Pemanfaatan Ilmu Dasar Matematika Diskret untuk Mendukung Kota Cerdas/Smart City

Steven Maddin
Mahasiswa Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
28 April 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Steven Maddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Smart City (https://unsplash.com/photos/time-lapse-photography-of-square-containers-at-night-ahi73ZN5P0Y)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Smart City (https://unsplash.com/photos/time-lapse-photography-of-square-containers-at-night-ahi73ZN5P0Y)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era globalisasi dan digitalisasi, terdapat kebutuhan mendesak akan layanan informasi yang cepat, akurat dan tepat. Karena masyarakat saat ini merupakan masyarakat yang menuntut informasi, maka tidak ada hambatan ruang dan waktu untuk memperoleh segala informasi yang diperlukan.
ADVERTISEMENT
Konsep kota pintar melibatkan pemanfaatan teknologi dan komunikasi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, yang dikenal dengan perencanaan kota cerdas.
Sesuai dengan definisi standard Kota Cerdas :
“A smart city is a municipality that uses information and communication technologies (ICT) to increase operational efficiency, share information with the public and improve both the quality of government services and citizen welfare”,
Matematika diskrit memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan teknologi modern. Disiplin ini membantu dalam pemodelan dan penyelesaian masalah yang melibatkan objek diskrit, seperti graf, jaringan, dan kombinatorika. Penerapannya sangat luas, terutama dalam bidang komputer dan teknologi informasi.
Salah satu pemanfaatan ilmu Matematika Diskret dalam mendukung Kota cerdas adalah dalam pembuatan aplikasi yang dapat membantu dalam pelayanan masyarakat dan juga memudahkan dalam memberikan masukan dan kritik.
ADVERTISEMENT
Misalnya, algoritma kriptografi seperti RSA menggunakan konsep pemfaktoran bilangan bulat besar sebagai dasar keamanan. Selain itu, penelitian teori bilangan memungkinkan pengembang protokol keamanan untuk mengembangkan kunci enkripsi yang sulit diuraikan oleh pihak yang tidak berwenang.
Teori grafik matematika diskrit dapat digunakan untuk mewakili hubungan antar node dalam jaringan, memungkinkan penilaian risiko dan identifikasi potensi kerentanan keamanan. Selain itu, hasil penelitian teori kombinatorial dan himpunan juga dapat diterapkan pada pengembangan protokol keamanan.
Teori bilangan juga digunakan untuk mengembangkan algoritma kriptografi untuk melindungi data melalui enkripsi dan dekripsi. Aljabar Boolean juga menjadi landasan logis untuk mengembangkan aturan keamanan dan kontrol akses.
Dengan menerapkan prinsip matematika diskrit, protokol keamanan jaringan dapat dibuat lebih kuat dan andal, dan komunikasi dalam protokol dapat dibuat lebih aman dari potensi ancaman keamanan.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa penerapan matematika diskrit tidak hanya berfokus pada aspek kriptografi saja, namun juga mencakup analisis keamanan seluruh jaringan.
Oleh karena itu, topik diskusinya adalah evaluasi kemungkinan serangan, analisis kompleksitas algoritma keamanan, dan optimalisasi protokol untuk mengatasi tantangan keamanan saat ini.
Dengan menggabungkan hasil dan diskusi dalam penerapan matematika diskrit, profesional keamanan jaringan dapat mengembangkan protokol yang kuat dan andal untuk melindungi informasi sensitif dalam lingkungan komputasi yang terus berkembang.