Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Pekan Raya Budaya Jakarta Penuh Cerita
19 Juni 2022 0:20 WIB
Tulisan dari Stella Gracia Berliana J tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyambut hari ulang tahun Kota Jakarta yang jatuh pada 22 Juni, diakan Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau yang biasa dikenal dengan Jakarta Fair. Di tahun 2022 ini, Jakarta Fair diselenggarakan dari tanggal 9 Juni hingga 17 Juni mendatang yang diadakan di Jakarta Internasional Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Acara yang dilaksanakan secara tahunan ini, sempat ditunda selama dua tahun berturut-turut akibat pandemi. Jakarta Fair juga sudah melekat dengan identitas dan menjadi salah satu budaya Kota Jakarta.
Saya mengunjungi Jakarta Fair pada tanggal 12 Juni 2022, untuk mengunjungi Adik saya yang sedang mengisi waktu luangnya menunggu pengumuman masuk universitas, sambil bekerja di acara tersebut. Setelah bertemu dengan Adik, saya berkeliling sambil melihat-lihat stan pameran yang tersedia di dalamnya.
Dengan membayar tiket masuk Rp100,000, saya mendapatkan beberapa kupon yang dapat ditukarkan di stan pameran dalam Jakarta Fair. Harga tersebut sudah termasuk dengan konser musik yang diadakan dalam rangkaian acara, dengan penampil yang berbeda setiap harinya.
Saya melihat banyak jenis pameran mulai dari makanan, pakaian, elektronik, kosmetik, peralatan rumah tangga, dan otomotif. Dalam pameran produk-produk tersebut, banyak yang dijual dengan harga yang lebih murah daripada biasanya. Karenanya, banyak dari pengunjung datang untuk membeli barang yang sudah lama diinginkan dengan harga yang lebih murah di Jakarta Fair ini
ADVERTISEMENT
Saya tertarik dengan salah satu stan minuman teh yang cukup diminati banyak pengunjung. Minuman tersebut menawarkan promo yang menarik bagi pengunjung, untuk membeli dan dinikmati sambil berkeliling kawasan PRJ.
Karena kawasan PRJ yang cukup luas, saya memutuskan untuk menaikki kereta kecil atau “wara-wiri” seharga Rp8000 untuk satu kali perjalanan. Selama perjalanan, saya menemukan banyak makanan tradisional khas Jakarta yang dijual, seperti Kerak Telor, Ketoprak, Bir Pletok, dan lain-lain. Karena lelah berkeliling, akhirnya saya membeli Kerak Telor untuk mengisi kembali tenaga saya.
Rasanya seperti kembali ke masa lalu, sama seperti pertama kali saya mencoba makanan tersebut ketika diajak Ibu saya jalan-jalan dulu. Rasanya yang khas, membuat saya tidak bisa melupakan kesan pertama tersebut. Saya menyukai Kerak Telor yang memiliki banyak Abon Sapi dan Bawang Goreng diatasnya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, saya kembali berkeliling dan mengamati beberapa stan alat elektronik yang menarik seperti ponsel, laptop dan pengeras suara nirkabel yang dijual lebih murah. Saya merasa tertarik dengan ponsel keluaran terbaru milik salah satu perusahaan elektronik yang sudah terkenal di kalangan internasional
Di malam harinya, saya menyaksikan pertunjukkan dari band Fourtwnty yang saya nantikan hari itu. Setelah sekian lama, akhirnya saya bisa kembali mengikuti konser musik yang saya sukai dan event musik bisa diadakan secara langsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Pengalaman ini sangat berkesan bagi saya, karena ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti Jakarta Fair. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya saya bisa ikut menghadiri acara tahunan yang sudah menjadi budaya di Kota Jakarta ini. Rasanya sangat mengesankan dan ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya.
ADVERTISEMENT
(Stella Gracia Berliana J/ Politeknik Negeri Jakarta)