dengan adanya dukungan sosial dimana berinteraksi dengan anggota keluarga , teman terdekat bisa memberikan individu tersebut rasa aman dan dapat menumbuhkan harapan baru bagi individu yang sedang berduka.disisi lainnya melakukan komunikasi dengan baik dan penerimaan perasaan yang terjadi adalah hal yang penting.
Mulai mempelajari dan mengubah suatu pandangan terhadap fase berduka serta manajemen stres untuk membantu individu tersebut mengatasi grief yang dialami mulai dari pengaturan pernapasan,meditasi atau olahraga yang dapat menenangkan individu agar ia dapat menemukan ketenangan dan menurunkan kecemasan yang ada karena kehilangan.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya beranjaklah untuk tidak berada pada tempat dimana individu semakin berlarut dalam duka , hal ini bisa dimulai dengan melakukan hal yang positif.Mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan kesenangan atau kegiatan yang memiliki makna baik dapat membantu indivitu untuk menjalani hidup pasca kehilangan.
Tidak lupa untuk kembali kepada rutinitas hidup yang sehat seperti menjaga kesehatan dengan makan yang sehat,olahraga teratur serta melakukan tidur yang cukup agar membantu individu agar dapat beranjak ke kehidupan yang lebih baik dan kuat.
Proses yang dilewati juga membutuhkan komitmen yang tinggi unruk bisa memahami emosi yang terjadi,sehingga individu dapat memahami cara berduka seperti bagaimana yang dapat membantu mereka untuk dapat hidup yang terorganisir kembali.
Menurut Penulis , tidak ada hal yang mudah untuk dijalani ketika kehilangan seseorang.Hidup memang dirasa sangat pahit untuk dijalani ketika kita kehilangan orang terkasih namun bagi penulis , kehilangan merupakan hal yang harus dihadapi.mungkin dengan menghadapi segala macam emosi yang terjadi lalu kembali memaknai kejadian yang ada , individu dapat menemukan makna hidup yang lebih baik atau pun mendapat pelajaran hidup yang tidak dapat dinilai.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Ade dwi haryati.(2024).MENGATASI PERPISAHAN DAN KEHILANGAN STRATEGI UNTUK MENGHADAPI GRIEF DAN TRAUMA ,1(4),Psikologi.
Rr.Arielia Yustisiana(2022).THE CONCEPT OF HUMAN AND NATURE DESCRIBING GRIEVING STAGES IN MAYA ANGELOU’S WHEN GREAT TREES FALL,Jurnal untag,22(1),75-87.
Hasan, A. B. P., Dwiartyani, A., & Arief, H. (2021). GAMBARAN PROSES GRIEVING PADA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI KEHILANGAN ANGGOTA KELUARGA AKIBAT VIRUS COVID-19. Psikologi Prima,jurnal unprimdn,4(1), 20-32.