Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten Media Partner
Banyak Ditemukan Barang Sejarah, Sudah Berpeluang Jadi Desa Wisata
21 Januari 2020 14:41 WIB

ADVERTISEMENT
BERPOTENSI JADI DESA WISATA : Sejumlah barang sejarah yang ditemukan di Desa Sudah, Kecamatan Malo.
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
Bojonegoro - Temuan barang-barang bersejarah di Desa Sudah, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menguatkan bahwa daerah tersebut termasuk daerah permukiman tua. Beberapa barang yang ditemukan dan masih disimpan warga diantaranya guci, piring, tenong dan piringan berbahan dasar tembaga.
Pemerhati Cagar Budaya Kabupaten Bojonegoro, Harry Nugroho menjelaskan, Desa Sudah sebelumnya sudah tertulis dalam Prasasti Canggu di era Kerajaan Majapahit saat masa kepemimpinan Hayam Wuruk antara tahun 1350 - 1389 Masehi. Dalam prasasti tersebut Sudah masuk salah satu pelabuhan Sungai Bengawan Solo.
"Selain temuan artefak, di Desa Sudah juga memiliki ciri tanaman pohon tua seperti asem dan solobin atau trembesi," ujar Harry Nugroho kepada suarabanyuurip.com, Selasa (21/1/2020).
ADVERTISEMENT
Adanya pelabuhan tua di Desa Sudah, kawasan tersebut diperkirakan menjadi pusat keramaian pada masa itu. Hanya saja, kata pria berusia 55 tahun itu, sekarang masih sulit dicari titik pelabuhan karena abrasi Bengawan Solo selama ratusan tahun.
"Juga lahannya sudah banyak beralih menjadi lahan pertanian maupun permukiman, sehingga sulit untuk melacaknya," tuturnya.
Dari bentuk corak ukiran dalam guci keramik, piring dan tenong yang ditemukan warga, menurut Harry Nugroho, kuat dugaan pemiliknya memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas.
Keterkaitan Desa Sudah dengan Kerajaan Majapahit diperkuat pemburu emas oleh orang-orang dari luar Bojonegoro di Bengawan Solo di wilayah setempat. Warga juga banyak yang menemukan perhiasan emas.
"Temuan itu merupakan hasil niaga yang di barter dengan hasil bumi. Wilayah sekitar Bengawan ini dulunya juga banyak digunakan sebagai tempat untuk mencari emas," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Pelayanan Pemerintah Desa Sudah, Abdul Karim mengungkapkan dengan adanya temuan-temuan benda sejarah itu, Desa Sudah memiliki potensi wisata edukasi. Karena itu, pihaknya berencana memberikan pemahaman kepada warga agar menyimpan barang-barang sejarah yang ditemukan sebagai bukti.
"Jika temuan itu sudah terkumpul bisa menjadi wisata edukasi dengan mendirikan museum di desa. Sehingga perputaran ekonomi masyarakat sekitar juga terangkat," pungkasnya. (rien)