Konten dari Pengguna

Menelusuri Akar Sejarah Halloween: Apa Makna di Balik Labu dan Pemakaian Kostum?

Stenly Kornelius Suryahadi
Saya seorang mahasiswa aktif Universitas Bunda Mulia Jurusan Ilmu Komunikasi. Memiliki minat dan bakat dalam menulis.
31 Oktober 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Stenly Kornelius Suryahadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar Labu Jack O' Lantern. Sumber Foto: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Labu Jack O' Lantern. Sumber Foto: pexels.com
ADVERTISEMENT
Jakarta – Haloween adalah perayaan yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Oktober. Halloween dirayakan dengan berbagai cara, seperti mengenakan kostum karakter, mengukir labu Jack o Lantern, dan tradisi trick or treat di mana anak-anak pergi dari rumah ke rumah untuk meminta permen. Penasaran dengan sejarah Halloween? Simak informasi berikut ini.
ADVERTISEMENT
Perayaan ini berawal dari Festival Samhain yang dirayakan oleh suku Celtic di Irlandia, Skotlandia, dan Wales. Samhain menandakan akhir musim panen dan awal musim dingin. Mereka percaya bahwa malam ini adalah batas antara dunia hidup dan mati, sehingga roh-roh dapat kembali ke bumi. Pada abad ke-8, Gereja Katolik menetapkan tanggal 1 November sebagai Hari Semua Orang Kudus (All Saints’ Day). Malam sebelumnya, yaitu 31 Oktober, disebut All Hallow’s Eve, yang kemudian disingkat menjadi Halloween.
Dalam perayaan Halloween, labu dan pemakaian kostum memiliki makna yang mendalam.
Labu
Labu, khususnya yang diukir menjadi Jack o Lantern, berasal dari tradisi rakyat Irlandia. Cerita populer mengisahkan tentang seorang pria bernama Stingy Jack yang menipu iblis dan terjebak di antara dunia hidup dan mati. Untuk menerangi jalannya, ia menggunakan sebuah labu yang diukir dengan cahaya dari bara api. Mengukir labu menjadi Jack o Lantern melambangkan perlindungan dari roh jahat dan menyambut kembali orang-orang yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
Kostum
Kostum pada Halloween awalnya digunakan untuk mengusir roh-roh jahat. Dalam tradisi Celtic, mengenakan kostum dan topeng dilakukan orang-orang untuk menakut-nakuti roh yang mungkin mengganggu mereka pada malam Samhain. Seiring waktu, tradisi ini berevolusi menjadi pemakaian kostum yang lebih variatif, seringkali terinspirasi oleh karakter yang ada di film dan animasi. Saat ini, mengenakan kostum dan topeng juga menjadi cara untuk mengekspresikan diri dan bersenang-senang
Halloween terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, namun tetap mempertahankan akar tradisionalnya. Halloween di masa kini dirayakan di banyak negara di seluruh dunia dengan berbagai cara. Berikut adalah berbagai kegiatan yang biasanya dilakukan pada saat perayaan Halloween :
1. Trick or Treat
Trick or Treat adalah tradisi di mana anak-anak mengenakan kostum dari karakter favorit mereka dan pergi dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan permen. Beberapa komunitas bahkan menyediakan permen dalam jumlah yang besar untuk menciptakan suasana yang meriah.
ADVERTISEMENT
2. Pesta Kostum
Pesta kostum sangat populer di kalangan anak-anak dan orang dewasa. Banyak orang yang menghabiskan waktu untuk merancang kostum atau membeli kostum yang akan dikenakan dalam pesta. Pesta Halloween seringkali diadakan di rumah, sekolah, atau tempat kerja, dengan tema tertentu yang bervariasi. Pesta ini diadakan untuk bersenang-senang dan menjadi kesempatan untuk orang-orang mengekspresikan diri.
3. Dekorasi
Pada perayaan Halloween, banyak orang mendekorasi rumah mereka dengan tema Halloween menggunakan labu, jaring laba-laba, hantu, dan berbagai dekorasi menyeramkan lainnya. Para penduduk berlomba-lomba untuk menciptakan suasana yang menyeramkan di rumah mereka. Beberapa komunitas bahkan mengadakan kontes dekorasi, di mana tetangga saling bersaing untuk menciptakan dekorasi yang paling menakutkan dan kreatif.
Halloween di masa kini adalah perpaduan antara kesenangan, kreativitas, dan elemen sosial, menjadikannya salah satu perayaan paling dinanti di kalender.
ADVERTISEMENT