Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Stop Rusak Ekosistem Laut!
23 Januari 2025 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Steven Claudius Widjaja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hasil laut merupakan salah satu sumber daya yang paling banyak digunakan di dunia. Hal ini juga yang menyebabkan sumber daya laut ini menjadi salah satu hal yang paling banyak diperdagangkan secara global. Salah satu dari sumber daya laut yang paling banyak beredar di pasar dunia adalah ikan. Dengan tingginya permintaan terhadap ikan, maka banyak orang yang akhirnya ikut untuk mencari ikan-ikan yang memiliki harga pasar untuk mencukupi kehidupan mereka. Cukup banyak orang yang menjadikan sektor perikanan sebagai sumber penghasilan mereka dan akhirnya ikut terjun ke lapangan untuk memancing sendiri.
Namun, hal inilah yang justru akhirnya menyebabkan banyak oknum yang tidak bertanggung jawab mengeksploitasi hasil sumber daya laut tanpa menjaga batasan. Di zaman ini, perbuatan tidak bertanggung jawab seperti mencari ikan menggunakan alat atau cara yang tidak sepantasnya sudah menjadi hal yang wajar. Sangat banyak orang yang menggunakan alat-alat yang merusak ekosistem laut hanya untuk meningkatkan efisiensi penangkapan ikan mereka. Contoh dari alat-alat yang merusak ini adalah pukat harimau dan peledak, yang akan sangat merusak ekosistem laut tersebut dan bahkan kelangsungan reproduksi dari ikan-ikan itu sendiri.
Penggunaan pukat harimau untuk memancing ikan dapat merusak siklus perkembangbiakan ikan. Hal ini dapat terjadi karena penggunaan pukat harimau biasanya menangkap sebagian besar ikan yang ditangkap bukan targetnya, dan dapat menangkap semua jenis ikan terutama ikan-ikan kecil yang seharusnya dilindungi dan masih dapat bertumbuh.
Pukat harimau juga dapat menyapu dasar laut dan merusak habitat ikan. Pukat harimau bisa merusak populasi ikan dan biota laut lainnya dan menyebabkan terancamnya kelestarian sumberdaya hayati laut.
Penggunaan bahan peledak sebagai cara memancing juga sama berbahayanya dengan penggunaan pukat harimau. Penggunaan bom ikan memberikan dampak negatif bagi ekosistem laut terutama efeknya bagi habitat ikan yang hancur akibat ledakan yang terjadi. Selain itu, bom ikan juga dapat mencemari lingkungan sekitar karena seringkali dirakit menggunakan pupuk, minyak tanah, bahkan sianida. Ledakan bom ikan ini bisa melepaskan bahan-bahan itu ke perairan dan mencemari perairan tersebut.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa akhirnya penggunaan kedua cara tersebut untuk memancing dilarang oleh pemerintah. Sayangnya, meskipun telah dilarang secara undang-undang, masih sangat banyak oknum yang tidak mempedulikan aturan tersebut dan tetap mencari ikan dengan cara ilegal. Hal inilah yang sebenarnya harus menjadi pusat perhatian, yaitu kesadaran masyarakat itu sendiri untuk menjaga ekosistem laut. Pemerintah harus menetapkan aturan yang lebih ketat lagi mengenai perlindungan ekosistem laut, dan juga memberikan edukasi yang lebih untuk membangun kesadaran masyarakat.
ADVERTISEMENT