UMKM Jamu Griya Afiyah Siap Go International

KKNT Kelompok 25 Kepanjenkidul
Kelompok 25 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Konten dari Pengguna
3 November 2022 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKNT Kelompok 25 Kepanjenkidul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa dari kita yang tidak mengenal jamu, minuman yang berasal dari berbagai macam tumbuhan ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Diantaranya seperti menghangatkan tubuh, mengobati penyakit kronis tanpa memberikan efek samping, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan masih banyak lainnya. Bahan dari pembuatan jamu berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar), daun, kulit batang, dan buah. Ada juga yang terbuat dari beberapa bagian hewan seperti empedu kambing dan berbagai jenis organ hewan yang dapat diolah.
Lokasi UMKM Griya Afiyah, Sumber : Dokumen Pribadi
Melihat adanya peluang di masa pandemi, Ibu Yuliana memulai memproduksi jamu herbal dengan berbagai macam variasi dan melakukan branding berupa Griya Afiyah. Letak lokasi penjualan jamu herbal Griya Afiyah berada di Jalan Veteran, Kelurahan Kepanjen Kidul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur oleh keluarga dan kerabat dari Ibu Yuliana sendiri. Beliau memulai usahanya pada awal tahun 2019 dengan belajar sendiri bersama dengan suaminya, disertai usaha dan inovasi resep jamu herbal beliau dapat menghasilkan produk jamu serbuk yang siap konsumsi. Varian jamu yang ditawarkan yaitu:
ADVERTISEMENT
Beberapa sampel produk jamu, Sumber : Dokumen Pribadi
Sedangkan untuk varian ukuran ada dua yaitu dikemas dalam zipper packaging berukuran 125 gram dan toples berukuran 250 gram. Untuk harganya, kemasan zipper dibanderol seharga Rp8.000,00 (khusus varian jahe merah Rp10.000,00). Sedangkan untuk kemasan toples dibanderol dengan harga Rp18.000,00 (khusus varian jahe merah Rp20.000,00). Sedangkan varian yang paling diminati oleh masyarakat adalah jahe merah karena berguna untuk menghangatkan tubuh didaerah pedesaan. Produk jamu dari Ibu Yuliana dapat bertahan hingga 10 bulan dan sudah mengantongi sertifikat halal, NIB, dan PIRT, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh seluruh masyarakat.
Foto bersama dengan Ibu Yuliana, Sumber : Dokumen Pribadi
Ibu Yuliana menggunakan beragam cara untuk memasarkan produknya dengan memanfaatkan platform social media. Mulai dari berjualan online di Facebook dan Shopee, dititipkan di beberapa toko di daerah Blitar, dan reseller dari luar daerah. Selain sudah beredar di daerah sekitar Blitar, produk beliau sudah dijual di hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia bahkan hingga mencapai luar negeri seperti Taiwan, Korea, Jepang, dan Turki. Rata-rata penjualan dalam sehari saat ini berkisar antara 6-7 toples sehari. Berbeda pada saat masa pandemi, dalam sehari beliau bisa menjual hingga ratusan kemasan. Dengan begitu omset yang dihasilkan oleh beliau tidak main-main, pada saat ditengah pandemi COVID-19, bisa mencapai puluhan juta. Namun saat ini omset beliau sekitar 3-4 juta. Dari awal produksi dan berjualan sampai sekarang, konsumen menyukai produk jamu dari Griya Afiyah dan hampir tidak ada keluhan. Hanya saja konsumen memberikan saran berupa menyediakan varian jamu tanpa gula dan hal tersebut merupakan salah satu hambatan yang dihadapi karena memerlukan alat khusus untuk mengolah jamu.
ADVERTISEMENT