news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Bekas Pipa Air Proyek JTB Akan Dimanfaatkan Warga

17 Mei 2019 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bekas Pipa Air Proyek JTB Akan Dimanfaatkan Warga
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Staf Perencanaan PDAM Bojonegoro, Fahrudin.
SuaraBanyuurip.com -Ririn Wedia
Bojonegoro – Proyek Engineering, Procurement, and Constructions - Gas Processing Facilities (CPF-GPF) Jambaran Tiung Biru (JTB), yang dilaksanakan PT Rekayasa Industri - Japan Gas Corporation - Japan Gas Corporation Indonesia (RJJ), memberikan dampak positif bagi warga sekitar lokasi.
ADVERTISEMENT
Bekas pipa air bersih untuk kebutuhan proyek GPF JTB akan dihibahkan kepada Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Bojonegoro, Jawa Timur, untuk dimanfaatkan masyarakat.
Pipa tersebut sepanjang 10 Kilo Meter. Terbentang mulai tandon PDAM di Desa Punggur, Kecamatan Purwosari, hingga lokasi proyek GPF JTB di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem.
Direktur Utama PDAM Bojonegoro, Sukahanan, dikonfirmasi melalui staf perencanaan, Fahrudin menjelaskan setelah kerjasama dengan PT Rekin tiga atau empat tahun kedepan berakhir, pipa tersebut akan dimanfaatkan mengalirkan air bersih bagi masyarakat sekitar proyek.
"Setelah selesai digunakan, pipanya dihibahkan pada kami. Jadi rencana ya untuk warga sekitar," ujar Udin, sapaan akrabnya, kepada suarabanyuurip.com, Kamis (16/5/2019).
Sebagian besar warga di Wilayah Kecamatan Ngasem selama ini masih menggunakan air sumur untuk mencukupi kebutuhan air bersih setiap harinya. Sehingga, keberadaan pipa tersebut bisa untuk akses jaringan PDAM.
ADVERTISEMENT
"Kita juga berencana mau pasang pipa juga di wilayah Kecamatan Tambakrejo, terutama di Desa Dolokgede," imbuhnya.
Pihaknya menegaskan jika pengambilan air dari sungai Bengawan Solo sebesar 200.000 meter kubik untuk proyek GPF JTB tidak akan mempengaruhi volume air sungai, khususnya pada musim kemarau.
"Tidak akan berpengaruh, karena kita sudah hitung kebutuhannya," tegasnya.(rien)