Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Imlek Harus Memakai Baju Warna Merah?
29 Januari 2025 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Stefanny Angelina Hendi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Imlek adalah perayaan tahun baru Tionghoa. Kata imlek berasal dari dialek hokkian di mana "im" berarti 'bulan' dan "lek" berarti 'penanggalan' atau 'kalender'. Jadi secara harafiah, imlek dapat dikatakan sebagai kalender bulan. Dalam tradisi imlek, penggunaan warna merah melambangkan simbolisme budaya tionghoa dan legendanya.
ADVERTISEMENT
Menurut legenda, dahulu kala ada makhluk buas bernama Nian yang memiliki gigi dan tanduk besar serta bertubuh raksasa dan legenda mengatakan bahwa nian memiliki kepala seperti singa dan tubuh seperti anjing. Nian muncul menjelang pergantian tahun untuk memangsa manusia dan memakan hasil panen. Namun kakek dan para warga menemukan bahwa Nian memiliki kelemahan pada tiga hal yaitu suara bambu bakar yang kencang, warna merah, dan lampu yang terang. Untuk mengusirnya, para warga memasang ornamen merah di depan rumahnya, menyalakan kembang api, dan mengenakan pakaian merah. Sejak saat itu, warna merah pada perayaan imlek menjadi simbol perlindungan dari roh jahat.
ADVERTISEMENT
Simbolis warna merah dalam budaya tionghoa melambangkan keberuntungan kejayaan, dan kehidupan yang berlimpah. Merah juga dianggap sebagai warna yang paling kuat dan beruntung dalam budaya tionghoa. Oleh karena itu pakaian berwarna merah saat imlek diharapkan membawa kebahagiaan dan keberuntungan sepanjang tahun.
Hingga kini, tradisi mengenakan pakaian merah saat imlek harus dilestarikan untuk menghormati warisan budaya dan pengharapan tahun lebih baik. Dengan itu penggunaan baju merah saat imlek bukan sekedar tradisi melainkan sebagai makna simbolis dalam budaya tionghoa.